Indonesia.go.id - Di Momen KTT G20 Bali, Indonesia-AS Perkuat Kerja Sama Berbagai Sektor

Di Momen KTT G20 Bali, Indonesia-AS Perkuat Kerja Sama Berbagai Sektor

  • Administrator
  • Selasa, 15 November 2022 | 01:00 WIB
G20
  Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joe Biden sebelum pertemuan puncak KTT G20, Senin (13/11/2022). MC G20
AS telah menyiapkan paket-paket kerja sama bernilai puluhan triliun rupiah untuk mempercepat Indonesia menjadi negara maju.

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joseph R. Biden, Jr. di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022) siang. Pertemuan diadakan di sela-sela persiapan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI, Selasa (15/11/2022).  

Pertemuan kedua pemimpin dilakukan menjelang pertemuan bersejarah Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Biden di tempat yang sama. Presiden Joko Widodo mengawali pertemuan bersama Presiden Biden dengan mengucapkan selamat datang di Bali. Ia mengapresiasi koleganya itu untuk hadir mengikuti KTT G20 di Pulau Dewata. "Saya harap KTT G20 menciptakan kerja sama yang konkret dan dapat membantu pemulihan ekonomi global," kata Presiden RI.

Seperti dikutip dari pernyataan resmi Gedung Putih, Presiden Biden menggarisbawahi pentingnya kemitraan strategis AS-Indonesia, dan kedua pemimpin mendiskusikan cara untuk memperkuatnya berdasarkan nilai-nilai demokrasi dan pluralisme bersama, serta komitmen bersama pada tatanan internasional berbasis aturan.

Presiden Biden menyebut, AS tetap fokus untuk mendukung keamanan dan kemakmuran Indonesia, sambil bekerja sama untuk mengatasi krisis iklim. Kemudian mendorong akses ke pangan dan energi yang terjangkau, memperkuat kesiapsiagaan pandemi dan arsitektur kesehatan global. Selain itu juga memperluas hubungan penting antarmasyarakat, dan mengatasi krisis di Myanmar dan Afghanistan.

Dalam kesempatan itu Presiden Biden mengucapkan selamat kepada Indonesia atas kesuksesan penyelenggaraan Presidensi G20 serta KTT G20. Ia menyebut Indonesia sebagai mitra strategis dan berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. AS memberikan dukungan terhadap kepemimpinan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan pendukung kuat tatanan internasional berbasis aturan di Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) dan dan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII).

Kedua pemimpin juga membicarakan kedudukan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023, dan Presiden Biden menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat terhadap sentralitas ASEAN. Presiden AS ke-46 ini mengatakan, kedua negara harus bekerja bersama untuk mewujudkan masa depan lebih baik. Mantan Wakil Presiden AS ini mengatakan, detail dari isi kerja sama baru itu akan diumumkan kedua pemimpin pada Selasa (15/11/2022).

Pada tahun anggaran 2022, Departemen Luar Negeri AS dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) berencana untuk menyediakan lebih dari USD150 juta (Rp2,32 triliun) dalam bentuk pembangunan bilateral dan bantuan keamanan untuk Indonesia.

AS juga mengumumkan disepakatinya Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact senilai USD698 juta (Rp10,81 triliun) yang mencakup USD649 juta (Rp10 triliun) berasal dari bantuan AS dan USD49 juta (Rp759,5 miliar) disiapkan Indonesia. Compact ini akan mendukung pengembangan infrastruktur transportasi berkualitas tinggi yang sadar iklim di lima provinsi. Kemudian memobilisasi modal internasional untuk mendukung tujuan pembangunan Indonesia, termasuk dengan membangun kapasitas pasar keuangan Indonesia. Juga meningkatkan akses keuangan untuk usaha milik perempuan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Dalam sektor perikanan berkelanjutan dan keanekaragaman hayati laut, USAID bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan meluncurkan dua program baru yang akan melindungi keanekaragaman hayati laut Indonesia. Juga ekosistem bakau yang kritis dengan meningkatkan pengelolaan perikanan dan kawasan konservasi laut yang berkelanjutan dan adil. Juga membangun ketahanan rantai pasokan komersial dan masyarakat yang bergantung pada perikanan terhadap dampak perubahan iklim.

Dalam sektor penyimpanan karbon, ExxonMobil dan PT Pertamina telah menandatangani perjanjian senilai USD2,5 miliar (Rp38,75 triliun) untuk melakukan asesmen lebih lanjut terhadap pengembangan Carbon Capture and Sequestration Hub di Indonesia. Kemitraan ini akan memungkinkan sektor-sektor industri utama untuk melakukan dekarbonisasi, termasuk sektor penyulingan, bahan kimia, semen, dan baja. Sehingga menurunkan emisi karbon sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi para pekerja Indonesia, dan perjanjian ini akan membantu Indonesia mencapai target nol emisi pada 2060 atau lebih cepat.

