Indonesia.go.id - Menabur Benih Kemanusiaan antara Rafah dan El Arish

Menabur Benih Kemanusiaan antara Rafah dan El Arish

  • Administrator
  • Senin, 12 Agustus 2024 | 17:12 WIB
HUMANIORA
  Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, Memberikan Bekal Kepada 40 Tenaga Kesehatan (Nakes) TNI yang Akan Diberangkatkan ke Gaza, untuk Misi Kemanusian selama Empat Bulan di Floating Hospital Persatuan Emirat Arab, Jakarta, Rabu, (7/8/2024). Humas Kemhan RI.
Pemerintah Indonesia mengirimkan 25 tenaga kesehatan ke Mesir dan perbatasan Palestina demi membantu perawatan rakyat Gaza yang terdampak invasi Israel.

Lima perempuan berjilbab tampak sedang bercengkerama dan berbincang santai. Tiga perempuan duduk di bangku kayu panjang dan dua lainnya di kursi roda. Dua dari tiga perempuan di kursi kayu berpakaian warna hijau dan celana panjang hitam. Sepintas, baju hijau dengan emblem bendera merah putih di bagian kanan yang dikenakan mirip seragam perawat rumah sakit. Tepat di hadapan ketiga perempuan berjilbab yang duduk di kursi kayu panjang ada alat bantu jalan (onemed rollator walker) yang bentuknya sekilas mirip jemuran handuk.

Tepat di belakang kelima perempuan tadi ada beberapa orang sedang bermain voli pantai di atas pasir putih kecolekatan. Sebagian pemain voli pantai itu adalah anak-anak dan lainnya orang-orang dewasa berseragam mirip perawat. Laut lepas dengan debur ombaknya ditingkahi suara klakson kapal barang melatari pemandangan aktivitas orang-orang tadi. Suasana di tepian pantai itu makin lengkap karena didukung kondisi cuaca yang cerah dengan semburat oranye di langit.

Itulah sekelumit kegiatan perawat-perawat dari Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Indonesia yang berbaur dengan sejumlah pengungsi warga Gaza, Palestina di sekitar Pelabuhan El Arish, Sinai, di timur laut Mesir, Minggu (11/8/2024) sore waktu setempat. Pengungsi-pengungsi asal Palestina ini sedang menjalani perawatan di SSF Ania, rumah sakit terapung berkapasitas 100 tempat tidur milik Pemerintah UEA. 

Mengutip penjelasan Arab News, SSF Ania telah berada di El Arish, sekitar 40 kilometer dari perbatasan Palestina dan Mesir di Rafah, Gaza Selatan sejak 25 Februari 2024 lalu. Kapal rumah sakit apung ini bagian operasi kemanusiaan UEA bertajuk Gallant Knight 3 yang telah dimulai 3 Desember 2023 termasuk membangun 2 rumah sakit lapangan tipe Sahara di Jalur Gaza. Pasien pertama mereka adalah pemuda Palestina usia 20 tahun yang terluka di bahu dan harus dioperasi. 

Menurut direktur SSF Ania, dr. Falah Al-Mahmoud, kapal berbasis Ro-Ro tersebut dilengkapi unit perawatan intensif (intensive care unit), ruang operasi, unit radiologi, fasilitas rehabilitasi medis, laboratorium dan apotek. Sejak dioperasikan hingga minggu pertama Agustus 2024 telah merawat dan melakukan operasi terhadap 3.700 pasien. Sebagian tenaga kesehatan (nakes) di SSF Ania ini berasal dari Indonesia yang dikirimkan oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Partisipasi para nakes ini bagian dari komitmen Pemerintah RI dalam melakukan misi kemanusiaan membantu rakyat Palestina terutama di Jalur Gaza. Menurut Kantor Berita Turki Anadolu, sejak pecahnya invasi pasukan Israel di Jalur Gaza, 7 Oktober 2024 lalu, lebih dari 39.000 rakyat Palestina tewas. Lebih dari 80 persen rakyat Gaza kehilangan tempat tinggal dan hampir 100.000 warga mengalami luka.

Direktur Jenderal (Dirjen) Strategi Pertahanan (Strahan) Kemhan Mayjen Ujang Darwis mengatakan, pihaknya menyiapkan 40 nakes yang terdiri dari perawat dan dokter spesialis untuk ditempatkan di Mesir dan Rafah. Ke-40 nakes ini dibagi ke dalam 2 tahap pemberangkatan di mana pengiriman pertama meliputi 25 personel, di antaranya terdapat 4 nakes perempuan. Personel-personel yang dikirim berasal dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

Sebelum berangkat, mereka telah menjalani pelatihan selama 5 hari di Pusat Misi Pemeliharaan perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  "Keberangkatan kedua akan dilaksanakan apabila situasi rumah sakit lapangan di Rafah dinilai cukup aman bagi personel kita. Jadi, nanti dari 25 orang tersebut akan dikirim 15 orang ke RS lapangan di Rafah. Baru sisanya 10 orang dari Indonesia diberangkatkan bergabung di RS terapung di El Arish," kata Ujang seperti dilansir Antara.

Ke-25 nakes yang dipimpin Kolonel CKM dr Adry Pasmawi dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto diberangkatkan melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Jumat (9/8/2024) sekitar pukul 00.45 WIB menggunakan maskapai Etihad Airways. Selanjutnya para nakes Indonesia ini tiba di Abu Dhabi untuk transit setelah menempuh perjalanan selama sekitar 6 jam. Usai beristirahat, mereka kembali terbang pada Sabtu (10/8/2024) pagi waktu setempat.

Kali ini menggunakan pesawat angkut militer milik Angkatan Udara UEA berjenis Boeing C-17 Globemaster III langsung menuju El Arish. Setibanya di lokasi, rombongan nakes Indonesia ini langsung menuju SSF Ania guna mengikuti pengarahan. Kesokan harinya, selain mengikuti pengarahan, para nakes Indonesia langsung melakukan pengenalan awal kepada pasien yang sedang dirawat di rumah sakit terapung tersebut.  

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika memberi pembekalan kepada nakes yang bertugas pada Rabu (7/8/2024), menyatakan bahwa pengiriman ini sebagai wujud solidaritas bangsa Indonesia bagi perjuangan rakyat Palestina. "Bangsa Indonesia harus menunjukkan suatu sikap solidaritas, sikap kemanusiaan dalam rangka membela semangat kemerdekaan, hak bangsa untuk hidup, dan menentukan nasibnya sendiri tanpa penindasan," kata Menhan Prabowo.

Dalam kesempatan itu Prabowo mengucapkan terima kasih dan selamat berjuang kepada seluruh nakes yang akan diberangkatkan. Tak hanya dokter spesialis dan perawat saja, di dalam rombongan nakes dari Kemenhan terdapat pula dokter umum dan bidan. Para nakes ini akan bertugas di El Arish dan Rafah selama 4 bulan dan menyesuaikan dengan situasi di daerah penempatan.

Menurut keterangan Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kemhan Berigadir Jenderal TNI Edwin Adrian Sumantha, khusus bagi nakes yang ditempatkan di rumah sakit lapangan di Rafah, pihak Kemenhan akan merotasinya setiap bulan dengan nakes yang berada di rumah sakit terapung di El Arish. Para nakes yang berada di SSF Ania, jelas Edwin, telah meninjau seluruh fasilitas rumah sakit apung tersebut dan berinteraksi dengan pasien yang dirawat dan direhabilitasi.

Semoga para nakes ini bisa menjalankan tugas mulia sebagai duta-duta kemanusiaan Indonesia guna menangani rakyat Palestina yang menjalani perawatan di fasilitas-fasilitas kesehatan internasional yang disediakan di wilayah Mesir dan perbatasan dengan Rafah.

 

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari