Indonesia.go.id - DTE Bentuk Perhatian Pemerintah terhadap Transformasi Digital 

DTE Bentuk Perhatian Pemerintah terhadap Transformasi Digital 

  • Administrator
  • Jumat, 18 November 2022 | 05:03 WIB
G20
  Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Kemkominfo TV
Alasannya, transformasi digital yang diusung sebagai isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia sudah menjadi perhatian bagi masyarakat dunia. 

Nusa Dua, InfoPublik - Digital Transformation Expo (DTE) menunjukkan perhatian besar pemerintah Indonesia pada isu yang berkaitan dengan transformasi digital. Baik penerapannya di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Alasannya, transformasi digital yang diusung sebagai isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia sudah menjadi perhatian bagi masyarakat dunia. 

"Membahas isu tranformasi digital, tidak hanya menjadi perhatian Indonesia, tapi juga pemimpin dunia khususnya member G20," kata Staf Khusus Menteri Kominfo Dedy Permadi melalui keterangan pers di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (17/11/2022). 

Ada tiga isu penting yang menjadi perhatian berkaitan dengan transformasi digital sesuai dengan dokumen KTT G20 Bali Leaders Declaration yakni Poin pertama, bagaimana negara di dunia mengurangi kesenjangan digital. Termasuk mengurangi kesenjangan akses digital yang masih dialami banyak negara, termasuk negara berkembang.  

Poin kedua, adalah berkaitan dengan mendorong adopsi literasi digital pada setiap individu yang berselancar di dunia digital. Jadi, ketika masyarakat ketika menggunakan ruang digital untuk hal yang bermanfaat bagi kehidupannya. 

"Negara-negara G20 sepakat bahwa tidak hanya soal konektivitas internet, tapi juga literasi digital menjadi poin yang sangat penting. Pembangunan infrastuktur digital tanpa literasi digital yang mumpuni, tidak akan membawa manfaat yang optimal," kata Dedy.

Kemudian, poin ketiga, ruang digital yang sehat dan bermanfaat. Artinya, setiap konten maupun informasi yang terdapat di ruang digital harus berbasis dengan fakta di lapangan atau sesuai dengan kebenaran. 

"Ini menjadi penting untuk menegaskan Indonesia dan negara G20 memiliki kesamaan pandangan bahwa konten negatif harus diminimalisir, dilawan, bahkan dicegah misalnya hoaks, konten ekploitasi pada anak dan lainnya," ungkapnya.

Pelaku digital harus mampu menghadirkan pemanfaatan yang positif bagi masyarakat. Misalnya, dengan menggunakan plaform digital untuk pengembangan ekonomi.

Gelaran DTE adalah langkah selanjutnya dari Digital Economy Working Group (DEWG). Jadi kesuksesan keduanya sangatlah berkaitan. 

 "DEWG secara khusus disebut Presiden Joko Widodo dalam persidangan dan mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, dimana Indonesia adalah ketua pertama kkelompok kerja ekonomi digital dalam G20. Dari testimoni delegasi mulai dari meeting pertama, kedua, ketiga, keempat semua berjalan lancar, termasuk side event seperti DTE dan yang lainnya juga berjalan lancar," kata Dedy.

DTE akan ditutup pada pukul 21.00, dan dari laporan panitia bahwa pengunjung sangat antusias. Kapasitas ruang pameran maksimal 3000 pengunjung selama lima hari.