Indonesia.go.id - Pemilu 2024 dalam Sorotan Media Dunia

Pemilu 2024 dalam Sorotan Media Dunia

  • Administrator
  • Jumat, 16 Februari 2024 | 09:28 WIB
PEMILU 2024
  Tiga media terkemuka Amerika Serikat, Voice of America (VoA), CNN, dan The New York Times (NYT) mengulas secara umum pemilu Indonesia dalam beragam sudut pandang.
Pemerintah AS secara khusus menyampaikan keinginan untuk segera bekerja sama dengan pemimpin terpilih Indonesia sambil menantikan pengumuman resmi KPU.

Pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia yaitu pemilihan umum (pemilu) selalu ditunggu oleh bangsa Indonesia karena saatnya memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di parlemen. Pemilu juga menjadi wadah bagi rakyat untuk menentukan pemimpin baru yang akan memimpin bangsa berpenduduk hampir 280 juta jiwa untuk lima tahun ke depan.

Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1955, rakyat Indonesia tercatat telah menggelar 13 kali pesta demokrasi termasuk yang diadakan pada Rabu (14/2/2024). Pemilu ke-13 kalinya di Hari Kasih Sayang tersebut diikuti oleh 204.807.222 orang yang menyalurkan suaranya pada 820.161 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia.

Pemilu serentak dalam sehari ini juga tak luput dari perhatian media massa terkemuka dunia. Bagaimana tidak, karena mereka menyebutnya sebagai pesta demokrasi serentak dalam satu hari terbesar yang pernah digelar di dunia. Siapa pun yang terpilih nantinya akan bertugas menyiapkan pondasi penting pembangunan Indonesia untuk lima tahun ke depan menuju satu abad kemerdekaan di 2045.

Tiga media terkemuka Amerika Serikat, Voice of America (VoA), CNN, dan The New York Times (NYT) mengulas secara umum pemilu Indonesia dalam beragam sudut pandang. Mereka menilai, hasil pemilu di Indonesia menjadi salah satu barometer dunia lantaran negara dengan 17.000 pulau itu adalah kekuatan demokrasi terbesar ketiga di dunia.

"Ada ratusan juta rakyat dari negara kepulauan ini yang bersiap menuju kotak suara untuk memilih pemimpin baru mereka untuk lima tahun ke depan. Untuk pertama kalinya sejak 15 tahun, akan tampil tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk dipilih rakyat mereka," tulis NYT.

VoA secara khusus menyoroti dominasi pemilih muda, usia di bawah 40 tahun yang mencapai 56,45 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT). VoA menyebutnya sebagai sebuah fenomena baru dalam 13 kali pemilu diadakan di Indonesia dan menunjukkan negara pendiri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) itu sedang bersiap untuk menerima bonus demografi.

"Bahkan ini tidak terjadi pada pemilu sebelumnya. Mereka yang berusia di bawah 40 tahun itu adalah pemilih muda yang akan diperebutkan oleh tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," tulis VoA.

Sorotan serupa juga diangkat oleh CNN. Media yang didirikan oleh Ted Turner pada 1 Juni 1980 itu menyebut fenomena penggunaan layanan internet oleh lebih dari 210 juta penduduk Indonesia dan merupakan terbesar di dunia sebagai kekuatan yang tidak boleh diremehkan seluruh capres-cawapres.

"Internet turut memainkan peran penting dalam percaturan politik di Indonesia dan ikut menentukan arah kemajuan bangsa ini. Sebanyak 60 persen penduduk Indonesia di bawah usia 40 tahun telah akrab dengan internet dibandingkan televisi yang hanya ditonton oleh kurang dari 40 persen penduduk," tulis CNN.

Media terkemuka Inggris, BBC dan The Guardian menulis tema yang serupa yaitu kemunculan pemimpin baru yang akan membimbing bangsa Indonesia menuju satu abad kemerdekaan mereka. "Dunia saat ini sedang menantikan munculnya pemimpin baru Indonesia dari hasil pemilu yang demokratis. Mereka akan membawa rakyatnya menuju satu abad usia Indonesia," tulis The Guardian.

Sejumlah stasiun televisi terkemuka seperti Aljazeera dan Channel News Asia bersama NHK Jepang dan BBC menyiarkan secara langsung proses pencoblosan. Suasana keseruan pesta demokrasi dengan TPS yang berhias layaknya pesta pernikahan juga tak luput dari sorotan kamera para jurnalis internasional ini.

Pemilu di Indonesia tak hanya menyita perhatian media dunia. Raksasa jasa internet terbesar di dunia, Google memberi tempat khusus kepada bangsa Indonesia dengan menampilkan doodle bertema pemilu. Doodle di Google adalah karya seni ilustrasi yang menggambarkan peristiwa yang terjadi pada hari itu.

Khusus tema pemilu, ilustrasi pada Google Doodle yang ditayangkan selama 24 jam sepanjang hari pencoblosan, menggambarkan selembar surat suara sedang dimasukkan ke dalam kotak suara. Baik kertas suara maupun kotak suara diberi warna putih. Pada bagian depan kotak suara terdapat bendera nasional Merah Putih. Jika doodle bertema pemilu itu diklik, maka akan muncul beragam kisah seputar pesta demokrasi di Indonesia sepanjang Rabu (14/2/2024).

Sementara itu, secara khusus Juru Bicara Kedutaan Besar AS di Jakarta Matthew Miller, mewakili pemerintahannya, mengucapkan selamat kepada bangsa Indonesia yang melaksanakan Pemilu 2024. Menurutnya, proses pemungutan suara menjadi tahapan penting dalam proses demokrasi di Indonesia. Pemerintah AS masih menantikan pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengenai hasil pemilu.

"Pemilu tahun ini berlangsung di tengah perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-AS dan kami berharap dapat bekerja sama dengan presiden terpilih dan pemerintahan Indonesia berikutnya serta lembaga-lembaga legislatif yang baru dipilih oleh rakyat. Ini untuk mewujudkan prioritas bersama yang bermanfaat bagi rakyat kedua negara," ucap Miller.

AS berharap dapat terus melanjutkan semua kerja sama dengan pemimpin baru Indonesia terutama dalam mengatasi perubahan iklim dan memastikan kawaan Indo-Pasifik makmur dan aman untuk mewujudkan masa depan lebih baik bagi kedua negara.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari