Indonesia.go.id - Tiga Hasil Konkret Pembahasan Isu Ekonomi Digital G20

Tiga Hasil Konkret Pembahasan Isu Ekonomi Digital G20

  • Administrator
  • Senin, 29 Agustus 2022 | 14:52 WIB
G20

Badung, InfoPublik - Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20 telah mempunyai tiga hasil konkret pembahasan isu prioritas. Dalam Pertemuan Keempat DEWG pada 29-30 Agustus 2022 tiga hal tersebut akan dimasukkan dalam dokumen The Bali Package.

Isu prioritas yang dibahas dalam pertemuan DEWG G20 antara lain pertama, konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi COVID-19. Kedua, literasi digital dan keterampilan digital. Ketiga, arus data lintas batas negara.

"Ketiga isu prioritas kelompok kerja ekonomi digital masing-masing meluas dan ada yang terwujud nyata selama hampir satu tahun," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Hotel Mulia Resort, Badung, Bali pada Senin (29/8/2022).

Menkominfo menjelaskan, berkaitan dengan isu prioritas pertama yakni konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi COVID-19 telah disimpulkan tentang konsep konektivitas digital bernama "People Center". Sebagai bentuk perpanjangan atau modifikasi dari "Digital Human Center" yang sebelumnya telah ada dalam pertemuan G20.

Kemudian, terselenggaranya ajang Digital Inovation Network (DIN) yang akan diselenggarakan pada 2-4 September 2022 mendatang. Adanya kegiatan tersebut, akan membuka peluang para pelaku usaha perusahaan start up antara negara  berkembang. Karena, di sana akan difasilitas pertemuan dengan perusahaan pemilik modal.

"Kami juga memetakan diskusi, melanjutkan pencapaian kepresidenan sebelumnya tentang keamanan dalam ekonomi digital, serta berbagi dukungan untuk beberapa pencapaian nyata," kata Menkominfo.

Pada isu prioritas yang kedua yang berkaitan dengan literasi digital dan keterampilan digital. Para anggota G20 telah menghasilkan satu metode dalam mengukur keterampilan digital dan literasi digital. Sehingga, antar negara G20 memiliki satu kesatuan alat ukur di masa mendatang.

Dengan mengetahui hasil dari perhitungan dari pengukuran tersebut, lanjut Menkominfo, antar negara G20 dapat saling menjalin kerja sama. Dalam rangka meningkatkan keterampilan digital dan kecakapan digital di masing-masing penduduk negaranya.

"Mengukur keterampilan digital dan literasi digital juga, sebagai berbagi pengalaman untuk meningkatkan partisipasi yang berarti dari orang-orang," katanya.

Terakhir, pada isu yang berkaitan dengan arus data lintas batas negara. Dalam kepemimpinan Kominfo dalam DEWG telah berhasil menyelenggarakan lokakarya dialog antar pemangku kepentingan. Memfasilitasi berbagai tingkat pemahaman tata kelola data yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas secara mendalam jalan ke depan.

Kegiatan itu, lanjut Menkominfo, akan menjadi pemersatu antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan operasional data lintas batas negara. Yang memegang teguh pada prinsip transparansi, keadilan, dan timbal balik.

"Menerapkan identitas digital yang relevan dengan bagian rencana digital yang melibatkan data pribadi," kata Menkominfo.

Diketahui, dalam pertemuan yang keempat DEWG G20 itu, para delegasi akan melanjutkan pembahasan rancangan deklarasi Menteri Bidang Digital G20 yang kemudian disebut dokumen The Bali Package.

Setelahnya, rancangan deklarasi itu akan kembali dibahas untuk difinalisasi oleh para Menteri Bidang Digital G20 dalam G20 Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) pada 1 September 2022 mendatang. Sebelumnya, DEWG sudah menyelesaikan tiga pertemuan dan beberapa pertemuan lintas kelompok untuk membahas ketiga isu prioritas DEWG.

Selama setidaknya empat hari ke depan, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melaksanakan 4th Digital Economy Working Group (DEWG) meeting G20 yang dilanjutkan dengan Digital Economy Ministerial Meeting (DEMM) yang bertempat di Mulia Resort, Nusa Dua.

Pertemuan keempat DEWG dilaksanakan di Nusa Dua, Bali. Lokasi itu merupakan area yang dikenal sebagai destinasi wisata dengan pemandangan indah, pantai pasir putih, serta penginapan terbaik di Pulau Dewata yang dibangun dengan kesadaran akan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Foto: Elvira Inda Sari/InfoPublik