Indonesia.go.id - Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

  • Administrator
  • Selasa, 13 Desember 2022 | 07:45 WIB
HARI NUSANTARA
  Wisatawan menikmati keindahan bawah laut di Pulau Tomia, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. ANTARA FOTO/ Jojon
Wakatobi terpilih menjadi tuan rumah peringatan Hari Nusantara ke-21 karena punya keunikan sebagai warisan pusaka bahari dunia versi UNESCO dan koleksi terumbu karangnya salah satu tersehat di dunia.

Setiap tanggal 13 Desember bangsa Indonesia memperingati Hari Nusantara, dikaitkan dengan terbitnya Deklarasi Djuanda oleh Perdana Menteri Ir. Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember 1957 silam. Deklarasi yang melahirkan konsep Wawasan Nusantara ini merupakan upaya bangsa Indonesia untuk menentukan sendiri wilayah kedaulatan perairannya.

Lewat deklarasi yang dikukuhkan oleh Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 4 tahun 1960 tersebut, batas teritorial laut Indonesia menjadi sejauh 12 mil atau19,31 kilometer, dihitung dari batas surut terendah garis pantai.

Sehingga, luas laut Indonesia dari semula sekitar 2 juta kilometer persegi (km2) menjadi 5.193.250 kilometer persegi, seperti disajikan dalam beleid UU nomor 4/PRP/1960. Konsep Deklarasi Djuanda turut menjiwai Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) di Montego Bay, Jamaika, 10 Desember 1982.

Awalnya, penentuan batas wilayah maritim kita dibuat berdasarkan peraturan buatan Pemerintah Kolonial Belanda dan tercantum di dalam Ordonansi Lingkungan Maritim dan Teritorial Laut (Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie), terbitan tahun 1939.

Dalam Ordonansi 1939 dinyatakan bahwa lebar wilayah Indonesia adalah tiga mil (4,82 km) diukur dari garis surut terendah pantai di masing-masing pulau Nusantara. Hal itu membuat di antara ribuan pulau Nusantara terdapat laut-laut bebas yang membahayakan kepentingan bangsa Indonesia sebagai negara kesatuan.

Kembali ke Hari Nusantara, untuk 2022 memasuki tahun pelaksanaan ke-21 kalinya sejak pertama kali ditetapkan oleh Presiden RI Kelima Megawati Sukarnoputri pada 11 Desember 2001 melalui Keputusan Presiden nomor 126 tahun 2001 tentang Hari Nusantara. Untuk tahun ini, peringatannya diadakan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).  

Wakatobi merupakan surga karang dunia dan menjadi kebanggaan masyarakat Bumi Anoa, julukan Provinsi Sultra. Hal itu tidaklah berlebihan. Karena di kawasan Cagar Biosfer Bumi yang ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 2012 itu terdapat 750 jenis karang. Itu merupakan 90 persen dari total jenis karang yang berjumlah 820 jenis di seluruh dunia.

Wakatobi merupakan gabungan dari nama empat pulau utama yaitu Wangi-wangi yang menjadi pusat pemerintahan kabupaten; Kaledupa dengan kekayaan hutan mangrove; Tomia melalui 40 titik selam berpemandangan bawah laut yang indah dan pantai-pantai pasir putihnya; serta Binongko atau Pulau Karang dan punya titik penyelaman favorit turis dunia seperti Koko Reef, Cavern Wall, dan Fish Wall.

Ketua pelaksana kegiatan Hari Nusantara 2022 adalah Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal yang dipilih secara bergilir dari Kementerian Anggota Dewan Kelautan Indonesia. Melalui akun media sosialnya, kementerian yang dipimpin Bahlil Lahadalia ini telah merilis tema dan logo Hari Nusantara 2022.

Untuk temanya adalah "Peningkatan Ekonomi Maritim melalui Kolaborasi Investasi Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit Lebih Kuat". Sedangkan pada logo Hari Nusantara 2022 terdapat beberapa simbol seperti Pygmy seahorsesebagai biota laut khas Wakatobi, kemudian warna merah putih sebagai simbol bendera Indonesia dan menggambarkan Nusantara.

Selanjutnya, warna biru dan cokelat melambangkan laut dan daratan yang bersatu sebagai sebuah kesatuan dari Nusantara. Lalu ada lambang ASEAN karena Indonesia sedang memegang amanat sebagai Ketua ASEAN 2023. Terdapat pula siluet perahu bhangka sebagai alat transportasi khas masyarakat yang hidup di Wakatobi. Terakhir adalah Wakatobi World Marine Heritage karena wilayah tersebut telah menjadi salah satu pusaka bahari dunia.    

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan seperti dikutip dari website resmi kementerian menyatakan bahwa tujuan diadakannya Hari Nusantara adalah untuk menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama pembangunan nasional.

Selain itu, mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya alam maritim untuk kesejahteraan rakyat dan disegani dunia. Data Kementerian Perikanan dan Kelautan menyebutkan, produksi perikanan Indonesia pada 2020 sebesar 23,86 juta ton per tahun dengan potensi sebanyak 12,01 juta ton.

Sedangkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 2019, Indonesia punya koleksi terumbu karang seluas 85.707 km2 atau setara 14 persen total terumbu karang dunia. Terdapat 569 spesies terumbu karang di seluruh perairan Nusantara atau sekitar 67 persen dari total 845 spesies yang ada di dunia.

Terumbu karang yang sehat mampu memberi solusi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional karena menjadi tempat berkembang biak dan sumber pakan ikan. Menurut Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP), apabila seluruh ekosistem terumbu karang di Indonesia terkelola dengan baik, maka valuasinya dapat mencapai USD37 miliar (Rp573,5 triliun) pada 2030 mendatang.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan, Hari Nusantara 2022 fokus pada kolaborasi investasi yang berkelanjutan. Menurutnya, Hari Nusantara bertujuan menggugah masyarakat untuk memelihara, menjaga kelestarian, dan mendukung ekosistem laut demi kesejahteraan.

Target jangka pendek peringatan Hari Nusantara ini adalah memberikan keuntungan dari sisi ekonomi. Lebih dari 5.000 orang akan datang ke Wakatobi sekaligus menikmati pesonanya. “Wakatobi merepresentasikan keindahan alam Indonesia yang cukup kompleks dan bukti bahwa alam laut mampu berkontribusi di sektor pariwisata,” ujarnya.

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengatakan, peringatan Hari Nusantara 2022 berlangsung 10-14 Desember 2022. Menurutnya, Indonesia menjadi negara maritim yang mampu mengelola potensi sumber daya perairan untuk kesejahteraan masyarakat. Ia menyatakan, peringatan Hari Nusantara 2022 sudah tepat diadakan di daerahnya karena Sultra memiliki lebih dari 459 pulau, terumbu karang yang indah, dan beragam kekayaan bawah laut dan masih terus terjaga kelestariannya.

Beragam kegiatan digelar pada Hari Nusantara 2022 seperti kampanye gemar makan ikan, forum investasi, festival kuliner Nusantara, ekspo, deklarasi desa stop buang air besar sembarangan, panen raya rumput laut, dan tanam mangrove. Kemudian ada parade 1.000 perahu rakyat, demonstrasi kekuatan alat utama sistem persenjataan TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara, peluncuran Smart Fisheries Village, pagelaran adat Karia'a dan Kabuenga.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari