Nusa Dua, InfoPublik - Mobilisasi pembiayaan hijau diperlukan untuk mendukung ekonomi berkelanjutan, khususnya untuk memitigasi perubahan iklim yang menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi perkonomian.
Sinergi antar otoritas sektor keuangan dan para pelaku dunia usaha diharapkan akan menjadi tulang punggung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, menyampaikan Indonesia memiliki potensi ekonomi hijau yang luar biasa dan sejatinya kita semua bisa mengoptimalkan potensi tersebut.
“Dengan karunia yang begitu besar di sektor green economy itu, maka tugas selanjutnya ada pada kita yang bergerak di sektor riil, sektor keuangan maupun regulator untuk secara bersama-sama berkontribusi dalam menghadirkan sebuah ekosistem ekonomi dan keuangan yang berkelanjutan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim," kata Juda pada kesempatan Casual Talk “Scaling Up Green Finance in Indonesia" yang merupakan side event hari kelima rangkaian G20 Finance Track, Jumat (15/7/2022).
Menurut Juda, terdapat tiga kunci strategis dalam rangka scalling up ekonomi dan keuangan hijau. Pertama, pentingnya merumuskan kebijakan agar tercipta transisi yang orderly, just and affordable.
"Upaya transisi ini perlu dipersiapkan dengan baik agar tidak menjadi disrupsi berlebihan bagi perekonomian," ujar Juda.
Kedua, perlunya komitmen lembaga keuangan untuk mendukung pembiayaan hijau atau green financing.
Ketiga, pentingnya inovasi kebijakan hijau dan sinergi antar otoritas untuk meningkatkan pembiayaan hijau.
Juda menambahkan, inovasi dan sinergi kebijakan ini guna memberikan insentif dalam rangka memperluas green financing, baik dari sisi perbankan maupun pengembangan pasar keuangan hijau.
"Ke depan, sinergi kebijakan hijau antar otoritas keuangan akan ditingkatkan dan diarahkan untuk meningkatkan pembiayaan hijau. Melalui sinergi kebijakan tersebut, minat investor untuk bertransisi serta keinginan masyarakat untuk menggunakan produk berwawasan lingkungan diharapkan meningkat sehingga dapat mengakselerasi keseimbangan antara ekosistem lingkungan dan pertumbuhan ekonomi," pungkas Juda.
Foto: Istimewa