Program transisi energi PLN diharapkan dapat diumumkan pada KTT G20, sehingga menimbulkan efek gaung secara global dan mengajak negara lain untuk melakukan upaya yang sama.
Nusa Dua, InfoPublik - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terus mendorong transisi energi di Indonesia melalui kolaborasi pengembangan energi baru terbarukan bersama Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Kerja sama PLN dan JBIC ditandai dengan pertukaran Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerja Sama Investasi Transisi Energi di Nusa Dua, Bali.
Pertukaran MoU tersebut dilakukan langsung oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dengan Executive Officer, Regional Head for Asia and Pacific JBIC, Matsuda Noriyasu. Sebelumnya, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan JBIC telah dilakukan oleh Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly dan Chief Representative JBIC Jakarta, Naotaka Goto, di sela agenda Energy Transition Day pada 1 November 2022.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan kerja sama ini mengarah pada pertukaran data dan informasi serta konsultasi bersama terkait investasi transisi energi.
“Selain itu, kami membuka opsi kerja sama dalam proyek-proyek energi terbarukan, dan potensi dukungan keuangan, penjaminan, dan penyetaraan pada proyek-proyek potensial, dan lainnya,” kata Darmawan dalam siaran pers yang diterima, Kamis (17/11/2022).
Sejalan dengan inisiatif target NDC, PLN juga telah menyusun dan menetapkan rencana transisi energi jangka panjang. Terdapat 8 inisiatif, yaitu penghentian PLTU batubara, co-firing biomassa, uji coba co-firing hidrogen dan amonia, studi terkait Carbon Capture & Storage, pembangunan pembangkit EBT, smart grids, green energy as a service, dan ekosistem kendaraan listrik.
Program transisi energi PLN diharapkan dapat diumumkan pada KTT G20, sehingga menimbulkan efek gaung secara global dan mengajak negara lain untuk melakukan upaya yang sama.
Darmawan berharap, adanya MoU ini dapat memperkuat dan memperluas hubungan yang saling menguntungkan antara PLN dan komunitas bisnis Jepang termasuk lembaga keuangan dan kredit.
“PLN dan JBIC menegaskan kesediaan untuk bekerja sama melalui dukungan proyek potensial untuk mencapai transisi energi di lndonesia. Wilayah kerja sama antara lain mencakup energi terbarukan dan teknologi yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi Gas Rumah Kaca,” tambahnya.
Sementara itu, Head for Asia and Pacific JBIC, Matsuda Noriyasu menyampaikan melalui kolaborasi ini pihaknya akan melakukan koordinasi aktif kepada perusahaan-perusahaan asal Jepang yang diperlukan untuk mengidentifikasi peluang bagi PLN untuk berkolaborasi.
“Selain itu, kami berkomitmen dan berupaya untuk memberikan pinjaman, jaminan dan investasi ekuitas untuk mendukung proyek yang potensial,” jelas Matsuda.