Indonesia.go.id - Po Meurah dan Matra, Pemberi Kekuatan dan Rasa Persatuan pada PON 2024

Po Meurah dan Matra, Pemberi Kekuatan dan Rasa Persatuan pada PON 2024

  • Administrator
  • Rabu, 4 September 2024 | 07:06 WIB
PON XXI ACEH SUMUT
  Maskot PON 2024, Matra dan Po Meurah diambil dAri hewan khas di dua kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional. IST
Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 akan dibuka Presiden Jokowi di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh pada 9 September 2024 dan ditutup pada 20 September 2024 di Stadion Utama Sumut di Deli Serdang.

Maskot merupakan salah satu unsur penting dari setiap perhelatan suatu kegiatan olahraga. Keberadaan maskot sengaja dibuat untuk menyemarakkan suasana dan bisa menjadi ciri khas sebuah kegiatan. Mengutip penjelasan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, maskot adalah orang, binatang atau benda yang diperlakukan oleh suatu kelompok sebagai lambang pembawa keberuntungan atau keselamatan. Karakter maskot umumnya dipilih dari hewan atau objek yang dianggap sebagai simbol, pengingat, atau memberi makna yang merepresentasikan karakter kegiatan olahraga itu sendiri.

Pekan Olahraga Nasional (PON), sebuah perhelatan olahraga multicabang terbesar di Indonesia yang digelar setiap empat tahun sekali tak luput dari maskot. Hewan seperti kuda, harimau, buaya, beberapa spesies burung (rangkong, cenderawasih, merpati), ikan pesut, dan lainnya silih berganti tampil sebagai maskot dalam setiap perhelatan PON. Dalam kegiatan PON, ada lebih dari satu maskot disiapkan, bahkan saat Kalimantan Timur menggelar PON pada tahun 2008, mereka menyiapkan tiga maskot sekaligus yakni orangutan, ikan pesut, dan burung rangkong.

Begitu pula dengan PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) yang telah menyiapkan maskot unik berlatar dua hewan endemik di kedua provinsi tersebut, gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) dan harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae). Gajah merupakan hewan mamalia terbesar yang hidup di Indonesia dan hanya ada di Pulau Sumatra saja. Demikian pula dengan harimau sumatra, satu di antara tiga subspesies harimau yang masih hidup di Indonesia setelah harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dan harimau bali (Panthera tigris balica) dinyatakan punah.

Po Meurah dan Matra adalah dua nama maskot yang telah  disiapkan oleh Pengurus Besar (PB) PON 2024 Aceh-Sumut. Po Meurah adalah nama maskot berlatar sosok gajah putih yang sangat dihormati di Aceh. Po Meurah digambarkan mengenakan kopiah meukeutop khas Aceh yang melambangkan kekuatan, persatuan, dan kesetiaan. Bagi masyarakat Aceh, meurah kerap dihubungkan sebagai sesuatu yang terkait kebangsawanan. Hal ini dapat dimaklumi lantaran gajah sejak berabad silam sudah dijadikan kendaraan para bangsawan, sultan dan keluarganya di Negeri Serambi Mekkah tersebut.

Sedangkan Matra adalah nama yang diberikan bagi maskot berlatar harimau sumatra. Ini adalah kedua kalinya hewan asli Indonesia tersebut dijadikan maskot untuk PON setelah sebelumnya saat PON 2004 di Sumatra Selatan. Matra digambarkan mengenakan penutup kepala khas Melayu yakni tanjak melayu yang melambangkan amanah, kehormatan, dan tanggung jawab. Matra juga mengenakan ulos batak yang melambangkan kasih sayang dan persatuan.  Menariknya, belang pada Matra memakai guratan seni ukir khas suku Batak Toba bernama gorga.

 

Pusat Media Kominfo

Seperti perhelatan PON sebelumnya, pada PON 2024 ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah menyediakan fasilitas pusat media atau media center. Menurut Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik Kominfo Bambang Dwi Anggono, pihaknya telah menyiapkan media center pada 2 lokasi, masing-masing di Hermes Hotel Banda Aceh dan Hotel Santika Dyandra, Medan, Sumatra Utara.

Bambang dalam penjelasannya seperti dikutip dari diskusi daring Kominfo, Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Kamis (29/8/2024), mengatakan bahwa beragam fasilitas disiapkan di pusat media. Misalnya area kerja yang nyaman dengan akses internet berkecepatan tinggi, baik menggunakan saluran nirkabel (WiFi) maupun kabel (LAN). Disiapkan pula help desk, area kerja (working area), ruang redaksi bersama, ruang konferensi pers, VIP Room, dan studio untuk wawancara (one on one studio).

Pusat media ini juga menyediakan layanan penunjang seperti area relaksasi dengan kursi pijat elektrik serta makanan dan minuman gratis selama jam operasional pusat media. Pengelola pusat media juga menyediakan bahan siaran pers yang diproduksi oleh redaksi bersama dalam bentuk artikel, foto, dan video yang diperlukan oleh para peliput PON 2024. "Kami juga menyiapkan game area dengan menggelar aneka kegiatan agar peliput PON 2024 tidak jenuh. Juga tersedia fasilitas mesin fotokopi untuk keperluan mencetak bahan peliputan bagi awak media," terang Bambang.

Bambang melanjutkan, pusat media Kominfo berkapasitas 600 awak media ini mulai beroperasi pada 7 September hingga 21 September 2024. Selain pusat media utama, Kominfo juga menyediakan pusat media satelit yang lokasinya berada di beberapa arena pertandingan PON 2024. Fungsinya sebagai penyangga bagi pusat media utama dan operasionalnya secara umum dilakukan oleh PB PON 2024 serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.

Pihaknya juga telah menyiapkan pendaftaran media bagi peliputan PON 2024 lengkap dengan tanda pengenal khusus (ID Card). Untuk awak media yang telah mendaftar, jelas dia, ID Card sudah bisa diambil sejak 26 Agustus 2024 hingga 3 September 2024 di kantor sekretariat PB PON 2024 Aceh-Sumut.

 

PON Dua Provinsi

Seperti diketahui, PON 2024 yang diadakan di Aceh dan Sumut memberi catatan tersendiri karena pertama dalam sejarah yang digelar di dua provinsi sekaligus sejak pesta olahraga empat tahunan ini diadakan perdana pada 1948 silam di Kota Surakarta, Jawa Tengah. PON ke-21 tersebut akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, Banda Aceh, pada 9 September 2024. Presiden Jokowi juga sekaligus menutup PON 2024 di Stadion Utama Sumut Deli Serdang, 20 September 2024.

Menurut Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, PON 2024 di Aceh mempertandingkan 33 cabang olahraga (cabor) melibatkan 6.287 atlet dan 3.158 ofisial. Lokasi pertandingan PON 2024 di Aceh berada di kabupaten/kota seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Barat, dan Aceh Tenggara.

Sedangkan PON 2024 di Sumut menggelar 34 cabor yang diikuti oleh 6.618 atlet didampingi 3.320 orang ofisial. Lokasi pertandingan berada di kabupaten/kota yakni Medan, Deli Serdang, Karo, Binjai, Langkat, Serdang Berdagai, Pematang Siantar, Simalungun, Toba, dan Samosir. Jika ditotal, terdapat 1.042 nomor pertandingan yang digelar pada PON 2024 di kedua provinsi. Terdapat pula 12 cabor ikut dilombakan sebagai nomor ekshibisi.

Pada PON 2021 di Papua, kontingen Jawa Barat (Jabar) dengan kekuatan 770 atlet tampil sebagai juara umum dengan membawa pulang 133 medali emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Kendati begitu, kontingen Jabar masih belum mampu menaklukkan prestasi DKI Jakarta sebagai raja PON karena telah 11 kali keluar sebagai juara umum.  Jabar sendiri baru 5 kali merebut gelar juara umum PON yaitu pada 1951, 1953, 1961, 2016, dan 2021.

 

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari