Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersinergi mengamankan rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia, hingga puncaknya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 mendatang.
Demikian disampaikan Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo (Direktur PM Ditjen IKP Kominfo), Nursodik Gunarjo, dalam Dialog Polri Presisi dengan tema “Polri Siap Amankan G20” di Jakarta pada Rabu (27/7/2022).
“Seluruh masyarakat di semua lapisan itu harus turut serta melaksanakan pengamanan (acara G20) dengan caranya masing-masing, dengan kemampuan mereka sendiri yang nanti akan bersinergi dengan Polri,” ujarnya.
Nursodik mengatakan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjadi tulang punggung dalam melaksanakan pengamanan rangkaian acara presidensi G20 Indonesia yang digelar di sejumlah daerah.
Namun, upaya pengamanan secara keseluruhan acara G20 dinilai membutuhkan dukungan dari berbagai komponen masyarakat agar event internasional itu berjalan dengan baik.
“Oleh karena itu, sosialisasi terkait dengan betapa pentingnya G20 itu harus di sampaikan ke masyarakat, Mereka harus semuanya ikut menjaga bahwa itu adalah dari Indonesia dan kesuksesan event itu akan menjadi sukses Indonesia,” imbuhnya.
Menurut Nursodik, dalam pengamanan tersebut juga diperlukan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga aktivitas mereka di lokasi acara.
Sebab, setiap aktivitas masyarakat di gelaran KTT G20 akan menjadi perhatian, tak hanya dari para delegasi dan undangan yang hadir, melainkan juga dari media dan masyarakat internasional yang turut mentau kegiatan itu.
“Jangan sampai (KTT G20) dinodai dengan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu yang pada akhirnya justru nanti akan menimbulkan penilaian yang negatif dari internasional kepada Indonesia,” katanya.
Asisten Operasi Kapolri, Agung Setya Imam Effendin, mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan maksimal dalam upaya pengamanan KTT G20 di Bali, seperti dengan mengadakan operasi Puri Agung, menyiakpan 10 Satuan Tugas (satgas), hingga metode keamanan secara detil.
Selain itu, Polri juga sudah membangun pusat komando (command center) untuk memantau keamanan di lokasi acara secara detail, dengan memantau perjalanan masuk dan keluar Pulau Bali yang terintegrasi dengan sekitar empat ribu kamera CCTV yang tersebar di seluruh provinsi ini.
“Di sana (command center) ada 18 machine learning aplikasi untuk memastikan penyelenggaraan KTT G20 terlaksana dengan baik. Sekitar empat ribu CCTV sudah bisa memonitoring, perjalanan masuk dan keluar Bali. Standar keamanan sudah dipenuhi dan sudah dinilai pada event GPDRR lalu,” katanya.
Foto: YouTube Livesytream TVRI