Nusa Dua, InfoPublik - Bauran kebijakan makroekonomi yang terdiri dari instrumen kebijakan fiskal, moneter, makroprudensial dan struktural harus dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam strategi bauran kebijakan untuk mengatasi permasalahan global dan mendukung pemulihan ekonomi.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa dalam mengatasi berbagai tantangan multidimensi yang kompleks dan belum pernah terjadi sebelumnya, dibutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan global.
"Perlambatan ekonomi global, munculnya risiko inflasi, naiknya harga komoditas dan energi yang sangat tinggi, serta berlangsungnya turbulensi keuangan global, membutuhkan alternatif solusi yang dapat diimplementasikan secara global," kata Perry dalam sambutannya pada Gala Seminar “Macroeconomic Policy Mix for Stability and Economic Recovery" yang merupakan side event rangkaian Presidensi G20 Indonesia Finance Track: 3rd Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di Nusa Dua, Bali (15/7/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen menekankan bahwa kondisi yang sangat menantang membutuhkan sebuah kerangka kerja baru dari para otoritas sehingga dapat diperoleh alternatif solusi yang konsisten untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Sejalan dengan itu, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa mengacu pada pengalaman Indonesia dalam menghadapi pandemi, selain fokus kepada sinergi dan bauran kebijakan makroekonomi, penyelesaian permasalahan struktural juga perlu menjadi fokus pertimbangan.