Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, Indonesia menerapkan strategi jalan keluar (exit strategy) melalui penggunaan teknologi digital.
“Ketika pandemi COVID-19, pergerakan fisik manusia dibatasi, begitu pula transaksi ekonominya. Maka teknologi digital menjadi exit strategy atau jalan keluarnya. Karena itu Indonesia dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mendorong penggunaan teknologi digital dalam upaya pemulihan ekonomi,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, di Jakarta, Rabu (17/8/2022).
Pemulihan ekonomi bahkan menjadi salah satu tema yang dibahas dalam pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20, sebelum pelaksanaan KTT G20 pada November 2022.
Saat pelaksanaan DEWG pertama hingga ketiga, Indonesia mendorong tiga tema, yaitu pemulihan ekonomi pascapandemi, literasi dan keterampilan digital, serta pertukaran dan tata kelola data. Dari ketiganya jelas bahwa teknologi digital menjadi jalan keluar untuk pemulihan dunia pascapandemi.
“Ini sesuatu yang memang berkembang. Semua transaksi ekonomi mulai beralih ke digital," kata Usman.
Untuk mengimbangi penyebaran infrastruktur digital, Kemkominfo dikatakan Usman harus memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam hal ini pemerintah harus membangun dan mempersiapkan talenta-talenta digital yang berkualitas.
Meski Usman mengakui jika Indonesia masih kekurangan SDM digital yang mumpuni, namun, ia menegaskan pihaknya dalam hal ini Kemkominfo mendorong dan mengupayakan berbagai langkah, di antaranya gelontoran program-program yang mempercepat tumbuhnya talenta digital Indonesia.
Apalagi, kata Usman, ke depan sudah diproyeksikan oleh banyak lembaga internasional akan ada peralihan pekerjaan kea rah yang lebih digital.
beberapa program yang menjadi fokus Kemkominfo, pertama adalah gerakan nasional literasi digital. Program ini menjadi sebuah langkah edukasi digital level dasar. Kemudian di level selanjutnya ada Digital Tanlent Schoolarship, yang diperuntukkan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Kemudian ada Digital Leadership Academy. Ini dikhususkan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Kita bekerja sama dengan beberapa pihak seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan sejumlah universitas dalam dan luar negeri, untuk membangun talenta digital ini,”katanya.
Pada kesempatan tersebut, Usman juga menyinggung terkait tema ketiga dari DEWG yang masih menimbulkan diskusi panjang anggota G20. Maka itu Kemkominfo akan kembali memimpin pembahasannya pada 1 Semptember 2022 di Bali dalam pertemuan Digital ICT Ministry Meeting.
“Untuk dua tema lainnya semua negara G20 telah sepakat. Namun tema ketiga memang masih terjadi diskusi,” ujar Usman
Indonesia dikatakannya mengajukan empat karakter dalam tata kelola data antarnegara. Pertama adalah tata kelola yang harus berdasarkan hukum yang disepakati bersama. Kedua adalah keadilan dalam tata kelola data. Ketiga transparansi dan keterbukaan, dan yang keempat adalah adanya timbal balik tata kelola data.
“Kita berharap dipertemuan nanti akan menghasilkan komunike,” ujar Usman.
(Foto: Ryiadhy Budhy Nugraha/InfoPublik)