Indonesia.go.id - Kuda-Kuda Listrik Mengawal KTT G20

Kuda-Kuda Listrik Mengawal KTT G20

  • Administrator
  • Jumat, 11 November 2022 | 07:59 WIB
G20
  Korps Lalu Lintas Polri, akan mengoperasikan ratusan kendaraan listrik sebagai unit patroli pengawalan atau patwal bagi iringan tamu negara dan anggota delegasi. KORLANTAS POLRI
Sebanyak 264 personel Korlantas Polri berlatih khusus mengendarai motor dan mobil listrik untuk kebutuhan pengawalan tamu VVIP.

Sebuah terobosan menarik dilakukan Kepolisian RI untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Negara-Negara Anggota G20 di Nusa Dua, Bali, 15 dan 16 November 2022. Korps Bhayangkara telah menyiapkan pengawalan istimewa bagi para kepala negara anggota G20 dan sejumlah tamu VVIP lainnya pada konferensi terbesar di dunia menjelang tutup tahun 2022 itu.

Melalui Korps Lalu Lintas Polri, mereka akan mengoperasikan ratusan kendaraan listrik sebagai unit patroli pengawalan atau patwal bagi iringan tamu negara dan anggota delegasi. Ini membuat Polri selangkah lebih maju dibandingkan sejawat mereka di kawasan regional Asia Tenggara. Kepolisian Indonesia menjadi satu dari sedikit negara di dunia yang mengoperasikan kendaraan ramah lingkungan untuk kepentingan patwal pembuka iringan (motorcade) VVIP atau tamu-tamu kepala negara.

Namun bukan perkara mudah bagi personel polisi korps sabuk putih itu untuk mengoperasikan kendaraan berbasis baterai listrik itu. Apalagi mereka lebih terbiasa dengan kendaraan patwal berbahan bakar fosil terutama unit motor berjenis motor gede (moge) yang bersuara menggelegar. Pasalnya, seluruh patwal kendaraan listrik tidak menghasilkan suara alias senyap. Sehingga tidak menimbulkan polusi suara.

Sebanyak 88 unit mobil listrik dan 94 motor listrik disiapkan Korlantas Polri untuk kebutuhan patwal selama KTT G20. Patwal istimewa itu, seperti dikutip dari data Kementerian Sekretaris Negara, akan menjadi bagian dari 1.452 unit kendaraan listrik berbagai jenis, mulai motor, mobil, hingga bus yang akan dilibatkan sebagai pendukung pelaksanaan KTT G20.

Pengadaan 94 unit motor listrik patwal Korlantas bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2022. "Kendaraan-kendaraan ramah lingkungan ini kami siapkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan KTT G20 seperti mengawal rangkaian kendaraan kepala negara dan delegasi juga tugas-tugas pengamanan di arena konferensi," ujar Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Pol. Firman Santyabudi.

Korlantas tak sendirian karena Polda Bali pun mendapat pinjaman gratis sekitar 300 unit motor listrik dari mitra lokal mereka. Hal itu disampaikan Kepala Polda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra. Sedangkan nilai pagu paket pengadaan motor listrik Korlantas Polri yakni sebesar Rp83,336 miliar.

Motornya adalah Zero DSR Police buatan Amerika Serikat, diimpor langsung oleh PT Arya Motor Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya turut menyediakan moge patwal jenis Victory dan Indian Motorcylce bagi korps bersemboyan Dharmakerta Marga Raksyaka.

Motor-motor Zero DSR Police tadi dilengkapi baterai listrik berkekuatan 70 tenaga kuda dengan torsi maksimal 157 Newton meter (Nm) dan dapat berlari hingga kecepatan maksimal 163 kilometer per jam. Baterai listriknya dapat dipakai untuk berkendara sejauh 328 km.

Sedangkan untuk mobil patwal listrik memakai Hyundai Ioniq Electric yang telah diproduksi di Indonesia. Mobil ditenagai oleh baterai berkekuatan 38,3 kilowatt jam (kWh) atau sanggup menghasilkan energi sebesar 136 tenaga kuda. Mobil buatan pabrikan Korea Selatan ini dapat digunakan sampai jarak 373 km untuk sekali pengisian baterai. Waktu pengisian baterai antara 6--17 jam.

Tentu saja perlu keahlian khusus untuk mengemudikan patwal listrik ini. Karena itu Sub Direktorat Kawal dan Patroli Jalan Raya Direktorat Penegakan Hukum Korlantas Polri mengadakan pelatihan kemampuan mengendarai kendaraan berbahan bakar nonfosil kepada 264 personel polantas. Pelatihan diadakan di Indonesia Safety Driving Center, Pusat Pendidikan Lalu Lintas Serpong, Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu. 

Materi pelatihan meliputi aspek keselamatan berkendara untuk tamu negara ketika dikawal kendaraan listrik. Kepala Seksi Pengawalan Subdit Wal PJR, Ajun Komisaris Besar Polisi Pramono Jati mengatakan, ada perbedaan signifikan antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional.

Selain soal suara, hal penting lainnya yang disampaikan oleh Pramono adalah fungsi regenerative. Karena kendaraan listrik tidak punya sistem perlambatan kendaraan saat perpindahan persenling atau engine brake. Pada kendaraan listrik, ketiadaan engine brake itu digantikan oleh fungsi regenerative terbagi tiga level, antara satu hingga tiga.

Pihak PT Hyundai Motors Indonesia juga menjelaskan beragam fungsi teknologi terbaru dari unit yang akan digunakan sebagai mobil patwal. Diberikan pula pelatihan mengenai pencegahan insiden darurat apabila terjadi pada mobil dan bagaimana cara mengatasinya. Para personel juga diberi kesempatan menjajal langsung unit motor dan mobil listrik yang akan menjadi tanggung jawab mereka nantinya selama di KTT G20.

Kesempatan itu dipakai untuk merasakan sendiri performa, kenyamanan, dan fitur-fitur keamanan pada saat berkendara. Selama pelatihan, setiap personel diberi kesempatan bertanya. Saat akhir kegiatan dilakukan evaluasi terhadap para personel terkait materi yang telah mereka terima selama pelatihan. Terakhir, setiap personel tak perlu khawatir untuk pengisian baterainya usai dipakai seharian bertugas.

PT Perusahaan Listrik Negara telah menyiapkan lokasi khusus pengisian baterai untuk kendaraan-kendaraan patwal ini. PLN menyediakan 200 unit pengisian baterai bertipe home charging pada 12 lokasi kegiatan KTT G20 di kawasaan The Nusa Dua.

Unit home charging terbanyak ada di Hotel Mulia yaitu 30 unit, diikuti The Westin Resort (28 unit), dan Hotel The Ritz Carlton (25 unit). "Home charging untuk kendaraan listrik bidang pengamanan adalah bagian dari dukungan PLN terhadap pemakaian kendaraan listrik di event KTT G20," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo beberapa waktu lalu.

Diharapkan, pemakaian kendaraan listrik sebagai unit patwal ini menjadi upaya Indonesia menunjukkan kepada dunia komitmen untuk menjalankan program energi bersih dan ramah lingkungan berkelanjutan.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari