Siaran Pers
Kementerian Komunikasi dan Informatika
No. 489/HM/KOMINFO/10/2022
Jumat, 28 Oktober 2022
tentang
Menkominfo: DEMM Chair's Summary Jadi Hasil Optimal DEWG
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan G20 Digital Economy Minister Meeting (DEMM) 2022 Chair's Summary menjadi hasil optimal diplomasi Indonesia dalam rangkaian Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.
“Ini satu capaian yang luar biasa bahwa akhirnya harus melalui mekanisme chair’s summary, itu adalah hasil optimal negosiasi dan diplomasi Indonesia saat DEMM. Karena memang ada isu-isu yang di luar atau jauh dari persoalan Indonesia, yaitu isu geopolitik,” jelasnya dalam acara Evaluasi Kegiatan DEWG-DEMM G20 dan Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Dewan ITU Periode 2023-2026, di Jakarta, Jumat (28/10/2022) malam.
Menkominfo menngungkapkan pelaksanaan DEWG dan DEMM Presidensi G20 Indonesia begitu berat dan sulit karena berada di situasi pandemi COVID-19 dengan tekanan akibat kondisi geopolitik. Namun demikian, Menteri Johnny menyatakan Pemerintah Republik Indonesia bersama negara anggota G20 berhasil menyepakati capaian substansi yang dibahas dalam pertemuan itu.
“Capaian substansi itu luar biasa suksesnya. Diadopsi oleh Menteri Digital Ekonomi G20 dengan baik. Isu Connectivity and PostCOVID-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, serta isu prioritas yang terkait Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust,” ungkapnya.
Dengan hasil tersebut, Menkominfo mengapresiasi strategi Kementerian Luar Negeri yang memisahkan menjadi dua bagian sehingga menjadi deliverables yang konkret.
“Untuk Ibu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, saya berterima kasih sekali karena usulannya, akhirnya menghasilkan. Dan kita bisa menyelesaikan rapat DEWG dan DEMM itu dengan baik. Ini satu pekerjaan dengan berbagai jenis deliverables yang kita sudah masukkan di dalam Chair's Summary,” ujarnya.
Menteri Johnny menyatakan, meskipun DEWG dan DEMM telah berakhir, namun pekerjaan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20 belum selesai. Masih ada pertemuan antarpemimpin negara melalui Konferensi Tingkat Tinggi yang akan dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Hasil yang kita capai dikemas dan dirangkum untuk menjadi masukan bagi Bapak Presiden di dalam memimpin KTT tanggal 15 dan 16 November yang akan datang di Bali. Lewat evaluasi malam ini, kita perlu mendengar dan menghasilkan satu paket karya G20 Indonesia untuk pertama kalinya. Paket DEWG yang kita hasilkan bersama-sama. Ini adalah hasil kolaborasi,” tuturnya.
Menurut Menkominfo seluruh proses rangkaian DEWG dan DEMM perlu dokumentasikan dan dibukukan dengan baik.
“Mengingat Indonesia akan melaksanakan kembali event serupa dalam 20 tahun mendatang. Apakah kita di dalam ruangan ini masih menyaksikannya? Mudah-mudahan, namun jika kita menyiapkan di dalam dokumentasi yang baik, maka di situlah kehadiran kita pada tahun 2042 yang akan datang ketika Indonesia menyelenggarakan G20 summit 20 tahun lagi,” ungkapnya.
Menteri Johnny mengingatkan pada tahun depan, Indonesia akan menjadi troika dan menyerahkan Presidensi G20 berikutnya kepada India.
“Mudah-mudahan capaian-capaian yang kita hasilkan di tahun ini akan diteruskan nanti oleh India. Semoga yang kita lakukan ini akan memberikan manfaat, setidaknya memberikan masukan bagi Bapak Presiden di dalam memimpin KTT G20,” harapnya.
Dalam acara bertema “Memperkuat Kepemimpinan Indonesia di Forum Digital Global” itu, hadir perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri serta kementerian dan lembaga lain. Hadir pula perwakilan national knowledge partners dari Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Gajah Mada, serta mitra kerja sektor komunikasi dan informatika.
Biro Humas Kementerian Kominfo