Pemkab Merauke melibatkan 140 pelaku UMKM orang asli Papua ikut serta dalam pameran dalam rangka kegiatan PON Papua.
Tanah Papua sedang hangat diperbincangkan. Betapa tidak, perhelatan akbar tengah digelar di provinsi tersebut. Ini memang kali pertama, pesta olahraga bertaraf nasional, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, digelar di kawasan timur Indonesia.
Seiring pelaksanaan kegiatan tersebut, industri kreatif Papua diharapkan mampu menjadi salah satu pelaku ekonomi daerah yang akan ikut mereguk buah manis dari kegiatan PON XX Papua, yang berlangsung mulai 2 Oktober--15 Oktober 2021.
Pengkondisian serupa itu memang sejak awal telah diupayakan oleh pemerintah. Seperti disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam Weekly Briefing virtual, (30/8/2021), dipastikan ada sekitar 25.000 noken (tas asli Papua), produk kreatif griya, yang siap untuk dijadikan sebagai merchandise bagi atlet dan ofisial PON XX.
“Ini merupakan upaya pemerintah mendongkrak ekonomi kreatif melalui momentum pergelaran olahraga nasional ini. Kami mengharapkan bisa memberikan dampak pada pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif. Penyelenggaraan PON itu juga kita gunakan untuk mendorong menggeliatnya potensi budaya hingga ekonomi kreatif yang sangat kaya raya di Papua," kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, Papua merupakan salah satu prioritas dalam pengembangan destinasi wisata, khususnya dalam hal peningkatan 3A, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.
Sebagai upaya peningkatan dan pengembangan tersebut, Sandiaga dan jajarannya beserta stakeholder terkait berupaya meningkatkan kapasitas pengelolaan dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif melalui beberapa program.
Antara lain, pemberdayaan masyarakat dan promosi pariwisata Papua di seluruh sosial media yang dimiliki oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). “Hal itu dilakukan agar Provinsi Papua dapat dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan tentunya wisatawan nusantara yang berkualitas, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar daerah wisata,” ucap Sandiaga.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki juga optimistis, PON di Papua mampu menggerakkan roda ekonomi para pelaku UMKM. “Kami yakin PON sangat berdampak pada UMKM di sana, karena banyak orang yang datang. Banyak yang diuntungkan juga, seperti pemilik penginapan, penjual makanan, dan minuman, serta perajin, juga pemilik UMKM lainnya,” kata Teten.
Menurut data BPS, jumlah pelaku UMK di Papua sebanyak 148.647 usaha dan yang masuk kategori usaha menengah besar (UMB) 2.823 usaha. Sementara itu pelaku usaha kelas UKM di Merauke sebanyak 2.900 pelaku.
Jadi Berkah
Oleh karena itu, adanya penyelenggaraan PON XX Papua diyakini menjadi peluang tersendiri bagi sektor UMKM untuk unjuk produk, terutama bagi orang asli Papua (OAP). Bahkan, seperti disampaikan Kadis Disperindagkop dan UKM Eric Rumlus, pemkab akan melibatkan 140 pelaku UMKM OAP untuk ikut serta dalam pameran dalam rangka kegiatan PON XX Papua yang berlangsung mulai 2 Oktober–15 Oktober 2021. Rencananya, pameran akan berlangsung di halaman depan kantor Bupati Kabupaten Merauke.
“Kami terus mendukung sektor UMKM Kabupaten Merauke untuk berkembang dan berpromosi di tengah perhelatan akbar olahraga nasional tersebut. Dengan keikutsertaan pelaku UMKM itu, mereka lebih percaya diri dan akhirnya bisa menghasilkan produk yang berdaya saing,” ujarnya, dalam konfrensi pers di Media Center PON XX Papua, klaster Merauke, Rabu (29/9/2021).
Agar pelaku UMKM lebih termotivasi ikut pameran itu, Pemkab Merauke memberikan stimulus senilai Rp10,5 juta per UMKM. Beberapa produk unggulan kabupaten itu, antara lain, produk minyak kayu putih, sarang semut, kopi, madu hitam, dan kerajinan tas noken.
Langkah pemerintah melibatkan sektor UMKM sudah tepat. Ajang pesta olahraga nasional terbesar itu layak menjadi etalase untuk mempertontonkan kelebihan produk UMKM provinsi itu, termasuk di Merauke.
Harapannya, dengan tampilnya produk UMKM lebih mendorong OAP untuk lebih termotivasi melahirkan produk yang inovatif dan lebih kreatif lagi. Bila produk UMKM asal Papua sudah inovatif dan kreatif, tentu ekonomi masyarakat setempat semakin terdongkrak dan semakin sejahtera.
Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari