Sebanyak 19 fakultas kedokteran perguruan tinggi negeri di Indonesia siap menerima mahasiswa dengan beasiswa dari Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyiapkan 2.170 beasiswa untuk program pendidikan dokter spesialis (PPDS), subspesialis, dan kedokteran keluarga layanan primer (KKLP) pada 2023. Beasiswa itu bertujuan untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia.
Untuk itu Kemenkes RI kembali membuka pendaftaran Bantuan Biaya Pendidikan Dokter Spesialis-Subspesialis tahun 2023 periode II sampai 12 Juli 2023. Para dokter se-Indonesia bisa memilih dari 24 opsi program studi (prodi) spesialis dan 31 subspesialis yang ditawarkan. Ada 19 fakultas kedokteran perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menerima beasiswa ini.
Seperti dilansir dari laman Kemenkes, Beasiswa PPDS, subspesialis dan KKLP 2023 Periode II dari Kemenkes dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini mencakup dana SPP (uang kuliah), dana pembangunan, biaya buku, biaya hidup, biaya seminar, biaya ujian, dan biaya penelitian.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah mengungkapkan, kini untuk melayani 277 juta rakyat Indonesia baru tersedia 46.200 dokter spesialis, masih kekurangan sekitar 31.481 dokter spesialis.
Berdasarkan target rasio per 1.000 penduduk saat ini, rasio dokter belum terpenuhi di Indonesia, termasuk juga untuk pemenuhan dokter spesialis. Dokter spesialis jantung baru di 5 provinsi, dokter spesialis anak di 3 provinsi, dokter spesialis penyakit dalam di 6 provinsi, dokter spesialis kandungan (obgyn) di 11 provinsi, dokter spesialis bedah di 6 provinsi, dokter anestesi di 4 provinsi, dan dokter patologi klinik di 7 provinsi.
Lalu, radiologi di 1 provinsi, dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vascular (BTKV) 1 provinsi, dokter spesialis paru 1 provinsi, dokter spesialis urologi di 3 provinsi, dokter spesialis saraf di 7 provinsi, dokter spesialis bedah saraf 3 provinsi, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi di 3 provinsi. Sedangkan, dokter spesialis patologi anatomi belum ada.
Diakui Kemenkes baru tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang jumlah dokter spesialisnya memadai bahkan berlebih. Sedangkan masih ada lima provinsi yang tidak memilik dokter spesialis, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.
“Kalau kita rata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Artinya kita menghadapi permasalahan bukan hanya dari segi jumlah atau kekurangan tapi kita juga menghadapi permasalahan dari distribusi,” ujarnya pada konferensi pers secara virtual, Senin (26/6/2023).
Untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis tersebut, Kemenkes melakukan transformasi sumber daya manusia (SDM) Kesehatan. Transformasi ini dilakukan di antaranya dengan memperbanyak kuota beasiswa untuk PPDS, subspesialis, dan KKLP.
Sejak 2021 Kemenkes hanya menyediakan 600 beasiswa dokter spesialis, pada 2022 kuota beasiswa meningkat tajam menjadi 1.676 beasiswa yang terdiri dari beasiswa Kemenkes dan LPDP, kemudian naik lagi pada 2023 menjadi 2.170 beasiswa dari Kemenkes dan LPDP. Kuota beasiswa ini akan ditingkatkan lagi di 2024.
Bagaimana cara mendaftarnya? Pendaftaran beasiswa PPDS, subspesialis, dan KKLP dapat dilakukan melalui tautan pendaftaran: http://sibk.kemkes.go.id/. Pendaftaran dibuka mulai dari 23 Juni hingga 12 Juli 2023.
Berikut ini adalah syarat dan ketentuan Beasiswa Dokter Spesialis-Subspesialis Kemenkes 2023:
Syarat Beasiswa:
- Berasal dari dinas kesehatan provinsi, UPT Kemenkes, Kementerian Pertahanan-TNI/Polri, atau Pasca Penugasan Khusus Nusantara Sehat;
- PNS, TNI, Polri, ataupun non-ASN dapat merupakan calon peserta baru pendidikan spesialis atau subspesialis;
- Jika tengah mengikuti pendidikan spesialis, calon peserta maksimal berada di semester 3 saat ditetapkan dalam SK dan berasal dari RS kelas A dan B;
- Jika tengah mengikuti pendidikan subspesialis, calon peserta maksimal berada di semester 2 saat ditetapkan di SK dan berasal dari RS kelas A dan B;
- Fasilitas pelayanan kesehatan pasca pendidikan yaitu di RS daerah provinsi, kabupaten, atau kota; maupun di RS/fasyankes dari Kemenkes dan kementerian/lembaga lain.
Daftar Fakultas kedokteran yang memiliki kerja sama dengan Kemenkes untuk Beasiswa PPDS, subspesialis dan KKLP, yaitu:
- Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
- Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
- Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
- Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
- Fakultas Kedokteran Universitas Riau
- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
- Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
- Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
- Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
- Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
- Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
- Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
- Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
- Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
- Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
- Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
- Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
- Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
- Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Jenis Prodi Spesialis:
- Ilmu Kesehatan Anak
- Ilmu Bedah
- Ilmu Penyakit Dalam
- Obstetri & Ginekologi
- Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif
- Radiologi
- Patologi Klinik
- Patologi Anatomi
- Ilmu Kedokteran Fisik & Rehabilitas Medik
- Ilmu Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
- Bedah Toraks Kardiak dan Vaskuler
- Pulmonologi & Kedokteran Respirasi
- Ilmu Penyakit Saraf & Neurologi
- Urologi
- Onkologi Radiasi
- Ilmu Kedokteran Nuklir & Teranostik Molekuler
- Ilmu Kedokteran Mata
- Bedah Saraf
- Ilmu Bedah Anak
- Ilmu Forensik & Medikolegal
- Ilmu Gizi Klinik
- Ilmu Kedokteran Jiwa
- Mikrobiologi Klinik
- Orthopedi dan Traumatologi
Prodi Peminatan & Peminatan Subspesialis:
Ilmu Kesehatan Anak:
- Hematologi-Onkologi
- Emergensi dan Rawat Intensif Anak
- Infeksi dan Penyakit Tropik
- Kardiologi
- Nefrologi
- Nutrisi dan Penyakit Metabolik
- Neonatalogi
- Pencitraan Anak
Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif:
- Anestesi
- Terapi Intensif
- Anesteri Kardiovaskuler
Ilmu Bedah:
- Onkologi
- Vaskuler
- Vaskuler dan Endovaskuler
Obstetri & Ginekologi:
- Fetomaternal
- Onkologi Ginekologi
- Obgyn Sosial
- Uroginekologi Rekonstruksi
Ilmu Penyakit Dalam:
- Alergi Imunologi Klinik
- Endokrik, Metabolik, dan Diabetes
- Gastroenterohepatologi
- Ginjal Hipertensi
- Hematologi-Onkologi Medik
- Reumatologi
- Kardiovaskular
- Penyakit Tropik Infeksi
- Psikomatik dan Paliatif Medik
- Pulmonologi dan Paliatif Medik
- Pulmonologi dan Medik Kritis
- Geriatri
Penulis:Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari