Indonesia.go.id - "Kawal Haji" Bisa Pantau Aktivitas Jemaah di Kota Suci

"Kawal Haji" Bisa Pantau Aktivitas Jemaah di Kota Suci

  • Administrator
  • Sabtu, 8 Juni 2024 | 07:01 WIB
HAJI
  Aplikasi Kawal Haji yang diluncurkan Kemenag RI. Memudahkan akses jemaah dan masyarakat dalam menyampaikan setiap persoalan terkait penyelenggaraan ibadah di musim haji tahun 2024. KEMENAG RI
Kini ada aplikasi khusus bagi jemaah haji asal Indonesia untuk melapor, saling bantu, atau sekadar berbagi informasi atas berbagai hal yang ditemui di Tanah Suci.

Kementerian Agama membuat terobosan dengan meluncurkan aplikasi baru untuk memudahkan akses jemaah dan masyarakat dalam menyampaikan setiap persoalan terkait penyelenggaraan ibadah di musim haji tahun 2024. Aplikasi tersebut bernama Kawal Haji yang diperkenalkan di Jakarta, Senin (27/5/2024). Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, Kawal Haji hadir untuk menjadi kanal penghubung antarjemaah haji, petugas, keluarga, publik, dan para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.

Melalui aplikasi tersebut, jemaah dapat melapor, saling bantu, atau sekadar berbagi informasi terhadap berbagai hal yang ditemui selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. "Ini komitmen Kemenag terhadap keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Aplikasi ini didesain agar setiap jemaah, keluarga, dan petugas bisa saling bantu jika ada persoalan yang muncul dalam penyelenggaraan haji," kata Wibowo seperti dikutip dari website Kemenag.

Terdapat dua fitur utama dalam Kawal Haji yaitu pelaporan jemaah khususnya terkait layanan yang berhubungan dengan konsumsi, akomodasi, dan transportasi. Atau jika ada jemaah yang terpisah dari rombongan dan lupa arah pulang ke penginapan. Fitur kedua adalah deteksi lokasi dan pergerakan jemaah untuk memudahkan proses pencarian jika ada jemaah tersesat.

Untuk saat ini, Kawal Haji sedang fokus pada penyelesaian masalah utama yakni kanal komunikasi pelaporan. Sebab, halaman beranda Kawal Haji akan menampilkan daftar laporan yang prioritasnya didasari pada keterbaruan (update) dan dukungan. Meluncurnya Kawal Haji, kata Wibowo, memperkuat tekad Kemenag dalam skema perlindungan jemaah haji Indonesia di tanah Suci khususnya kepada lanjut usia (lansia) atau usia di atas 65 tahun.

Pasalnya, selama ini proses perlindungan jemaah dilakukan secara luar daring (luring) atau offline dengan menempatkan petugas di beberapa titik strategis baik di Kota Mekkah maupun Madinah, Arab Saudi. Kemenag juga mengandalkan kanal aduan Pusaka SuperApps dan Whatsapp Center dalam memantau jemaah haji Indonesia. "Aplikasi Kawal Haji semakin memperkaya alternatif jemaah saat akan menyampaikan beragam persoalan yang dialami," jelas Wibowo.

Kepala Sub Direktorat Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hasan Affandi mengutarakan, Kawal Haji memiliki sejumlah keunggulan. Bagi jemaah, Kawal Haji menjadi platform digital bagi pelaporan masalah yang dialami jemaah seputar peristiwa tersesat dari rombongan, transportasi, akomodasi atau konsumsi.

Jemaah juga bisa berbagi informasi seputar situasi dan kondisi di Tanah Suci. Misalnya laporan pandangan mata perihal kepadatan jemaah di Masjidil Haram atau ketika hendak melaksanakan wukuf ke Arafah dan melontar jumrah di Muzdalifah dan Mina yang merupakan rangkaian wajib ibadah haji.

Aplikasi Kawal Haji juga dapat memantau keberadaan setiap jemaah asalkan mengaktifkan fitur location sehingga dapat terlacak posisi terakhirnya oleh petugas haji maupun aparat setempat. terakhir, jemaah juga bisa menyampaikan apresiasi melalui Kawal Haji terhadap bantuan yang diberikan oleh petugas haji Indonesia.

 

Banyak Manfaat

Ketua Tim Teknologi dan Sistem Informasi Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Irfan Sembiring mengatakan bahwa Kawal Haji bermanfaat bagi petugas haji untuk menyampaikan menyampaikan informasi terkini di lapangan kepada jemaah langsung dari angan pertama. Sebaliknya, petugas haji juga dapat memantau pelaporan dari jemaah. Sehingga petugas bisa cepat mengambil langkah untuk membantu jemaah.

Kawal Haji yang beroperasi pada jaringan telepon seluler (ponsel) pintar berbasis Android tersebut juga bermanfaat bagi keluarga jemaah karena melalui aplikasi ini, mereka dapat mengikuti perkembangan terkini langsung dari Tanah Suci. Mereka juga ikut melaporkan di Kawal Haji jika anggota keluarga yang sedang menunaikan ibadah haji mengalami masalah.

Saat ini Kawal Haji sudah dapat diunduh melalui Google Apps dan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkannya dapat mengakses dengan dua opsi. Pertama, melakukan login menggunakan Google Account yang memungkinkan untuk membuat post, memberikan dukungan, dan menyampaikan komentar. Fitur pertama ini khusus bagi jemaah haji yang terdaftar dengan melakukan verifikasi paspor setelah melakukan login di Google Account.

Manfaat dari verifikasi paspor adalah memberikan prioritas kepada jemaah untuk melakukan pelaporan atau memberi komentar. Juga memudahkan proses pelaporan untuk dianggapi lebih cepat dan akses fitur pelacakan lokasi yang sangat membantu petugas menemukan jemaah tersesat atau hilang. Opsi kedua adalah masuk sebagai tamu dengan akses terbatas hanya untuk fitur baca saja (read only). Artinya tidak dapat memberikan pelaporan, dukungan atau komentar.

Seperti diketahui, sebanyak 241.000 jemaah asal Indonesia diberangkatkan pemerintah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini dengan rincian sebanyak 213.320 orang merupakan jemaah haji reguler dan 27.680 orang lainnya jemaah haji khusus. Mereka diberangkatkan dalam 554 kelompok terbang melalui 14 pintu keberangkatan atau embarkasi di Indonesia.

Dua maskapai nasional Indonesia dan Arab Saudi masing-masing Garuda Indonesia dan Saudia Airlines ditugaskan untuk menerbangkan seluruh jemaah Indonesia ke Tanah Suci menggunakan 33 armada pesawat yang dimiliki. Semoga ibadah yang dijalankan oleh seluruh jemaah berjalan  lancar dan mabrur serta dapat kembali ke Indonesia dengan selamat.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari