Bagaimanapun, keberhasilan strategi kebudayaan ala filsafat perenialisme yang terejawantahkan dalam mazhab Siwa-Budha, juga mengejawantah pada praktik kehidupan agama yang toleran, damai, dan harmoni dalam masyarakat Bali hingga kini tentu mensyaratkan adanya kekayaan ide, konsepsi, atau gagasan yang tak sesederhana perspektif animisme dan dinamisme belaka.