Indonesia.go.id - Bantuan Pangan Beras untuk Rakyat Berlanjut hingga Akhir 2024

Bantuan Pangan Beras untuk Rakyat Berlanjut hingga Akhir 2024

  • Administrator
  • Jumat, 26 Juli 2024 | 07:00 WIB
BANSOS
  Warga penerima manfaat membawa beras yang diterimanya di Pasar Rakyat Talang Banjar, Jambi, Sabtu (13/7/2024). Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berlanjut hingga Desember mendatang. ANTARA FOTO/ Wahdi Setiawan
Pemerintah terus menggulirkan program bantuan pangan sampai akhir tahun 2024 sebagai bentuk penunjang ekonomi kepada masyarakat yang berpendapatan rendah.

Saat menemui ratusan masyarakat di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berlanjut hingga Desember mendatang.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika meninjau stok beras dan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Kamis (11/7/2024).

Presiden Jokowi menanyakan kepada masyarakat setempat apakah mereka sudah menerima bantuan pangan dari Januari hingga Juni 2024.

“Januari sudah dapat? Februari sudah? Maret sudah? April sudah? Mei sudah? Yang diterima ini Juni? Setelah Juni nanti Agustus, Oktober, Desember. Sampai Desember diteruskan ya,” kata Presiden Jokowi sembari meninjau stok beras di Gudang Bulog dan menyerahkan bantuan cadangan pangan pemerintah kepada masyarakat Buntok.

Seturut demikian, Presiden Jokowi memastikan program bantuan pangan ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai triliunan rupiah untuk 22 juta masyarakat penerima manfaat. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menambahkan, stok beras di Bulog sebanyak 1,7 juta ton mencukupi hingga akhir 2024. Mengenai fluktuasi harga beras, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa saat ini harga pangan di seluruh dunia naik akibat penurunan produksi.

Kebijakan bantuan pangan tersebut merupakan bantalan tambahan bagi masyarakat tidak mampu sebagai penerima manfaat bantuan sosial selama ini. Mengingat situasi iklim gelombang panas yang membuat produksi pangan terganggu sehingga memicu harga pangan yang tinggi. Meski demikian, pemerintah tetap menjaga keseimbangan agar produksi pangan dalam negeri tetap menguntungkan petani, serta memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat.

 

Alokasi Bantuan

Adapun, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, anggaran sebesar Rp11 triliun untuk melanjutkan bantuan pangan hingga Desember 2024, bagi 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) telah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Alokasi bantuan beras dan bantuan daging ayam dan telur yang akan diperpanjang tiga bulan yaitu pada Agustus, Oktober, dan Desember. Untuk pembayarannya, ini akan menambah biaya Rp11 triliun,” ujar Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Kamis (11/7/2024).​

​​​​​Pemerintah terus menggulirkan program bantuan pangan sampai akhir tahun 2024 sebagai bentuk penunjang ekonomi kepada masyarakat yang berpendapatan rendah. Melalui program tersebut, Badan Pangan Nasional bersama BUMN pangan bekerja keras menyalurkan paket pangan sampai diterima dengan baik oleh masyarakat.

Bantuan pangan beras 10 kilogram itu menyasar 22 juta keluarga, sebelumnya telah disalurkan pada periode Januari--Maret, kemudian April--Juni 2024.

“Dengan itu, total alokasi bantuan pangan beras di 2024 ada 9 bulan. Tahun 2023 total alokasi banpang beras ada tujuh bulan. Ini meningkat demi saudara-saudara kita yang memang sangat membutuhkan bantalan ekonomi,” jelas Kepala Bapanas.

Data Bapanas menyebutkan, realisasi penyaluran bantuan pangan beras hingga 10 Juli 2024 telah mendekati angka 100 persen. Untuk periode Januari--Maret, Bulog telah berhasil menyalurkan 657,7 ribu kilogram (kg) dari target 660 ribu kg. Sementara itu, periode April--Juni, distribusi banpang beras telah menyentuh total 634,1 ribu kg dari target 660 ribu kg.

Di luar program bagi 22 juta keluarga penerima manfaat, pemerintah bersama BUMN pangan, ID FOOD juga mengerjakan bantuan pangan penanganan stunting kepada sekira 1,4 juta keluarga di tujuh provinsi. Paket bantuan pangan berupa daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam kepada masing-masing penerima manfaat.

Tujuh provinsi penerima bantuan pangan penanganan stunting adalah Sumatra Utara sebanyak 136.738 keluarga risiko stunting (KRS), Jawa Barat 403.285 KRS, Jawa Tengah 345.514 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, Banten 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS, dan Sulawesi Barat 20.633 KRS.

Program bantuan penanganan stunting ini merupakan kelanjutan dari 2023. Realisasi sampai 5 Juli 2024 telah berhasil tersalurkan sebanyak 248.916 paket daging ayam dan 174.241 paket telur.

 

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari