Indonesia.go.id - Mengukuhkan ASEAN sebagai Teater Perdamaian dan Inklusivitas

Mengukuhkan ASEAN sebagai Teater Perdamaian dan Inklusivitas

  • Administrator
  • Jumat, 8 September 2023 | 09:12 WIB
ASEAN
  Presiden RI Joko Widodo (kiri) menyerahkan palu tanda Keketuaan ASEAN kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone saat penutupan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Galih Pradipta
KTT ke-43 ASEAN menghasilkan 11 dokumen, antara lain, menyangkut peningkatan ekonomi, pengembangan komunitas ASEAN, serta perkembangan pembangunan di kawasan.

Penyerahan Keketuaan ASEAN 2023 secara resmi dari Indonesia ke Laos untuk Chair ASEAN 2024 secara dilakukan saat Penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center, Kamis (7/9/2023) sore. Palu Keketuaan ASEAN diberikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone.

Dalam sambutan penutupannya, Presiden Jokowi menyampaikan selama pertemuan tiga hari terakhir, sebanyak 12 pertemuan telah dilakukan antara ASEAN maupun negara mitra dan menghasilkan 90 outcome documents. Di samping itu, terdapat sejumlah kesepakatan konkret secara bilateral maupun anatra ASEAN dan mitra Indo-Pasifik.

Benang merahnya adalah kesepakatan selama KTT ke-42 maupun ke-43 ASEAN di Indonesia menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kawasan ini tetap stabil dan damai. Dengan begitu, ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan kawasan maupun global bisa tercapai.

"Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas. Ini adalah fondasi kunci yg akan mengantarkan ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia. Inilah esensi yg dibangun keketuaan Indonesia menjadikan ASEAN Matters sebagai Epicentrum of Growth," ujar Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara mengingatkan, tugas ASEAN belum selesai, pekerjaan besar ASEAN tidak mungkin selesai dalam satu keketuaan saja. "Kita akan terus menghadapi beragam dinamika, kompleksitas, dan tantangan global," imbuhnya.

Usai menutup pertemuan KTT ke-43 ASEAN 2023, Presiden Jokowi didampingi PM Laos menyalami satu persatu para pemimpin ASEAN dan negara mitra.

 

Hasil KTT ASEAN

Apa saja hasil dari KTT ASEAN di Jakarta kali ini? Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebutkan, ada 11 dokumen yang merupakan hasil dari pertemuan 5--7 September 2023. Ada tujuh deklarasi yang antara lain terkait langsung dengan peningkatan ekonomi, pengembangan komunitas ASEAN, serta perkembangan pembangunan di kawasan.

Dokumen pertama yang diadopsi oleh para pemimpin adalah ASEAN Concord ke-4 sebagai fondasi penyusunan Visi ASEAN 2045. Kedua adalah deklarasi tentang dialog hak-hak kemanusiaan ASEAN, yang pertama kali tercapai pada keketuaan Indonesia tahun ini.

Ketiga adalah deklarasi tentang pembangunan inklusif disabilitas dan kemitraan untuk komunitas ASEAN yang tangguh. Deklarasi itu pada intinya adalah mendorong partisipasi masyarakat ASEAN secara inklusif, termasuk penyandang disabilitas dalam pembangunan.

Keempat adalah deklarasi tentang perlindungan dan pendidikan anak di Asia Tenggara, yang menunjukkan tekad ASEAN untuk memulai pendidikan sejak dini.

Selanjutnya, para pemimpin ASEAN juga mengadopsi deklarasi tentang kesetaraan gender dan pembangunan keluarga, deklarasi tentang ketahanan berkelanjutan, penguatan ketahanan pangan dan nutrisi dalam respons terhadap krisis, serta tentang ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan.

Pertemuan di Jakarta juga menghasilkan pernyataan Bersama ASEAN tentang Perubahan Iklim menuju Konferensi Para Pihak ke-28 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC COP-28) yang di Dubai, Uni Emirat Arab pada akhir November 2023. Dokumen ini merupakan komitmen ASEAN terhadap UNFCC dan Perjanjian Paris dalam mengatasi perubahan iklim.

Para pemimpin juga menyepakati dokumen pernyataan terkait perkembangan digital perjanjian kerangka ekonomi (DEFA) dan kerangka ekonomi biru ASEAN. Selain itu, Indonesia pada tahun ini juga mengembangkan agenda maritim, antara lain, disepakatinya ASEAN Maritime Outlook, kemudian menjadikan pertemuan Forum Maritim ASEAN sebagai pertemuan tahunan.

Pertemuan pada KTT ke-43 ASEAN 2023 tersebut juga menyepakati pedoman untuk mempercepat negosiasi tata perilaku (code of conduct/COC) di Laut China Selatan.

Sementara itu, pada sesi retreat, para pemimpin ASEAN mengesahkan satu dokumen tentang peninjauan dan keputusan pemimpin ASEAN tentang implementasi Konsensus Lima Poin (5PC) dalam menyelesaikan krisis Myanmar.

Dokumen tersebut menyatakan, antara lain, Konsensus Lima Poin akan tetap menjadi rujukan bagi ASEAN dalam menyelesaikan konflik di Myanmar, dan Myanmar tidak diizinkan untuk memimpin blok tersebut pada 2026 sesuai jadwal semula sehingga posisinya akan digantikan oleh Filipina.

KTT ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, itu diikuti oleh 22 negara yang terdiri dari 11 negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Kemudian, ada sembilan negara yang mitra yang diundang, di antaranya Republik Korea, India, Jepang, Tiongkok, Selandia Baru, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).

Selain itu, hadir pula Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF). Indonesia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023 juga mengundang organisasi internasional, antara lain Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), dan World Economic Forum.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari