Kesigapan personel TNI dan Polri menunjukkan tingginya komitmen aparat keamanan negara itu. Pada banyak perhelatan internasional, dalam lima tahun terakhir, Indonesia sukses menjamin situasi keamanan para peserta ajang tersebut.
Operasi pengamanan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN hampir selesai. Sepanjang perhelatan itu, sebanyak ribuan prajurit TNI dan Polri terlibat di dalamnya. Ada banyak tantangan, tapi ada beberapa tantangan spesifik yang harus diantisipasi oleh para aparat itu, terkait pemilihan lokasi DKI Jakarta sebagai tempat penyelenggaraan perhelatan bertaraf internasional itu.
Saat melangsungkan apel gelar pasukan pengamanan untuk KTT, pada Jumat awal September lalu, diketahui bahwa TNI mengerahkan komando tugas gabungan pengamanan (Kogasgab PAM) sebanyak 13.158 personel. Sedangkan, Polri mengerahkan sebanyak 6.182 personel dalam Operasi Tri Brata Jaya 2023.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo langsung memimpin apel gelar pasukan yang merupakan penanda rangkaian akhir dari kesiapan pengamanan. Dalam sambutannya, Panglima TNI mengungkapkan adanya perbedaan signifikan pada KTT ke-43 ASEAN di Jakarta dengan KTT ASEAN sebelumnya yang digelar di Labuan Bajo, NTT, pada Mei 2023.
Menurut Panglima TNI, kehadiran para pimpinan negara ASEAN dan negara-negara mitra ASEAN membuat perhelatan KTT kali ini menjadi lebih signifikan. Indonesia pada tahun ini memegang Keketuaan ASEAN dan menggelar dua kali KTT.
Sebelumnya, Indonesia pernah menjadi Keketuaan ASEAN pada 1976, 2003, dan 2011. Perhelatan KTT di Indonesia menjadi strategis karena Indonesia juga menjadi tuan rumah pertemuan G20 pada 2022 lalu serta di tengah situasi konflik Rusia-Ukraina, ketegangan di Taiwan serta semenanjung Korea.
Sebagai garda terdepan pengamanan bangsa dan negara, Kapolri menekankan pentingnya operasi pengamanan yang mengedapankan pendekatan humanis. "Operasi pengamanan ini menjadi pertaruhan pengamanan Indonesia di mata internasional, patuhi SOP, humanis namun tegas, jauhi segala bentuk penyimpangan," kata Kapolri Sigit.
Rangkaian pertemuan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta sudah berlangsung sejak 29 Agustus 2023. Adapun puncak perhelatan KTT ASEAN berlangsung pada 5--7 September 2023. KTT Asean yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan itu diikuti oleh 22 negara yang terdiri atas 11 negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Kemudian, ada sembilan negara yang mitra yang diundang, di antaranya Republik Korea, India, Jepang, Tiongkok, Selandia Baru, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Mereka akan diwakili pemimpin negaranya atau diwakili oleh pejabat tinggi negara atau Menteri Luar Negeri.
Selain itu, hadir pula Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cooks sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF). Indonesia sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023 juga akan mengundang organisasi internasional, antara lain Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, IORA, dan PIF.
Pihak TNI pun memastikan keamanan dan kelancaran KTT ke-43 ASEAN. TNI rencananya akan menurunkan kekuatan untuk menjaga keamanan para peserta KTT, baik pemimpin maupun peserta delegasi sejak tiba di pintu masuk kedatangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, hingga menuju tempat menginap dan lokasi pertemuan.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya TNI Erwin S Aldedharma mengatakan sebanyak 11 satuan tugas bakal dikerahkan untuk menjaga kelancaran KTT ke-43 ASEAN 2023. Satgas tersebut meliputi Satuan Tugas Pengamanan VVIP dan Pengamanan Wilayah, Satuan Tugas Pengamanan Khusus, Satuan Tugas Evakuasi, Satuan Tugas Siber, Satuan Tugas Intelijen, Satuan Tugas Komunikasi dan Elektronika, Satuan Tugas Pertahanan Udara, Satuan Tugas Laut, Satuan Tugas Pengamanan Bandara dan Pelabuhan, dan Satuan Tugas Penerangan.
“Untuk pengamanan setingkat pelaksanaan kegiatan seperti KTT ASEAN itu sebetulnya standar keamanan sudah ada ketetapannya. Kita tinggal mengikuti standar tersebut. Hanya mungkin karena tempat pelaksanaannya kali ini di DKI Jakarta, kita sama-sama tahu bagaimana kompleksitasnya,” ungkap Aldedharma dalam Forum Merdeka Barat 9: Road to ASEAN Summit 2023 bertajuk "Pengamanan KTT Ke-43 ASEAN" di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Di sisi lain dalam upaya menjaga kelancaran dan keamanan acara internasional tersebut, Polri akan melibatkan total 6.182 personel dari berbagai tingkatan, mulai dari Mabes Polri hingga jajaran kepolisian daerah (polda).
Adapun distribusi personel ini terdiri atas 1.624 personel dari Mabes Polri, 3.918 personel dari Polda Metro Jaya, serta 320 personel dari Polda Jawa Barat dan Polda Banten.
Asops Kapolri Irjen Pol. Verdianto I. Bitticaca bahwa Polri sudah menyiapkan rencana operasi terpusat di mana di bawah rencana operasi ini ada kepala operasi dan dibentuk sebanyak 8 satuan tugas.
“Inilah yang akan melaksanakan tugas pengamanan sesuai dengan tugas pokok fungsi dan peran masing-masing satgas yang akan kita laksanakan. Mulai dari satgas preventif, preemtif, satgas rorakhir, satgas tindak, satgas penegakan hukum, satgas teror, satgas humas, dan satgas bantuan. Inilah yang akan melaksanakan tugas di lapangan bersama rekan TNI,” jelas dia.
Kesigapan personel TNI dan Polri ini menunjukkan komitmen tinggi aparat keamanan negara tersebut. Dari sekian perhelatan internasional dalam lima tahun terakhir, Indonesia sukses menjamin situasi keamanan para peserta ajang tersebut. Seperti ASEAN Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Asian Paragames 2018, Annual Meeting IMF-World Bank 2018 di Bali, dan rangkaian pertemuan G20 sepanjang 2022.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari