Indonesia.go.id - Kinerja Positif IHSG di Tengah Ketidakpastian Global

Kinerja Positif IHSG di Tengah Ketidakpastian Global

  • Administrator
  • Senin, 2 Januari 2023 | 20:20 WIB
PASAR MODAL
  Pengunjung melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2022) . Pertumbuhan kinerja pasar modal menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Dari 10,3 juta investor ritel hingga 28 Desember 2022, sebanyak 58,74 persen merupakan investor usia di bawah 30 tahun.

Aktivitas pasar modal sepanjang 2022 bertumbuh secara positif. Hal tersebut tecermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah mencapai level 6.850,52 pada 28 Desember 2022, meningkat 4,09 persen dari posisi 30 Desember 2021.

Pertumbuhan IHSG tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni pada level 7.318,016 pada 13 September 2022. Sementara itu, kapitalisasi pasar pada 28 Desember 2022 mencapai Rp9.509 triliun atau naik 15,2 persen dibandingkan posisi akhir 2021, yakni Rp8.256 triliun, dan juga sempat menembus rekor baru sebesar Rp9.600 triliun pada 27 Desember 2022.

Aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat Rp14,7 triliun atau naik 10 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu, yakni Rp13,4 triliun. Frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1 persen dibandingkan akhir 2021.

Capaian ini merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan bursa di kawasan ASEAN sepanjang empat tahun terakhir. Pertumbuhan juga terlihat pada rata-rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,9 miliar saham atau naik 16 persen dibandingkan akhir tahun lalu.

Pertumbuhan kinerja pasar modal tersebut mendapatkan apresiasi dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, yang menutup secara daring Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan bahwa aktivitas Pasar Modal Indonesia pada tahun ini cukup bergairah. IHSG yang berhasil mempertahankan pertumbuhan serta kapitalisasi pasar yang terus meningkat, sehingga berhasil menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN.

“Beberapa capaian kinerja positif di pasar modal diharapkan menjadi pijakan positif bagi pelaku pasar untuk menatap optimisme perekonomian di tahun 2023, seraya tetap menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian,” kata Wapres.

Pada kesempatan itu, Menkeu Sri Mulyani juga menyampaikan, apresiasi kepada seluruh stakeholders yang telah hadir dan telah berhasil menutup tahun 2022 dengan sangat baik di tengah ujian ketidakpastian ekonomi global yang luar biasa. “Saya senang bahwasanya stakeholders utama hadir dalam menjaga resilience di sektor keuangan terutama di pasar modal dan harapannya hal ini terus dijaga hingga tahun mendatang,” kata Sri Mulyani.

Kinerja IHSG ini merupakan yang tertinggi kedua setelah Singapura jika dibandingkan dengan seluruh kinerja bursa ASEAN selama 2022. Sebelumnya IHSG juga pernah berada di tingkat pertama di kawasan ASEAN dan regional, serta peringkat ke-3 di dunia pada November lalu.

Seiring dengan telah pulihnya kembali aktivitas perekonomian domestik, aktivitas penghimpunan dana melalui Pasar Modal juga terus meningkat. Per 29 Desember 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan surat Pernyataan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum untuk 224 penawaran umum yang terdiri atas 57 Penawaran Umum Perdana Saham, 44 Penawaran Umum Terbatas, 123 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk dengan total nilai hasil Penawaran Umum sebesar Rp266,41 triliun.

Dari sisi demand, OJK mencatat pertumbuhan jumlah investor ritel di Indonesia juga sangat pesat, terbukti saat ini jumlah investor ritel mencapai 10,30 juta single investor identification (SID) atau meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Sejak tahun 2020, OJK melihat pertumbuhan jumlah investor Pasar Modal lebih dari 2,5 juta SID setiap tahunnya.

Bahkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menyampaikan, dari jumlah 10,3 juta SID hingga 28 Desember 2022, tercatat sebanyak 58,74 persen merupakan investor berusia di bawah 30 tahun. “Ke depan kaum milenial dan Gen-Z lah yang akan meneruskan perjuangan kita semua untuk membawa Indonesia menjadi pusat perekonomian dunia dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Inarno.

Hal positif lainnya adalah penghimpunan dana melalui securities crowd funding (SCF) untuk mendukung pengembangan UMKM juga terus bertumbuh. Sepanjang 2022 telah berhasil dimanfaatkan oleh 334 pelaku UMKM dengan total penghimpunan dana sebesar Rp713,29 miliar dari 13 platform Penyelenggara SCF.

Di samping itu, perkembangan Pasar Modal Syariah juga cukup menggembirakan yang tecermin dari peningkatan nilai Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) maupun nilai kapitalisasi pasar saham syariah. Per 28 Desember 2022, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup pada 218,38 poin atau meningkat sebesar 15,53 persen dibandingkan posisi per 30 Desember 2021 sebesar 189,02 poin.

Sementara itu, kapitalisasi pasarnya tercatat sebesar Rp4.801,27 triliun. Realisasi ini meningkat sebesar 20,52 persen (year to date) apabila dibandingkan posisi per 30 Desember 2021, yaitu sebesar Rp3.983,65 triliun.

Pengawasan Hukum

Sepanjang 2022 ini, OJK terus meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas pengaturan, perizinan, pengawasan, penegakan hukum, dan upaya perlindungan investor di pasar modal. Hingga 30 Desember 2022, OJK telah menerbitkan 7 peraturan OJK dan 12 surat edaran OJK serta menerbitkan izin dan/atau pendaftaran sebanyak 14.374 yang terdiri atas 8 izin pelaku bidang pengelolaan investasi, 2.999 produk pengelolaan investasi pasar modal, perpanjangan izin wakil dan izin baru sebanyak 11.083, izin lembaga dan profesi penunjang pasar modal sebanyak 216, 63 emiten baru, dan 6 penyelenggara SCF.

Dari sisi pengawasan dan penegakan hukum, OJK telah melakukan 217 tindakan pengawasan dalam bentuk pemeriksaan teknis dan pemeriksaan kepatuhan yang diikuti dengan penyelesaian 54 pemeriksaan dari 162 kasus di bidang pengelolaan investasi, transaksi dan perdagangan saham, lembaga efek, emiten dan perusahaan publik, serta lembaga dan profesi penunjang pasar modal.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari