Indonesia.go.id - Delapan Menit Pembuka Sejarah bagi Indonesia

Delapan Menit Pembuka Sejarah bagi Indonesia

  • Administrator
  • Sabtu, 11 November 2023 | 12:22 WIB
PIALA DUNIA U-17
  Pesepak bola Timnas Indonesia Nabil Asyura (kedua kanan) dan Jehan Pahlevi (kiri) berebut bola di udara dengan pesepak bola Timnas Panama Erick Diaz (kedua kiri) dan Frederick Krug (kanan) dalam pertandingan babak penyisihan grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/11/2023). Kedua tim bermain imbang 1-1. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Tim Garuda Muda untuk pertama kali mampu merebut poin pada ajang sekelas Piala Dunia FIFA dan hal itu tidak pernah bisa dicapai oleh para senior mereka yang turun di Piala Dunia Remaja FIFA, 44 tahun silam.

Tepat di malam peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023, sebuah kemeriahan tak biasa sedang berlangsung di dalam Stadion Gelora Bung Tomo. Arena sepak bola terbesar di Jawa Timur itu berasal dari nama pahlawan nasional Sutomo atau Bung Tomo, pemimpin pertempuran merebut Surabaya dari tangan tentara Sekutu, tepat 78 tahun lampau.

Stadion di antara persawahan dan tambak Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya tersebut, pada malam itu, menjadi pusat perhatian masyarakat pecinta olahraga sepak bola nasional dan dunia lantaran di sana sedang digelar acara pembukaan Piala Dunia U-17 2023.

Di stadion seluas sekitar 2 hektare itu, kilatan cahaya lampu berkekuatan ratusan ribu watt yang dipancarkan dari sebuah panggung semipernamen di tepi lapangan membuat isi stadion bersinar terang. Kemeriahan itu menandai seremonial pembukaan turnamen sepak bola dua tahunan khusus bagi para pesepak bola terbaik usia maksimal 17 tahun dari lima benua yang akan digelar sampai 2 Desember 2023.

Inilah untuk pertama kalinya nama Indonesia tercatat di dalam buku sejarah Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional atau FIFA sebagai negara penyelenggara ke-19 dari perhelatan Piala Dunia U-17 sejak pertama kali digelar di Tiongkok, pada 1985. Indonesia merupakan negara Asia keenam selaku tuan rumah Piala Dunia U-17 setelah Tiongkok, Jepang (1991), Korea Selatan (2007), Uni Emirat Arab (2013), dan India (2017).

Selain itu, inilah pertama kalinya FIFA memberi izin tuan rumah, meski hanya 8 menit, untuk menggelar sebuah seremonial meriah saat pembukaan turnamen tersebut. Bukan itu saja, sejarah yang berhasil dipatrikan oleh Indonesia di FIFA. Sebab, untuk pertama kalinya pula tim nasional Indonesia yang berlaga di turnamen berlabel Piala Dunia FIFA berhasil merebut poin.

Pada laga pembuka babak penyisihan Grup A, Jumat (10/11/2023), skuad Garuda Muda berhasil menahan imbang Ekuador. Wakil zona Amerika Selatan tersebut ditahan tuan rumah dengan skor 1-1.

Dua hari kemudian, prestasi tadi diulang kembali. Kali ini korbannya adalah Panama, lagi-lagi dengan skor 1-1. Bahkan, anak-anak asuh pelatih Bima Sakti ini nyaris saja mengalahkan Panama.

Itu juga pertama kalinya timnas sepak bola Asia Tenggara mampu mencuri poin di ajang sekelas Piala Dunia U-17. Hal serupa gagal dilakukan oleh Thailand saat dua kali lolos Piala Dunia U-17 pada 1997 dan 1999.

Pencapaian Muhammad Iqbal Gwijangge dan rekan-rekan kontras dengan apa yang dihasilkan oleh para senior mereka saat berlaga di Piala Dunia Remaja 1979. Senior mereka tak mampu merebut satu pun poin. Lebih hebatnya lagi, dua gol Indonesia ke jala Ekuador dan Panama beberapa hari lalu itu diciptakan oleh Arkhan Kaka.

 

Lahirnya Calon Bintang

Pemain kelahiran 2 September 2007 tersebut sekaligus mencatatkan namanya pada deretan pencetak gol terbanyak. Meski hanya terdaftar sebagai pemain di klub anggota Liga 1 Persis Solo, gaya permainan Arkhan Kaka menjadi sorotan beberapa media massa internasional.

Ia disebut memiliki gaya bermain seperti para pesepak bola Eropa dengan kecepatan dan teknik kontrol bola di atas rata-rata rekan setimnya. Laman resmi FIFA pun turut membahas bintang masa depan Indonesia tersebut. Sudah menjadi rahasia umum bahwa turnamen dua tahunan ini selalu menjadi incaran agen-agen penyalur pemain berbakat dari seluruh dunia.

Mereka menyebar ke empat arena pertandingan yakni Stadion Si Jalak Harupat, Jakarta International Stadium, Manahan, dan Gelora Bung Tomo. Mereka memantau pemain-pemain berkualitas yang bakal ditawarkan kepada klub-klub papan atas dunia dengan nilai kontrak fantastis. Siapa tahu nama Arkhan Kaka sudah masuk ke dalam daftar incaran para agen pemain tersebut.

Lewat turnamen seperti ini telah lahir lebih dari selusin superstar sepak bola dunia. Misalnya, bintang muda klub Barcelona, Pedro Gonzalez Lopez alias Pedri yang bersinar saat Piala Dunia U-17 2019. Atau bintang klub Liga Primer, Manchester City, Phil Foden yang sukses membawa Inggris menjadi juara Piala Dunia U-17 2017.

Terdapat pula nama seperti Victor Osimhen, pencetak gol terbanyak Piala Dunia U-17 2015 dan membawa Nigeria keluar sebagai juara. Osimhen kini menjelma sebagai superstar muda di Napoli, klub anggota Seri A, liga tertinggi di Italia. Osimhen turut membawa klubnya itu juara Serie A tahun ini dan keluar sebagai pencetak gol terbanyak dengan 25 gol, menjadi rekor baru untuk pesepak bola asal Afrika.

Masih ada nama-nama lain seperti Pemain Terbaik Asia asal Korea Selatan Son Heung-min yang saat ini menjadi andalan utama Tottenham Hotspurs, klub yang berlaga di Liga Inggris. Atau salah satu kiper terbaik dunia, Marc-Andre ter Stegen. Keduanya pernah turun di Piala Dunia U-17 2009. Tak lengkap kalau belum menyebut nama Neymar, superstar asal Brasil yang membela timnas Brasil U-17 di Piala Dunia U-17 2009.   

 

Dapat Pujian

Indonesia juga mendapat pujian dari peserta Piala Dunia U-17 2023 yang berjumlah 24 negara. Selain terpukau dengan keindahan alam dan keramahan penduduk, mereka juga terkejut dengan dukungan penonton kepada tim yang berlaga. "Saya berterima kasih kepada penonton Indonesia karena mendukung kami sejak menit pertama. Saya belum pernah merasakan seperti ini ketika bertanding di negara orang," ujar pelatih Timnas Iran U-17 Hossein Abdi.

Fasilitas stadion berstandar FIFA yang disiapkan oleh Indonesia juga tak luput dari pujian. Para pelatih dan pemain mengaku puas dengan kualitas stadion dan rumput lapangan yang menurut mereka tak kalah dari stadion-stadion besar di Eropa. "Saya tak menyangka Indonesia memiliki stadion bagus dan megah dengan rumput yang sangat berkualitas. Mereka menyiapkan ini semua dengan sangat baik," kata pelatih Brasil, Phelipe Leal.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Erick Thohir berharap, seluruh pemangku kepentingan di sektor olahraga dan bidang lainnya dapat belajar banyak dari kehadiran Piala Dunia U-17 di tanah air. Selain belajar pengelolaan suatu event olahraga berskala dunia secara profesional, tim Indonesia yang bertanding pun dapat mengumpulkan lebih banyak lagi pengalaman saat menghadapi lawan dari berbagai belahan dunia.

Ajang seperti ini juga menjadi momentum tepat guna mempromosikan destinasi dan objek wisata unggulan Indonesia di Piala Dunia U-17 2023. Selamat bertanding dan tetap junjung tinggi fair play.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari