Labuan Bajo, InfoPublik - Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 di hari terakhir telah diakhiri lewat workshop yang membahas arus data lintas negara.
Tujuan, dari workshop itu adalah untuk memperkuat agenda arus data lintas negara pada pertemuan tingkat menteri para anggota negara G20 yang dilakukan pada September 2022 mendatang.
"Pada awal September 2022 kita akan ada ministerial meeting di Bali, salah satunya mengenai arus data lintas negara yang akan kita bawa ke sana," kata Alternate Chair DEWG G20, Dedy Permadi, melalui keterangan pers di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (22/7/2022).
Dalam workshop itu, lanjut Dedy, masing-masing negara G20 mendiskusikan secara mendalam. Guna mendapatkan kesepakatan bersama berkaitan dengan agenda arus data lintas negara.
Tak hanya negara anggota G20, terdapat sektor privat, organisasi internasional, akademisi, dan nongovernment organization (NGO) berpartisipasi dalam membahas agenda terkait arus data lintas negara itu.
"Jadi, agenda tidak mewakili hanya dari sisi pemerintah saja, dengan begitu, agenda arus data lintas negara dapat menghasilkan ide yang komprehensif," lanjut Dedy.
Indonesia menurut Dedy, berusaha keras mewujudkan segera agenda arus data lintas negara, agar bersinergi dengan aturan yang sedang di godok, yakni aturan yang berkaitan dengan rancangan perundangan perlindungan data pribadi (PDP).
Harapannya, aturan itu dapat melindungi konsumen dalam negeri ketika mereka melakukan transaksi keuangan di pasar digital. Karena, masyarakat Indonesia kerap kali menggunakan pasar digital yang berasal dari luar negeri.
"Sangat penting penguatan perlindungan data pribadi di penyelenggaraan sistem elektronik yang menggunakan platform global," jelasnya.
Ke depan, kesepakatan arus data lintas negara sangat penting diimplementasikan, agar seluruh negara anggota G20 mendapatkan dampak positif bagi seluruh negara. Mengingat, saat ini tengah berkembang aplikasi platform global yang marak penduduk di negara-negara anggota G20.
"Sangat penting, arus data lintas negara disepakati bersama," pungkas Dedy.
Foto: Ryiadhy Budhy Nugraha/ InfoPublik