Siaran Pers
Kementerian Komunikasi dan Informatika
No. 192/HM/KOMINFO/05/2022
Rabu, 18 Mei 2022
Tentang
Susun Bali Package, Menkominfo: Delegasi DEWG Bahas Lima Isu Konektivitas Digital
Pertemuan Kedua Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia menyusun dokumen Bali Package. Dokumen itu merupakan hasil diskusi lanjutan dari Pre-Meeting Workshop dan Pertemuan DEWG Pertama pada Maret 2022 lalu.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan dalam dua pertemuan itu, delegasi telah berdiskusi dan bertukar informasi mengenai tiga isu prioritas untuk mewujudkan percepatan transformasi digital global.
“Sebagai tindak lanjut atas kedua pertemuan tersebut, kami juga telah berkonsultasi dengan negara anggota G20 serta berkoordinasi dengan para Knowledge Partner DEWG. Seluruh masukan tersebut telah kami catat, rangkum, dan olah menjadi rancangan deklarasi, atau yang telah diperkenalkan sebagai Bali Package,” jelasnya dalam Konferensi Pers Sidang Kedua Digital Economy Working Group G20 di Yogyakarta, Rabu (18/5/2022).
Melalui kedua pertemuan tersebut, telah dilakukan diskusi dan pertukaran informasi antarnegara G20 dalam tiga isu prioritas DEWG, untuk mewujudkan percepatan transformasi digital secara global.
“Ketiga isu tersebut antara lain yaitu, (1) konektivitas dan pemulihan pasca-COVID-19, (2) keterampilan digital dan literasi digital, dan (3) Data Free Flow with Trust (DFFT) dan Cross-Border Data Flow (CBDF),” jelas Menkominfo.
Menurut Menteri Johnny, Dokumen Bali Package nantinya mencerminkan komitmen G20, dalam mencapai pemulihan yang tangguh melalui kerja sama, untuk transformasi digital yang inklusif, berdaya, dan berkelanjutan.
“Untuk memulai penyusunan dokumen Bali Package, pembahasan pada Pertemuan DEWG Kedua kali ini, akan difokuskan pada isu prioritas pertama, yakni konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19,” ujarnya.
Menkominfo menjelaskan ada lima subtopik pembahasan dalam isu konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19.
“Dalam pembahasan konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19, kami membahas 5 sub-topik, yaitu People-centered Digital Connectivity, Digital Security as Key Enabler to Support Business Continuity, G20 Digital Innovation Network, Digital Transformation Expo dan ITU’s Smart Village and Smart Island Initiative,” jelasnya
Lima Subtopik
Mengenai People-centered Digital Connectivity, Menteri Johnny menjelaskan konektivitas digital menjadi perhatian penting delegasi. Menurutnya dalam pertemuan DEWG Kedua, pembahasan mengenai pemulihan ekonomi pasca-COVID-19, sangat didukung melalui pemanfaatan konektivitas digital dalam memecahkan berbagai persoalan masyarakat, serta memberdayakan masyarakat itu sendiri.
“Pandemi telah menunjukkan seberapa bergantungnya kita terhadap ekosistem digital di berbagai sektor publik seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi,” tuturnya.
Oleh karena itu, Delegasi DEWG G20 membahas pemahaman bersama mengenai pengembangan konektivitas digital yang berpusat pada masyarakat. “Berangkat dari kebutuhan tersebut, DEWG membahas pemahaman bersama akan konektivitas digital, dengan menempatkan masyarakat sebagai fokus utama pengembangan konektivitas digital (people-centered digital connectivity),” jelasnya.
Dalam subtopik Digital Security as Key Enabler to Support Business Continuity, Menkominfo menyatakan intensifikasi konektivitas digital secara tidak langsung juga memunculkan tantangan lain. Tantangan itu berupa kemunculan berbagai risiko keamanan digital yang mengancam keselamatan daring pengguna internet, khususnya bagi para pelaku ekonomi yang semakin terdigitalisasi.
“Menyadari pentingnya keamanan digital dalam menyokong keberlangsungan bisnis digital di masa depan, DEWG juga memfasilitas pengumpulan praktik-praktik keamanan dan keselamatan digital yang ada,” tandasnya.
Pertemuan DEWG Kedua juga menyepakati G20 Digital Innovation Network sebagai kelanjutan dari G20 Innovation League pada Presidensi G20 Italia tahun lalu. “Jejaring ini yang mewadahi dan mendukung kerja sama dari para pelaku inovasi digital di seluruh dunia, seperti startup, venture capital, korporasi, dan para pemerintah. Kami berharap bahwa perhelatan ini akan tetap berlanjut di presidensi-presidensi G20 selanjutnya,” ungkap Menteri Johnny.
Menurut Menkominfo, Delegasi DEWG menyambut perhelatan Digital Transformation Expo. Menteri Johnny menyatakan pameran itu akan menampilkan capaian-capaian negara anggota G20 berkaitan dengan perihal kebijakan, strategi, dan inovasi transformasi digital.
“Presidensi G20 Indonesia berharap konsep perhelatan tersebut dapat disambut secara positif dan antusias oleh presidensi-presidensi selanjutnya,” ungkapnya.
Mengenai subtopik kelima, Menkominfo menjelaskan berkaitan dengan ITU’s Smart Village and Smart Island Initiative. “Tidak kalah pentingnya, Pertemuan DEWG Kedua mendukung gagasan dari ITU perihal desa pintar dan pulau pintar, atau Smart Village and Smart Island Initiative,” tandasnya.
Sidang Kedua DEWG G20 berlangsung pada 17-19 Mei 2022.
Dalam konferensi pers, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo/Chair DEWG Mira Tayyiba dan Juru Bicara Kementerian Kominfo/Alternate Chair DEWG Dedy Permadi.
Biro Humas Kementerian Kominfo