Dalam hal pengembangan kapasitas penjaga pantai, AS akan mendukung program pesawat nirawak (drone) pengawasan maritim Badan Keamanan Laut (Bakamla). Dukungan AS akan memungkinkan Bakamla untuk membeli pesawat nirawak, melatih pilot, serta melakukan pemeliharaan yang secara signifikan akan meningkatkan kemampuan Bakamla.

Untuk investasi dalam ketahanan pangan dan rantai pasokan penting, lembaga keuangan AS, International Development Finance Corporation (IDFC) akan berinvestasi senilai USD20 juta (Rp310 miliar) di Aruna Global Tehnologies. Ini untuk menghubungkan usaha kecil perikanan di Indonesia dengan pasar global melalui platform teknologi digital yang memberdayakan kaum perempuan dan komunitas termarjinalkan. Ini untuk menurunkan harga pangan, serta meingkatkan ketahanan rantai pasokan pangan dalam industri perikanan terbesar kedua di dunia ini.

Untuk kegiatan kampanye pengurangan sampah plastik, USAID akan meluncurkan prakarsa baru mendukung kerja sama pemerintah- swasta guna mengurangi polusi plastik di lautan yang berasal dari daratan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi sirkular. USAID akan bermitra dengan pemerintah lokal, sektor swasta, serta kelompok masyarakat utuk mempromosikan pengelolaan sampah yang terintegrasi. Juga memperbaiki pengumpulan dan pengolahan sampah, serta memperkuat rantai nilai untuk daur ulang.

Selain itu Badan Perdagangan dan Pengembangan AS (USTDA) akan meluncurkan kemitraan baru dengan PT. MRT Jakarta yang mengelola sistem transportasi berbasis rel di ibu kota, untuk mendukung transisi sistem tranportasi massal menuju sumber-sumber energi terbarukan. Masih soal energi hijau, IDFC akan mendukung investasi HDF Energi dalam portofolio proyek hidrogen hijau di Indonesia. Namanya Renewstable yang mengkombinasikan energi terbarukan dengan baterai dan media penyimpanan hidrogen hijau guna menyalurkan tenaga listrik yang stabil dan dapat diandalkan untuk jaringan-jaringan kelistrikan.

USAID berencana untuk meluncurkan kemitraan baru dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait konservasi orangutan dan spesies rentan lainnya seperti gajah, harimau, serta badak di Sumatra dan Kalimantan. Kemitraan ini akan meningkatkan pengumpulan data konservasi, memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah daerah dengan sektor swasta dan masyarakat; serta mengurangi konflik manusia dengat satwa liar.

AS dan Indonesia berkomitkan untuk bermitra dalam meningkatkan administrasi pelabuhan dan perikanan di Pasifik. Dengan mengangkat keahlian masyarakat Indonesia di bidang administrasi dan logistik pelabuhan serta perikanan. Bersama dengan para mitra Pasifik, AS dan Indonesia akan mengirimkan tenaga ahli teknis ke wilayah ini demi mendukung kebutuhan pelabuhan dan perikanan yang penting di Pasifik.

Membangun kerja sama bilateral bidang pendidikan dengan penandatangan nota kesepahaman antara AS dan Indonesia, Desember 2021, AS sekarang ini mengalokasikan sumber dayanya untuk meningkatkan jumlah pusat konsultasi pendidikan di Indonesia sebesar 30 persen. Mereka akan memberikan kesempatan baru bagi para pelajar Indonesia untuk belajar di AS. Selain itu, relawan Peace Corps dan penerima beasiswa Fulbright serta para pengajar akan kembali ke Indonesia bulan Januari 2023 setelah jeda pada tahun jamak karena pandemi Covid-19.

Badan Perdagangan dan Pengembangan AS (USTDA) dan GE Healthcare mengumumkan rencana untuk membiayai proyek percontohan guna mendukung Kementerian Kesehatan dalam mengembangkan penyimpanan data dan citra nasional (NIDR). Kemudian membuat penyimpanan terpusat berbasis cloud untuk data-data kesehatan elektronis dan jaringan hub and spoke. Ini akan menghubungkan dokter-dokter umum di fasilitas pelayanan kesehatan primer dengan dokter spesialis jantung di rumah sakit pusat.

AS juga berkomitmen membantu pembangunan Ibu kota Negara dengan menyediakan dukungan manajemen proyek dan bantuan teknis untuk pembangunan ibu kota baru dengan fokus pada prinsip-prinsip kota pintar dan kota di tengah hutan.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari