Indonesia.go.id - Uyen \"Keladi Goreng\" Cemilan Sehat Khas Medan dan Pontianak

Uyen \"Keladi Goreng\" Cemilan Sehat Khas Medan dan Pontianak

  • Administrator
  • Senin, 30 Desember 2019 | 20:05 WIB
KULINER
  Uyen cemilan khas Medan. Foto: IndonesiaGOID/Sigit Budic

"Uyen", cemilan  khas satu ini sangat populer di kota - kota dengan populasi komunitas Cina cukup besar. Diantaranya Medan, Pontianak dan Bangka, termasuk di ibukota DKI Jakarta.

Ciri khas cemilan ini saat dimakan bagian luar terasa renyah, sedang bagian dalam agak kenyal. Terasa sedap dinikmati bila di "cocol" dengan sambal pedas. Sensasi pedas, gurih, renyah dan kenyal ini yang membuat  ketagihan.

Bahan dasar dari cemilan gorengan ini adalah ubi talas, ada yang menyebut "ubi keladi". Sementara "uyen" sendiri sering juga disebut "talas goreng" atau "keladi goreng".

Tidak semua jenis talas enak untuk diolah menjadi "uyen", talas yang digunakan adalah "talas pandan". Ciri ubi keladi ini berwarna ungu dan  pangkal pelepahnya berwarna kemerah - merahan.

Satu lagi cirinya yaitu saat direbus berbau seperti daun pandan wangi. Talas pandan tidak mengandung "kristal" yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tubuh.

Bukan berarti talas ketan atau dikenal dengan "talas Bogor" tidak enak untuk diolah menjadi "uyen". Jenis talas ini mengandung "kristal" sehingga bagi yang memiliki badan sensitif bisa menyebabkan gatal.

Variasi Uyen

Dari pengamatan penulis, ada perbedaan mencolok antara "uyen" ala Medan dengan ala Pontianak (Ponti)

Nama boleh sama tapi cara variasi bahan dan bumbu bisa berbeda di tiap daerah. Demikian pula dengan cemilan "uyen" ini. Contoh lain adalah masakan soto, dimana tiap daerah memiliki kekhasan cara mengolah dan membumbui.

Uyen ala Ponti adonan parutan talas ditambahi dengan butiran atau pecahan kacang tanah. Dari cita rasa tidak segurih "uyen" Medan. Pada talas goreng ala kota Khatulistiwa ini  tampak tonjolan - tonjolan butir - butir kacang tanah setelah di goreng.

Sedangkan ala Medan, cita rasanya lebih gurih, tidak ada taburan butiran - butiran kacang tanah. Perbedaan terlihat setelah adonan "uyen" diangkat dari penggorengan. Pada bagian luar cemilan ini tak terlihat taburan kacang tanah.

Sambal Uyen

Selain dari bahan, keunikan cemilan "uyen" pada sambalnya. Apakah racikan sambal dari dua daerah tersebut berbeda?

Sambal untuk menemani mengudap "uyen" ala Ponti biasanya terdiri  campuran 3 rasa, yakni manis, pedas dan asem. Tiga rasa tersebut didapatkan dari gula, cabe dan perasaan jeruk nipis.

Pada sambal "uyen" ala Medan ketiga cita rasa itu juga ada, namun rasa asam lebih menonjol.  Keasaman pada sambal ini bersumber dari bahan "tauco" yang ditambahkan. Rasa asli bahan ini adalah asam saat dicampur dengan peraaaan jeruk menjadi terasa unik rasa asamnya.

Soal mana yang lebih enak, ala Medan atau Ponti, semua kembali pada selera masing - masing.

Manfaat Talas

Ubi talas sebagai bahan makanan memang tidak sepopuler kentang atau ubi kayu (singkong). Menurut beberapa jurnal kesehatan, talas memiliki kandungan vitamin dan zat penting untuk tubuh manusia.

Kandungan vitamin yang terdapat dalam talas adalah Vitamin A, B6, C, E  dan folat. Selain juga mengandung zat potassium, nutrisi penting bagi tubuh untuk pencernaan dan kinerja jantung, darah tinggi, kanker, serta infertilitas (kesuburan).

Talas juga mengandung zat anti-oksidan dari beta-carotene dan cryptoxanthin. Berfungsi untuk mencegah terjadinya katarak, beta-carotene juga bisa membantu mengatasi penyakit jantung.

Pada penderita diabetes, talas menjadi alternatif pengganti nasi. Kelebihan talas mampu mengatur kadar insulin dan glukosa dalam tubuh.

Dalam jangka panjang, ubi keladi akan menjadi salah satu komoditas pangan penting. Pasalnya unsur karbohidrat pada talas lebih tinggi dibandingkan kentang. (K-SB)