Indonesia.go.id - Harapan Pemimpin ASEAN untuk Pariwisata Labuan Bajo

Harapan Pemimpin ASEAN untuk Pariwisata Labuan Bajo

  • Administrator
  • Sabtu, 13 Mei 2023 | 14:08 WIB
ASEAN
  Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr (kiri) bersama istri Louise Araneta Marcos menaiki kapal pinisi di sela KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5/2023). Presiden mengajak pemimpin negara-negara peserta KTT ke-42 ASEAN berlayar dengan kapal pinisi untuk menyaksikan keindahan alam Labuan Bajo. POOL/ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mereka terkesima dengan keindahan alam ibu kota Kabupaten Manggarai Barat dan berharap suatu saat dapat kembali lagi untuk berwisata sambil mencoba menyelam dan menyaksikan kadal purba raksasa komodo.

Tak ada lagi raut serius di wajah para pemimpin pemerintahan anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN usai menggelar sidang Koferensi Tingkat Tinggi ke-42 ASEAN 2023 yang berlangsung beberapa jam sebelumnya di Komodo Hall, Meruorah Convention Center, Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023). Sebaliknya, kini wajah mereka terlihat lebih banyak menyunggingkan senyum sambil duduk santai di sofa empuk ruang naratetama lobi Hotel Meruorah yang menghadap ke perairan Laut Flores.

Mereka berbaur akrab, berbincang satu dengan lainnya. Tak ada aturan protokoler ketat yang mengatur siapa harus duduk dekat siapa sehingga suasana begitu hangat dan cair. Sejumlah pemimpin tampak membuka jasnya dan hanya menyisakan kemeja panjang putih, membuat itu menjadi makin santai dibandingkan penampilannya sebelumnya di ruang sidang yang tampak begitu formal. Beberapa lainnya memilih bersalin busana dengan yang lebih santai, seperti memakai kemeja batik.

Presiden Joko Widodo dan istri Ibu Iriana tampak berbincang hangat bersama Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Bahkan Hun Sen sempat menyampaikan permintaan maaf perihal pemasangan terbalik bendera nasional Indonesia ketika upacara pembukaan SEA Games ke-32 2023, beberapa waktu lalu. Kamboja merupakan tuan rumah dari pesta olahraga multicabang negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Tampak juga Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bersama istrinya Ibu Wan Azizah Wan Ismail duduk di satu sofa dengan istri Presiden Filipina, Ibu Louise Araneta-Marcos. Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak yang duduk bersama anaknya tampak berbincang hangat dengan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone beserta Ibu Vandara Siphandone.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan istri, Ibu Ho Ching, yang tampak baru datang, tanpa ragu langsung menyalami para pemimpin dan pendamping. Demikian juga Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, yang datang bersama putranya, Pangeran Abdul Mateen, langsung menyapa satu per satu pemimpin yang telah hadir.

Tak lama, mereka pun mulai berangkat beriringan menuju dermaga Marina Watefront untuk berlayar bersama kapal pinisi Ayana Lako Di'a sambil menikmati matahari terbenam atau sunset. Kegiatan seperti ini lazim dikenal sebagai joy sailing. Demikian seperti disampaikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden dalam siaran persnya.  

Dalam pelayaran selama satu jam di laut lepas, Presiden selaku tuan rumah memperkenalkan Labuan Bajo dan mempromosikan kepada para tamu istimewanya sambil menikmati minuman segar dan diiringi lantunan irama musik dari sasando, alat musik khas Nusa Tenggara Timur.

"Banyak tempat wisata di Labuan Bajo yang bagus, Pulau Rinca, ada Taman Nasional Komodo, Pulau Padar, ada juga Gua Batu Cermin. Labuan Bajo juga tempat yang bagus untuk diving dan snorkeling," kata Presiden.

 

Puji Labuan Bajo

Pangeran Abdul Mateen mengaku senang di kali pertamanya berlayar di atas kapal pinisi di Labuan Bajo. "Kami senang dan ini pertama kalinya kami di Labuan Bajo jadi kami senang berada di kapal ini melihat sisi berbeda dari KTT ASEAN. Ya sangat bagus, sangat santai terutama setelah pertemuan hari yang panjang," kata Abdul Mateen.

Diakuinya, Labuan Bajo tidak seterkenal Bali. Namun, dia berharap seusai KTT ke-42 ASEAN 2023 ini, Labuan Bajo akan lebih menarik banyak orang. "Saya tahu Bali sangat terkenal, tetapi Labuan Bajo tidak setenar Bali. Saya pikir KTT ke-42 ASEAN 2023 ini akan menarik lebih banyak orang untuk datang," ucapnya.

Pernyataan lain juga datang dari Presiden Filipina Ferdinand R Marcos Jr. Dia mengatakan kegiatan ini merupakan ide yang sangat baik untuk menjernihkan kembali pikiran selepas seharian bekerja.

"Seperti yang dijanjikan oleh Presiden Widodo adalah kita datang ke kapal dan kita tidak terlalu memikirkan ekonomi dan masalah, keamanan, dan itu benar sekali. Itu ide yang sangat bagus untuk menjernihkan pikiran Anda jadi kembali ke bekerja dan menyegarkan," ujarnya. "Dan romantis!" seru Ibu Louise Araneta-Marcos yang berada di sampingnya. 

Anak mendiang Ferdinand Marcos ini mengaku pemandangan Labuan Bajo indah. "Indah, pemandangannya indah. Jadi kami sangat khawatir karena ketika saatnya tiba bagi kami untuk menjadi tuan rumah ASEAN, kami harus melakukan yang lebih baik dari ini. Indonesia menetapkan standar sangat tinggi, kita harus bersaing," ungkap Marcos Jr.

PM Hsien Loong juga tampak menikmati perjalanan di atas kapal pinisi. Ia sangat senang melihat matahari terbenam. "Oh rasanya sangat menyenangkan, sejauh ini sangat tenang, sangat mulus, kami menantikan untuk melihat matahari terbenam. Saya sangat senang kita bisa melihat matahari, saya pikir itu cukup spektakuler," ujar anak dari mantan pemimpin Singapura, Lee Kwan Yew ini.

Ia menuturkan bahwa ini merupakan pertama kalinya mengunjungi NTT. Menurutnya, ia telah melihat foto keindahan NTT, tapi ketika melihatnya secara langsung ternyata lebih baik. Ia berjanji akan kembali ke NTT di masa depan untuk menyelam maupun melihat komodo. "Saya pikir akan ada banyak turis yang ingin datang juga. Terutama dengan hotel-hotel baru yang akan datang," ucapnya.

Semoga perhelatan KTT ke-42 ASEAN 2023 di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat yang merupakan satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas tersebut serta seluruh kejutan yang disuguhkan Indonesia selaku tuan rumah dapat tak hanya memberikan kesan mendalam bagi seluruh pemimpin ASEAN. Namun, juga memberikan harapan baru bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo dan NTT pada umumnya.

 

Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Elvira Inda Sari