Indonesia.go.id - Menu Aneka Ratna Mutu Manikam di Jamuan Makan Malam G20

Menu Aneka Ratna Mutu Manikam di Jamuan Makan Malam G20

  • Administrator
  • Selasa, 15 November 2022 | 17:05 WIB
G20
  Foto: PresidenJ RI Joko Widodo (kedua dari kanan), ditemani Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan), menyampaikan sambutannya pada G20 Welcoming Dinner and Cultural Performance at the Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Badung, Bali, Selasa (15/11/2022). Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/wsj/hd/22.
"Kita juga harus tahu apakah semua ingin makan menu yang sama, pantangannya apa saja, suka makanan normal, vegetarian atau bukan. Kita juga harus tahu mereka itu duduk di mana supaya tidak salah kasih menu," ucap Wiliam Wirjaatmadja Wongso.

Nusa Dua, InfoPublik - Para pemimpin pemerintahan dari 17 negara dan tamu VVIP peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 baru beberapa saat lalu menyelesaikan undangan jamuan makan malam yang diadakan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo di kawasan Lotus Pond, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Selasa (15/11/2022) malam.

Seluruh tamu undangan diterima secara khusus oleh Presiden dan istri di jalur masuk ke Lotus Pond. Kemeriahan acara bertajuk gala dinner itu semakin sempurna karena menu yang disajikan adalah masakan Indonesia. Namanya Ratna Mutu Manikam atau Diversity in One. Peraciknya adalah pakar kuliner Indonesia, William Wirjaatmadja Wongso. Ia juga meracik menu makan siang sat pembukaan KTT  G20.

Seperti dikutip dari Metro TV, pria kelahiran 12 April 1947 itu menjelaskan persiapan menu dilakukan sejak enam bulan lalu melibatkan pihak Kementerian Sekretaris Negara dan Kementerian Luar Negeri. "Ada banyak pertimbangan dan yang punya hajat biasanya lebih menentukan. Pastinya apapun yang mau disajikan, ini harus aman," katanya.

William menjelaskan, penjagaan makanan sudah pasti dilakukan berkali-kali agar tidak muncul keracunan. Ia mengatakan, pihak Pasukan Pengamanan Presiden saat menguji makanan atau food testing harus diberi tahu elemen-elemen bumbu masakan yang dipakai. Pilihan menu pun harus mencerminkan diversity.

"Kita juga harus tahu apakah semua ingin makan menu yang sama, pantangannya apa saja, suka makanan normal, vegetarian atau bukan. Kita juga harus tahu mereka itu duduk di mana supaya tidak salah kasih menu," ucapnya.

William menambahkan, ada permintaan-permintaan unik seperti hanya mau makan dari bahan yang tidak ditanam di dalam tanah seperti bawang. Menu yang disiapkan tak lebih dari empat main course. Yang penting aman, berkualitas, rasa keindonesiaan, tidak pedas, dan non-alkohol serta harus halal.

 

Penulis: Anton Setiawan