Sebanyak 177 petugas dan 28 alat pemeriksaan dokumen keimigrasian mobile disiapkan Ditjen Imigrasi untuk memperlancar proses kedatangan ribuan peserta KTT G20.
Presidensi G20 Indonesia yang telah berlangsung selama hampir satu tahun terakhir akan berpuncak pada pertemuan 20 kepala pemerintahan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, pada 15 dan 16 November 2022. Perhelatan ini akan melibatkan banyak pihak untuk membantu kelancaran acara KTT G20 yang ke-17 kalinya diadakan tersebut.
Salah satunya adalah Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Mereka akan menjadi pihak pertama yang dihadapi setiap orang asing yang akan memasuki wilayah hukum Indonesia. Begitu pula saat para peserta akan memasuki wilayah Indonesia melalui pintu Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
Diperkirakan ada 20.000 peserta terdiri dari delegasi biasa, very important person (VIP) hingga very very important person (VVIP), yakni para kepala negara, pimpinan organisasi kawasan, dan petinggi organisasi dunia akan masuk ke Pulau Dewata. Tentu saja ini bukan tugas mudah bagi Imigrasi, untuk melayani kedatangan dan kepulangan peserta.
Terlebih lagi para peserta KTT G20 akan masuk ke Bandara Ngurah Rai hampir secara bersamaan kendati dalam beberapa rombongan. Antisipasi pun telah dilakukan Imigrasi dengan beberapa cara. Misalnya, menambah jumlah karyawan yang bertugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Ngurah Rai.
Menurut Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Sugito, pihaknya mendapatkan bantuan 177 petugas dari Ditjen Imigrasi yang didatangkan dari sejumlah kantor imigrasi di tanah air. Jumlah itu menurut Sugito cukup untuk melayani sekitar 3.500 peserta KTT G20 setiap jamnya di Bandara Ngurah Rai.
Pihak Sugito juga telah menyediakan tiga konter pelayanan keimigrasian khusus bagi peserta dan jurnalis asing di KTT G20. Konter-konter itu akan diisi oleh 12 petugas dan mereka setiap jamnya sanggup melayani sekitar 720 orang. Konter khusus delegasi itu terdapat di terminal kedatangan internasional dan keberadaannya tidak akan mengganggu proses keimigrasian penumpang lain.
Konter ini tidak disediakan di Terminal VVIP, Terminal VIP , dan General Aviation Terminal (GAT) atau terminal khusus pesawat carter atau pesawat jet pribadi. Sebagai gantinya, pihak Sugito akan menempatkan sejumlah petugas untuk memeriksa kelengkapan dokumen keimigrasian dengan mobile unit.
"Untuk pemeriksaan delegasi VVIP/VIP, kami sudah siapkan mobile unit untuk pemeriksaan imigrasi. Mobile unit dipilih karena selain praktis dan ringkas, juga lebih fleksibel untuk dibawa-bawa," ujarnya, seperti dikutip dari website Kantor Imigrasi Ngurah Rai.
Para petugas Imigrasi dengan mobile unit masing-masing akan memeriksa dokumen keimigrasian para kepala negara, kepala pemerintahan, dan petinggi organisasi dunia di Terminal VVIP. Untuk Terminal VIP, tamu yang akan dilayani proses keimigrasiannya adalah menteri atau setingkat menteri, direktur jenderal, atau pejabat eselon I.
Ditjen Imigrasi telah mengirimkan bantuan 28 mobile unit ke Kantor Imigrasi Ngurah Rai dan memberikan pelatihan khusus kepada para petugas. Serangkaian pelatihan khusus telah diberikan kepada para petugas agar tidak terjadi kendala saat bertugas melayani para peserta KTT G20. Pelatihan teknis penggunaan mobile unit dipandu oleh Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Baron Perkasa Putra Irawan.
Baron menyampaikan bahwa petugas Imigrasi wajib memastikan dirinya terinformasi dengan baik selain mengenai tugas-tugas keimigrasian juga mengenai agenda KTT G20 untuk mendukung kelancaran dalam bertugas. Baron juga menekankan mengenai kedisiplinan, dan kepedulian antarpetugas untuk saling bantu-membantu pada saat di lapangan. “Petugas Imigrasi merupakan garda terdepan pada event ini, jaga kedisiplinan dan profesionalisme dalam bertugas,” terang Baron.
Pelatihan penggunaan mobile unit ini sekaligus menjadi sharing session bagi para petugas Imigrasi mengenai permasalahan yang muncul maupun hal-hal yang menjadi atensi dalam bertugas. Para petugas secara bergantian melakukan pemasangan sekaligus mendemonstrasikan penggunaan mobile unit.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu secara rutin juga memonitor persiapan-persiapan yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Ngurah Rai dalam menyambut gelaran KTT G20. Menurutnya, pelatihan penggunaan mobile unit ini penting dilakukan. Selain sebagai sarana transfer knowledge antarpegawai, juga untuk pengecekan perangkat yang akan digunakan agar nanti saat digunakan tidak terdapat kendala yang bisa mengganggu tugas.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari