Komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres KH Ma'ruf Amin periode 2019 -2024 untuk membangun Papua tak perlu diragukan. Pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia Papua terus dilakukan hingga kini.
Sejak awal pemerintahan Joko Widodo (2014) Papua ditempatkan menjadi fokus perhatian. Komitmen tersebut diteruskan hingga periode kedua bersama Wapres KH Ma’ruf Amin.
Sejumlah instruksi maupun keputusan presiden dibuat untuk mendorong percepatan pembangunan provinsi paling timur Indonesia itu. Presiden Jokowi berharap, dengan dibangunnya berbagai infrastruktur di timur Indonesia itu dapat memperkuat perekonomian dan menyejahterakan masyarakat Papua. Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2020 merupakan salah satu payung hukum dalam upaya mempercepat kemajuan pembangunan di tanah Papua.
Di penghujung 2021, lahir pula Undang-Undang nomor 2 tahun 2021 sebagai revisi UU nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Yang memperkuat harkat martabat, memberi afirmasi, dan melindungi hak dasar orang asli Papua di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya.
Menyambung Papua dari Ujung ke Ujung
Bukti lain dari komitmen Presiden Jokowi adalah dia merupakan presiden satu-satunya yang tercatat sudah mengunjungi Papua sebanyak 12 kali sejak awal memimpin negeri ini. Kunjungannya itu sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat Papua sekaligus untuk memastikan proyek pembangunan berjalan baik.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun anggaran 2021 diketahui, mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur untuk Provinsi Papua hingga Rp6,12 triliun. Anggaran ini digunakan untuk bidang sumber daya alam (SDA) sebesar Rp670 miliar, jalan dan jembatan senilai Rp4,46 triliun, untuk permukiman sebanyak Rp650 miliar, dan perumahan sebesar Rp330 miliar.
Sementara itu, untuk Provinsi Papua Barat, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp3,67 triliun. Untuk bidang SDA Rp600 miliar, jalan dan jembatan Rp2,54 triliun, permukiman Rp320 miliar, dan perumahan Rp200 miliar.
Kementerian PUPR juga memiliki empat program infrastruktur untuk Papua dan Papua Barat, yaitu pemerataan pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dukungan afirmatif pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Papua, pelaksanaan Program Padat Karya Tunai (PKT), dan pemenuhan kebutuhan dan pelayanan dasar dengan dukungan infrastruktur PUPR.
Lantaran menjadi salah satu titik fokus pembangunan, puluhan infrastruktur dan perbaikan di Papua telah dibangun dan diresmikan Presiden Jokowi sejak awal memerintah Indonesia. Hingga Agustus 2021, panjang jalan Trans Papua dengan total panjang 3.462 km telah tembus 3.446 km, dengan kondisi teraspal sepanjang 1.733 km, dan yang belum teraspal 1.712 km dan yang belum tembus tinggal 16 km.
Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun jalan perbatasan di Papua dengan total panjang 1.098 km. Saat ini, sepanjang 931 km telah tembus dengan kondisi 756 km teraspal.
Pemerintah juga memoles dua pos perbatasan di Skouw (Utara) dan di Sota (Selatan), membangun jembatan panjang di Teluk Youtefa yang menghubungkan Kota Jayapura dengan wilayah Holtekamp dan menuju PLBN Skouw. Di bidang telekomunikasi, Pemerintah juga membangun jaringan telekomunikasi Palapa Ring Timur,
Ada sedikitnya 10 bandara yang tengah dalam proses dan sudah rampung pembangunannya. Enam bandara berada di Provinsi Papua yaitu Bandara Ewer, Bandara Kepi, Bandara Ilaga, Bandara Oksibil, Bandara Nabire Baru, dan Bandara Mopah. Sedangkan empat bandara lainnya berada di Provinsi Papua Barat, yaitu Bandara Rendani Manokwari, Bandara Waisai Raja Ampat, Bandara Wasior Baru, dan Bandara Baru Siboru Fak-fak.
Di Kabupaten Jayapura, Pemerintahan Jokowi mendorong dibangunnya pelabuhan peti kemas di distrik Depapre. Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin juga membangun Pelabuhan Nabire, Pelabuhan Pomako, Pelabuhan Moor, dan Pelabuhan Serui serta Pelabuhan Kaimana di Provinsi Papua Barat. Pelabuhan-pelabuhan itu kini terkoneksi sebagai bagian dari pelabuhan tol laut trayek Jayapura-Sorong-Merauke. Yang manfaatnya sudah dirasakan masyarakat sekitar. Sangat membantu menurunkan harga pangan dan harga kebutuhan lain.
Di bidang kesehatan, Presiden meresmikan pembangunan Rumah Sakit Jenderal TNI LB Moerdani, Distrik Margamulya, Kabupaten Merauke.
Tumbuh Kembang Wirausaha
Terkait perkembangan wirausaha, transformasi ekonomi Papua, terutama dalam mengejar ketertinggalan memerlukan peran aktif pelaku wirausaha. Dan, revitalisasi pasar rakyat. Pemerintah menyiapkan fasilitas, inkubasi, pusat-pusat inovasi, serta kreativitas. Digitalisasi dikebut demi menyuburkan bisnis start-up.
Semuanya bergerak dalam langgam yang sama dan melesatkan ekonomi Papua. Berdasarkan data Papua Muda Inspiratif, Perkembangan Papua Muda Inspiratif mulai dari UMKM, pertanian, sosial dan budaya, pendidikan dan kesehatan, industri kreatif dan teknologi digital, per Oktober 2021 sebanyak 8.025 anggota, meningkat sebanyak 21 anggota dari sebelumnya pada 2019 sebanyak 8.004 anggota.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, Pemerintah membangun pasar di Jayapura. Menyelesaikan rehabilitasi atau merekonstruksi Pasar Wouma di Wamena pada 2020 dengan anggaran Rp2,1 miliar dan 403 ruko di Wamena pascakonflik sosial dengan anggaran Rp138,6 miliar. Pemerintah juga melakukan pembangunan Pasar Thumburuni di Fakfak, Papua Barat, yang dimulai konstruksi awal Agustus 2021.
Peningkatan SDM
Di bidang Pendidikan juga tidak main-main. Pemerintah memberi komitmen melahirkan talenta-talenta unggul dari bumi Cenderawasih. Antara lain, melalui ekosistem manajemen talenta Papua. Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan, beasiswa afirmasi pendidikan tinggi (ADik) 2021 jumlahnya sebanyak 3.648 mahasiswa. Sementara itu, beasiswa afirmasi pendidikan menengah (Adem) 2021 untuk kelas X sebanyak 999 siswa, kelas XI sebanyak 1.363 siswa, dan kelas XII 1.420 siswa.
Di bidang infrastruktur pendidikan tercatat telah dibangun sebanyak 179 sekolah negeri dan keagamaan serta satu perguruan tinggi negeri (PTN) guna mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Bahkan Jokowi menginstruksikan terjadinya perekrutan 1.000 pemuda asli Papua untuk bergabung di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pemerintah Jokowi juga mendukung penuh pembangunan infrastruktur terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Papua. Pembangunan Papua Youth Creative Hub, yang groundbreaking-nya dilakukan pada Sabtu, 2 Oktober 2021, diharapkan Presiden Jokowi, menjadi pusat pengembangan talenta-talenta hebat di tanah Papua, menjadi pusat kreatif anak-anak muda Papua dalam memperkuat ekosistem inovasi.
Kunci gerbang masa depan Papua terletak di tangan generasi muda yang sehat, cerdas, terjamin pendidikannya. Fondasi ini akan melahirkan jiwa yang kuat, hati yang teguh, dan pribadi kompeten yang berkomitmen penuh membangun tanah Papua.
Birokrasi Berkualitas
Terkait reformasi birokrasi, mesin birokrasi berkualitas diperlukan untuk menata kekuatan sumber daya manusia serta kelimpahan sumber daya alam Papua. Untuk menghimpun, menyegarkan, dan meningkatkan kembali budaya kerja efektif, serta tata kelola bersih, transparan, akuntabel. Sehingga cita-cita kesejahteraan merata bagi segenap warga Papua niscaya terwujud.
Dalam pencapaiannya Papua dan Papua Barat untuk Indeks Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) memperoleh nilai B. Sedangkan Indeks Reformasi Birokrasi (RB) 2020 Papua dan Papua Barat memperoleh nilai CC.
Sebelumnya, pada 2018, pencapaian SAKIP dan Indeks RB Papua dan Barat memperoleh nilai B, sedangkan Indeks RB Papua memperoleh B dan Papua Barat nilai CC. Kemudian tahun 2019 Capaian Indeks SAKIP dan Indeks RB kedua provinsi tersebut memperoleh nilai BB.
PON dan Kebanggaan terhadap Papua
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, pada 2021 capaian yang dilakukan pemerintah di panggung perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua adalah melukis wajah baru yang merona oleh kegembiraan.
"Inilah pesta raya yang memupus stigma lama tentang keterbelakangan tanah cenderawasih," kata Menkominfo Johnny G Plate pada laporan "Capaian kinerja 2021, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh" yang diluncurkan tepat pada dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres KH Ma'ruf Amin, Rabu (20/10/2021).
Menurut Menkominfo, seperti dikutip Infopublik.go.id, Presiden Joko Widodo hadir membuka PON Papua yang menandai sejarah baru di belahan timur Indonesia. Gerbang-gerbang pulau dibentang lebar, agar dunia turut menyesap gelora spirit Torang Bisa. "Papua membuka mata kita pada kekayaan budaya, sportivitas olahraga, penggemblengan sumber daya manusia. Dan, mengingatkan kita pada pentingnya hidup aman sekaligus sejahtera," ujar Menkominfo.
Tanpa komitmen tinggi kepada Papua, Jokowi tak akan memberikan kepercayaan menyelenggarakan PON di Papua. Bahkan karena komitmen itu pun puluhan triliun digelontorkan pemerintah untuk menyiapkan venue-venue pertandingan yang memang baru dibangun untuk PON XX.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari