Indonesia.go.id - Indonesia Bumikan Kerja Sama Konkret di KTT ASEAN

Indonesia Bumikan Kerja Sama Konkret di KTT ASEAN

  • Administrator
  • Sabtu, 6 Mei 2023 | 10:47 WIB
ASEAN
  Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menggelar rapat terbatas (ratas) membahas persiapan KTT ASEAN bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pada Kamis, 27 April 2023, di Istana Merdeka, Jakarta. SETPRES
Keketuaan Indonesia di ASEAN mendorong peningkatan arsitektur kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, serta stabilitas keuangan.

Apa saja agenda utama yang dibahas dalan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023? Menurut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, perhelatan para pemimpin regional yang digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), 9--11 Mei 2023 itu memiliki delapan agenda pertemuan.

“Pertemuan tidak hanya satu, tapi ada beberapa karena untuk KTT ke-42 ASEAN ada dua format, yakni format pleno dan format retreat,” ungkap Menteri Retno Marsudi, usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Selasa (25/4/2023).

Sebanyak tujuh dari delapan pertemuan tersebut nantinya dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo. Sejumlah pertemuan utama, di antaranya ialah pertemuan para pemimpin ASEAN dengan parlemen, pemuda, kalangan bisnis, dan High Level Task Force on ASEAN Community Post-2025 Vision (HLTF-ACV). Adapun pertemuan HLTF-ACV ini untuk mempersiapkan visi ASEAN pasca-2025.

Sementara itu, ada dua pertemuan lain, yaitu Kerja Sama Ekonomi Sub Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Kerja sama Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang tahun ini dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Rangkaian pelaksanaan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo akan dimulai pada 8 Mei 2023 dengan agenda senior official meeting (SOM). Selanjutnya, pertemuan tingkat menlu digelar pada 9 Mei 2023. Puncak KTT pada 10 dan 11 Mei 2023.

Menlu Retno Marsudi bersama unsur kementerian/lembaga lainnya terus mendampingi Presiden Jokowi melakukan pengecekan akhir Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023. Setidaknya Kepala Negara telah mengecek dua kali lokasi KTT ASEAN dalam minggu ini.

Hasil dari pengecekan tersebut lantas dibawa Presiden Jokowi ke rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Tidak hanya menyoal soal persiapan infrastruktur dan sarana pendukung KTT ASEAN, pemerintah juga membahas soal substansi selama Keketuaan ASEAN.

Sesuai tema KTT ke-42 ASEAN, Menlu Retno menegaskan bahwa keketuaan Indonesia tahun 2023 mendorong kawasan Asia Tenggara yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN, sejalan dengan tema yang diusung, yaitu ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’.

Keketuaan Indonesia di ASEAN diharapkan mendorong peningkatan arsitektur kesehatan, ketahanan energi di antaranya pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), ketahanan pangan, serta stabilitas keuangan.

Saat ini, menurut Menlu RI, dokumen yang akan menjadi kesepakatan para pemimpin ASEAN saat ini tengah dibahas pada pertemuan tingkat SOM, yang selanjutnya akan dibahas pada tingkat pertemuan menteri. “Selain mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan ke depan, maka ada visi post-2025. Keketuaan Indonesia juga berusaha untuk membumikan ASEAN dalam bentuk kerja sama proyek yang sifatnya konkret, seperti di bidang kesehatan, di bidang ekonomi bersih dengan EV battery, kesehatan dengan one health initiative, kemudian penggunaan local currency, dan masih ada banyak lagi yang intinya adalah membumikan kerja sama ASEAN sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” tukas Retno.

Sektor Ekonomi dan Keuangan

Salah satu tema prioritas yang dibahas pada Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 menyangkut sektor ekonomi dan keuangan. Setidaknya Indonesia menyelenggarakan sekitar 24 pertemuan yang meliputi pertemuan utama dari tingkat deputi hingga prinsipal serta pertemuan pendukung.

Pada 28--31 Maret 2023, Indonesia melangsungkan pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM). Pertemuan ini dihadiri oleh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari sembilan negara ASEAN (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam). Perwakilan dari enam organisasi internasional juga turut menghadiri pertemuan tersebut, yaitu Asian Development Bank (ADB), ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), International Monetary Fund (IMF), Financial Supervisory Board (FSB), Bank for International Settlement (BIS), dan World Bank.

AFMGM berhasil menelurkan Pernyataan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Beberapa hal yang disampaikan dalam pernyataan bersama itu adalah usulan untuk membahas kerja sama antara otoritas keuangan dan kesehatan untuk memperkuat kapasitas kesehatan daerah (health preparedness), pendanaan infrastruktur, perpajakan internasional, kerja sama kepabeanan dan cukai, inklusi keuangan digital untuk UMKM, dan keuangan berkelanjutan.

Selain itu, untuk menghadapi berbagai tantangan di ASEAN, terdapat tiga prioritas terkait agenda Bank Sentral. Pertama, memperkuat bauran kebijakan makroekonomi dalam rangka mendukung stabilitas makroekonomi dan keuangan serta mendukung pemulihan dan integrasi ekonomi di kawasan ASEAN. Kedua, memperluas Regional Payment Connectivity (RPC) di antara anggota ASEAN dengan cepat.

Ketiga, memperkuat ketahanan keuangan, antara lain melalui penggunaan mata uang lokal untuk mendukung perdagangan dan investasi lintas batas di kawasan ASEAN. “Kami percaya bahwa hasil kerja kami akan menghasilkan keluaran yang nyata dan bermanfaat bagi kawasan dan negara-negara anggota. Kami sangat berharap dan percaya bahwa ASEAN akan terus Matters dan akan memberikan kontribusi positif bagi pemulihan ekonomi global, dengan mempertahankan posisinya sebagai Epicentrum of Growth,” ujar Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.

Adapun, hasil pertemuan pertama AFMGM tersebut akan dilaporkan ke KTT ASEAN pada Mei 2023 di Labuan Bajo. Selanjutnya, Indonesia akan menyelenggarakan AFMGM kedua pada Agustus 2023 di Jakarta.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari