Indonesia.go.id - Pekan Kebudayaan Nasional 2021 Selisik Akar Ketahanan Budaya

Pekan Kebudayaan Nasional 2021 Selisik Akar Ketahanan Budaya

  • Administrator
  • Kamis, 4 November 2021 | 07:43 WIB
BUDAYA
  Ilustrasi. Di saat pandemi, Pekan Kebudayaan Nasional akan berlangsung secara daring.KEMENDIKBUD
Pergelaran Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 melibatkan komunitas dan pegiat budaya dari 100 kabupaten/kota yang berada di tujuh provinsi.

Hajatan tahunan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) kembali bergulir.  Pada Senin 25 Oktober 2021, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid secara resmi meluncurkan PKN Tahun 2021 pada pukul 19.00 hingga 20.00 WIB via dalam jaringan (daring).

Peluncuran tersebut akan dimeriahkan aksi keelokan para artis nasional mengolah budaya bangsa. Musisi multitalenta Alffy Ref, musisi retropop, Diskoria dan grup vokal Shine of Black dari Papua bakal mengulik kekayaan tradisi menjadi tampilan cemerlang.

Selain itu ada fashion show yang menampilkan busana-busana bernuansa kontemporer dengan corak tradisi. Acara peluncuran ini bisa disaksikan secara live zoom (daring) dengan mendaftar ke laman www.pkn.id/.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menjelaskan, tema dari PKN Tahun 2021 adalah “Cerlang Nusantara Pandu Masa Depan”. Fokus utama PKN Tahun 2021 mengangkat tiga sektor kearifan lokal sebagai akar ketahanan budaya, yaitu sandang, pangan, dan papan. Tiga subtema tersebut diaplikasikan pada program-program yang berupa kompetisi, konferensi dan lokakarya, pameran, pergelaran, dan pekan kebudayaan daerah.

"Dikarenakan kenaikan angka penyebaran Covid-19, terjadi beberapa perubahan rencana kegiatan yang dilakukan, terutama terkait pelaksanaannya yang seluruhnya melalui daring. Media tayang yang digunakan adalah Kanal Budaya (indonesiana.tv), situs website (pkn.id), dan kanal Youtube (Budaya Saya)," ujar Hilmar Farid seperti dilansir dari laman Kemenko PMK.

Lebih lanjut, menurutnya, venue acara yang semula direncanakan di Istora, Plaza Timur, dan Parkir Timur di Jakarta berubah menjadi di masing-masing lokus dan ruang publik komunitas. Waktu pelaksanaan juga diundur, dari awalnya dilaksanakan pada 15 hingga 21 Oktober 2021, menjadi 5 hingga 12 November 2021.

Program PKN 2021 merupakan perhelatan ketiga yang dilakukan Kemendikbudristek, setelah sebelumnya digulirkan pada 2019 dan 2020. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan membuka kegiatan PKN 2021 pada 5 November 2021.

Sedangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim akan menampilkan pembacaan puisi pada acara pembukaan tersebut. Rencananya, acara pembukaan akan diliput secara langsung oleh dua Televisi Nasional.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dijadwalkan akan menutup kegiatan PKN 2021 yang dilaksanakan pada 12 November 2021 dengan dilanjutkan penampilan narasi penutup oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek.

Terdapat beberapa program utama PKN 2021, di antaranya, kompetisi, konferensi dan lokakarya, pameran, pergelaran, dan pekan kebudayaan daerah (PKD) yang diikuti berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.

Sebagai rangkaian kegiatan PKN Tahun 2021, akan didahului dengan pra-PKN yang diselenggarakan sejak Juli hingga Oktober 2021 dengan beberapa program seperti kompetisi, konferensi, dan lokakarya. Beberapa kegiatan pra PKN sudah dilakukan sejak Juli 2021 seperti lokakarya mengenai wastra (kain) tradisi, kuliner Nusantara, cita rasa olahan sagu, kisah rasa Indonesia dari lima benua, catatan biokultural mulai mengglobal, pantun tradisi, dan mengenal kembali permainan rakyat.

Kegiatan PKN 2021 digelar masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sama halnya dengan PKN 2020, maka pelaksanaan tahun ini dikombinasikan antara daring dan aktivitas secara fisik. Sebelumnya, Dirjen Hilmar Farid menyampaikan, PKN 2020 hadir sebagai pijakan dasar dalam menghadapi pandemi.

"Tema Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini secara spesifik adalah ‘Cultural Resiliance’, yang intinya adalah kebudayaan, yang di dalamnya terdapat pengetahuan tradisional, kesenian, dan ragam ekspresi budaya lainnya sebagai basis kita untuk menghadapi masa pandemi ini. Karena di dalam kebudayaan, kita menemukan elemen-elemen yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk memperkuat diri dalam menghadapi situasi saat ini."

Pada penyelenggaraan tahun lalu, PKN menampilkan empat program dasar yang secara umum dapat disaksikan melalui tayangan daring, yaitu kompetisi, pameran, pergelaran, dan konferensi. Khusus untuk pameran, akan ada dua pameran yang juga dapat disaksikan langsung secara fisik, tentunya terbatas dan dengan protokol kesehatan, yaitu Pameran Imersif Affandi di Galeri Nasional, Jakarta, dan Pameran Pusaka Pangeran Diponegoro di Museum Nasional, Jakarta.

Pergelaran PKN 2021 kali ini melibatkan komunitas dan pegiat budaya dari 100 kabupaten/kota yang berada di tujuh provinsi. Pelbagai agenda PKN 2021, selain dapat disimak di laman pkn.id, juga dapat mengikuti informasinya melalui akun media sosial Instagram: @pekankebudayaannasional, Twitter: @PKN_Indonesia, dan Facebook: Pekan Kebudayaan Nasional. Bagi yang berminat berpartisipasi maupun sekadar menonton harus melakukan registrasi terlebih dulu.

 

Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari