Jakarta, InfoPublik - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 diyakini akan memberikan tiga manfaat yakni reputasi, infrastruktur, dan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Wilayah Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dalam Konferensi Pers G20 Updates secara daring oleh FMB9, yang bertema "Gotong Royong Sektor Privat Dukung KTT G20", Jumat (28/10/2022).
Menurut Agung, reputasi Bali akan terangkat dengan adanya wartawan minimal dari 26 negara yang menghadiri KTT G20 sehingga akan muncul persepsi yang positif.
Sedangkan manfaat infrastruktur, kata Agung, pemerintah pusat telah menghabiskan dana sejumlah Rp526,54 Miliar untuk memperbaiki dan mempercantik kawasan Nusa Dua, Kuta, Sanur, dan Ubud sebagai lokasi utama penyelenggaraan KTT G20.
Menurut Agung, untuk manfaat ekonomi KTT G20 akan lebih besar secara agregat 1,5 hingga 2 kali dibandingkan Annual Meeting International Monetery Fund di Bali pada 2018 lalu.
Agung menyatakan, dalam acara Finance and Central Bank Deputies (FCBD) G20 pada 9-10 Desember 2021 lalu terdapat sentimen positif 77,7 persen.
Sedangkan untuk okupansi atau tingkat keterisian hotel naik dari 23,56 persen pada 2020 menjadi 45,96 persen pada 2021.
Agung menegaskan, pihaknya memperkirakan pertnmbuhan ekonomi selama berlangsungnya KTT G20 akan mencapai 3-4 persen.
"Manfaat ekonomi tidak hanya dinikmati oleh sektor perhotelan di kawasan Nusa Dua saja," katanya.
Menurut Agung, wilayah lain seperti Desa Penglipuran, Uluwatu, dan Ubud juga memperoleh efek berganda dari KTT G20.
Dia menambahkan, sejauh ini sumber daya manusia (SDM) di sekolah dan industri pariwisata telah terlibat dalam panitia untuk KTT G20.
Keterangan Foto: Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Wilayah Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dalam Konferensi Pers G20 Updates secara daring oleh FMB9, yang bertema "Gotong Royong Sektor Privat Dukung KTT G20", Jumat (28/10/2022).You Tube FMB9