Indonesia.go.id - Mengenal “Nusuk”, Kartu Wajib bagi Jemaah Haji

Mengenal “Nusuk”, Kartu Wajib bagi Jemaah Haji

  • Administrator
  • Sabtu, 8 Juni 2024 | 17:17 WIB
HAJI
  Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bagian Media Center Haji membantu mengelompokkan kartu pintar atau smart card jamaah calon haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Selasa (21/5/2024). ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan
Pemerintah Saudi akan menolak setiap jemaah yang kedapatan tidak memakai atau tanpa dilengkapi Nusuk dan mencoba masuk ke Kota Suci.

Pemerintah Arab Saudi membuat terobosan dalam penyelenggaran ibadah haji tahun 2024. Mereka membagikan kartu pintar atau smart card kepada lebih dari dua juta jemaah haji dari 189 negara termasuk Indonesia. Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah memercayakan jemaah Indonesia sebagai penerima pertama kartu bernama Nusuk tersebut yang penyerahannya dilakukan di Jakarta, 30 April 2024 lalu.

Terdapat dua versi kartu Nusuk yakni yang wajib dipakai oleh jemaah dengan cara dikalungkan ke leher dan kedua yang telah berbentuk digital dilengkapi oleh kode batang (barcode) dan kode respons cepat (Quick Response Code). Tawfiq menegaskan, kartu ini wajib dibawa oleh jemaah dari seluruh dunia termasuk Indonesia ketika menunaikan ibadah haji di dua Kota Suci, Mekkah dan Madinah.

Pemerintah Saudi akan menolak setiap jemaah yang kedapatan tidak memakai atau tanpa dilengkapi Nusuk dan mencoba masuk ke Kota Suci. Setiap pelanggar akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah setempat mengenai pelanggaran peraturan dan instruksi haji. Penggunaan Nusuk juga berlaku bagi seluruh penyelenggara haji dari masing-masing negara tanpa terkecuali.  

"Kartu ini akan membantu jemaah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang ada di tempat pelaksanaan ibadah haji. Terdapat pula sertifikat selesai melaksanakan ibadah haji di dalam kartu ini sehingga bisa menjadi kenangan indah bagi setiap jemaah yang selesai berhaji," ujar Tawfiq seperti dilansir website Kementerian Agama RI.

Kartu Nusuk juga untuk mecegah masuknya jemaah yang memakai visa nonhaji ke Tanah Suci. Sehingga hanya jemaah dengan visa yang diterbitkan resmi oleh Pemerintah Arab Saudi saja yang bisa melakukan ibadah haji. Kementerian Agama sejak jauh hari telah mempersiapkan prosedur agar setiap jemaah patuh terhadap aturan ketat dari Pemerintah Arab Saudi tersebut.

Menurut Kepala Daerah Kerja Mekkah, Khalilurahman seperti dipantau dari Media Center Haji Kemenag, mengimbau kepada seluruh ketua kelompok terbang (kloter), ketua rombongan, dan ketua regu dan setiap jemaah agar bertanggung jawab memastikan Nusuk tidak hilang. "Jangan sampai hilang," tegasnya.

Kartu dibagikan oleh Kepala Sektor kepada ketua kloter dan diteruskan kepada ketua rombongan sebelum menjalankan ibadah di Kota Suci termasuk saat puncak haji yaitu wukuf di Arafah dan melontar jumrah di Muzdalifah dan Mina.

Kendati nantinya kartu tersebut hilang, Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan pengganti meski stoknya sangat terbatas. "Pemerintah Arab Saudi hanya menyiapkan kartu cadangan maksimal 10 persen dari jumlah jemaah haji," ucap Khalil.

Kartu pintar tersebut dominan warna cokelat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil setiap jemaah disertai kode batang dan QR Code. Jika dipindai (scan), akan diketahui data-data jemaah seperti nama, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jemaah di Mekkah.

Seperti diketahui, sebanyak 241.000 jemaah asal Indonesia diberangkatkan pemerintah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini dengan rincian sebanyak 213.320 orang merupakan jemaah haji reguler dan 27.680 orang lainnya jemaah haji khusus. Mereka diberangkatkan dalam 554 kelompok terbang melalui 14 pintu keberangkatan atau embarkasi di Indonesia.

Dua maskapai nasional Indonesia dan Arab Saudi, masing-masing Garuda Indonesia dan Saudia Airlines ditugaskan untuk menerbangkan seluruh jemaah haji Indonesia. Untuk keperluan tersebut, kedua maskapai mengerahkan 33 armada pesawat yang dimiliki. Semoga ibadah yang dijalankan oleh seluruh jemaah berjalan lancar dan mabrur serta dapat kembali ke Indonesia dengan selamat.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari