Indonesia.go.id - Memkomdigi Minta Perempuan Tangguh untuk Melindungi Anak di Ruang Digital

Memkomdigi Minta Perempuan Tangguh untuk Melindungi Anak di Ruang Digital

  • Administrator
  • Selasa, 22 April 2025 | 18:20 WIB
RUANG DIGITAL
  Menkomdigi Meutya Hafid (tengah) bersama komunitas Brotherspeed 113 di acara Kartini Ride di kantor Kemkomdigi Jakarta (Humas Komdigi)
Seiring dengan semakin luasnya penggunaan teknologi dan internet di kalangan anak, perempuan yang menjadi ibu, guru, dan kreator konten, memiliki posisi strategis sebagai pelindung utama.

Perempuan Indonesia diminta menjadi tangguh baik secara fisik dan mental untuk melindungi anak dalam menghadapi tantangan di ruang digital yang terus berkembang belakangan ini.  

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengatakan ketangguhan perempuan ini disimbolkan melalui kegiatan Kartini Ride dalam rangka peringatan Hari Kartini 2025 dengan bersepeda sejauh 30 kilometer (km) dari rumah pribadinya menuju kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).

"Kartini Ride adalah simbol bahwa perempuan Indonesia sanggup mengayuh lebih jauh—secara harfiah maupun simbolis. Kita ingin perempuan tangguh, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental dalam menghadapi tantangan ruang digital yang terus berkembang,” ujar Menkomdigi dalam keterangannya terkait kegiatan Kartini Ride: Perempuan Tangguh Mengayuh, di Kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/4/2025).

Meutya mengatakan, seiring dengan semakin luasnya penggunaan teknologi dan internet di kalangan anak, perempuan yang menjadi ibu, guru, dan kreator konten, memiliki posisi strategis sebagai pelindung utama.

Hal ini diharapkan bisa mendukung upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui peluncuran Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas) yang diberlakukan pads 28 Maret 2025 lalu.

“PP Tunas hadir sebagai upaya konkret negara dalam melindungi anak-anak di dunia digital. Namun, regulasi saja tidak cukup. Perempuanlah yang menjadi garda terdepan: mengarahkan, mendampingi, dan membimbing anak-anak agar menjadi warga digital yang cerdas dan aman,” jelasnya.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan literasi digital sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari di rumah.

Sebab, keteladanan dimulai dari rumah, di mana ibu sebagai figur utama dapat memberikan contoh penggunaan teknologi secara bijak,mulai dari menyaring informasi, menjaga privasi, hingga membimbing etika digital anak.

Kemkomdigi dipastikan berkomitmen untuk terus menggandeng komunitas perempuan dalam mendiseminasikan PP Tunas melalui berbagai kanal literasi digital, pelatihan, dan kampanye kesadaran publik, agar ruang digital Indonesia menjadi lebih aman, sehat, dan inklusif bagi generasi penerus.

Setelah bersepeda, Meutya berdiskusi dengan komunitas pesepeda perempuan Brotherspeed 113 yang turut ambil bagian dalam kegiatan Kartini Ride.

Salah satu anggota komunitas, Aligya Keiko Hendranata, mengaku merasa bangga bisa bersepeda bersama Menkomdigi dan merayakan Hari Kartini secara inspiratif.

“Senang sekali bisa gowes bareng Ibu Menteri. Hari ini jadi momen yang menginspirasi—bukan hanya olahraga, tetapi juga ngobrol langsung soal peran kita di dunia digital,” ungkap Keiko.

Hal senada disampaikan Hayfa Aretha Zizi, peserta lainnya, yang menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran bagi generasi muda perempuan dalam menggunakan media sosial secara bijak.

“Media sosial sekarang keras, banyak penyalahgunaan. Perempuan harus lebih hati-hati dan cerdas dalam memilah informasi, apalagi jika menyangkut perlindungan anak,” tandas Hayfa.

 

Penulis: Wahyu Sudoyo

Redaktur: Untung S

 

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/915447/memkomdigi-minta-perempuan-tangguh-untuk-melindungi-anak-di-ruang-digital