Indonesia.go.id - Menjaga Potensi Ancaman Keamanan Siber di KTT G20

Menjaga Potensi Ancaman Keamanan Siber di KTT G20

  • Administrator
  • Rabu, 2 November 2022 | 12:40 WIB
G20
  BSSN secara ketat akan melakukan pengamanan siber terkait perhelatan G20. BSSN
Demi memastikan keamanan siber jelang KTT G20, BSSN melakukan pengamanan sejak Juli 2022.

Pemerintah terus menyiapkan infrastruktur pendukung dan layanan prima untuk perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022. Salah satu elemen vital dari kegiatan G20 adalah layanan telekomunikasi dan keamanan siber.

Mengingat mata dunia akan tertuju ke Indonesia ketika KTT G20 digelar. Sedikitnya 600 delegasi terdiri dari para Kepala Negara dan Pemimpin Pemerintahan dari G20, peserta undangan, lembaga internasional hingga jurnalis akan hadir.

Di saat itulah, trafik komunikasi, khususnya internet, dipastikan amat tinggi. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia menugaskan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan KTT G20 yang berlangsung di kawasan Nusa Dua, Bali itu.

BSSN mengerahkan para ahli serta peralatan berteknologi tinggi. “Pengamanan siber yang dilakukan BSSN tidak hanya dilakukan pada hari pelaksanaan KTT G20. Melainkan, sebelum dan sesudah KTT G20 digelar,” kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, dalam jumpa pers #G20updates yang dilakukan secara daring, Selasa (25/10/2022).

Bahkan, untuk memastikan keamanan siber menjelang KTT G20, BSSN sudah melakukan pengamanan siber terkait perhelatan itu sejak Juli lalu. BSSN mengidentifikasi berbagai potensi ancaman siber yang terjadi di Indonesia dan KTT G20.

Adapun ancaman-ancaman tersebut, antara lain, seperti spear phishing (peretasan spesifik), malicious document atau virus yang ditempelkan pada dokumen, hijacking, fake wifi, hingga operasi malware. Tidak hanya itu, BSSN juga memantau potensi ancaman pencurian data dari sebelum gelaran KTT, hingga berakhirnya Presidensi G20 Indonesia 2022.

BSSN menjadi leading sector dalam rangka pengamanan siber KTT G20. Tugasnya, antara lain, mengolaborasikan beberapa rencana pengamanan siber dengan pemangku kepentingan terkait, yaitu TNI, Polri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Sekretariat Kabinet, dan sejumlah pihak lainnya.

“Kami juga bekerja sama dengan penyelenggara jaringan internet dan EO yang mengampu pagelaran G20 ini. Ini sudah dilakukan sejak Juli lalu,” ujar Ariandi.

Ia pun menambahkan, ada tiga dukungan klaster untuk pengamanan siber, yakni sebelum, saat acara, hingga setelah acara. Hal itu dilakukan dalam rangka memaksimalkan dan melihat bagaimana situasi pengamanan ideal soal siber yang diinginkan pada saat puncak acara G20 itu.

Sebelum acara sudah dilakukan audit sistem manajemen informasi, pengukuran tingkat keamanan siber, dan juga memonitor anomali trafik dan potensi ancaman siber. Saat acara KTT G20, tim BSSN akan memantau anomali trafik, pemantauan informasi insiden, pengamanan sinyal dan kontra penginderaan, serta melakukan digital forensik.

Pun setelah acara juga diidentifikasi celah keamanan siber, maupun potensi ancaman pengungkapan data hingga tetap melakukan digital forensik dan insiden respons. Sejauh ini, BSSN juga turut mengamankan tujuh agenda Presidensi G20 menuju acara puncak KTT G20.

Infrastruktur Internet

Sebelumnya, Direktur Network dan IT Solution PT Telkom Indonesia Herlan Wijanarko menyatakan, PT Telkom juga menyiapkan akses internet menuju ke lokasi kegiatan KTT G20 dengan resiliensi yang tinggi dari serangan siber. Caranya, dengan meng-install next generation Firewall, termasuk aktivasi proteksi serangan DDOS guna mengantisipasi serangan para peretas selama acara puncak pertemuan berlangsung.

Kesiagaan juga dilakukan PT Telkom dengan menyiapkan posko yang siaga penuh 24 jam dalam tujuh hari di lokasi KTT G20 dengan 340 orang, terdiri dari teknisi maupun eksper. “Selain di lokasi, kita punya posko di Surabaya dan kita kawal melalui posko nasional yang ada di Jakarta yang kita sebut sebagai Telkom Integrated Operational Center,” tutur Herlan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate juga menyatakan, telah meningkatkan kualitas dan penyiapan jaringan layanan telekomunikasi untuk perhelatan puncak Presidensi G20 Indonesia 2022 itu. Dukungan layanan telekomunikasi tersebut dipastikan sejak dari bandara, seluruh wilayah publik di Pulau Bali, hotel tempat delegasi menginap, dan di venue KTT G20.

“Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan KTT G20 di Bali, Kementerian Kominfo mendukung infrastruktur telekomunikasi melalui peningkatan kecepatan internet seluler 4G, fasilitasi perluasan jaringan 5G, penataan kabel udara, serta penyiapan jaringan backup,” jelas Menkominfo, dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20, di Hotel Apurva Kempinski, Badung, Bali, Selasa (4/10/2022).

Dipaparkan, saat ini pihak provider seluler nasional, Telkomsel telah menyiapkan kecepatan unduh 4G Telkomsel di beberapa wilayah di Bali yang bisa mencapai 100 Mbps atau sekitar empat kali lipat lebih cepat dari kecepatan unduh rata-rata nasional. Sedangkan untuk kecepatan unduh 5G Telkomsel, dapat mencapai 180-200 Mbps pada spektrum eksisting dan 500 Mbps untuk spektrum uji coba milimeter-wave 26 GHz.

Bahkan, untuk memperkuat jaringan 5G selama KTT G20, Telkom Group saat ini telah menyediakan 24 base transceiver station (BTS) 5G untuk memberi pengalaman (experience) 5G di kawasan Nusa Dua seperti Apurva Kempinski, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari