Program superprioritas peternakan dan kesehatan hewan adalah pengembangan sapi model tapos, korporasi kambing/domba, dan pengembangan sarang burung walet.
Ketika membuka rapat koordinasi teknis nasional (rakorteknas) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), pada 8 Maret 2022, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pelaku usaha bidang peternakan untuk mengembangkan usahanya melalui investasi dan pembiayaan dari kredit usaha rakyat (KUR).
SYL menyampaikan, dalam konteks penguatan produksi pangan serta mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, Kementerian Pertanian pada 2022 melanjutkan program superprioritas pertanian dengan meningkatkan investasi di sektor tersebut, baik pada sisi hulu maupun hilir.
“Saya berharap Ditjen PKH dapat segera mengimplementasikan program superprioritas peternakan dan kesehatan hewan, yaitu pengembangan sapi model tapos, korporasi kambing/domba, dan pengembangan sarang burung walet,” katanya.
Program pengembangan sapi model tapos, merupakan investasi pelaku usaha, yang dalam pengembangannya akan disinergikan dengan kewenangan, kebijakan, program pemerintah—baik melalui APBN dan skema pembiayaan lainnya seperti KUR. Sedangkan, untuk pengembangan korporasi kambing dan domba akan difokuskan di Provinsi Sumatra Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Barat. Program itu merupakan investasi pelaku usaha (masyarakat atau swasta).
Adapun yang terkait pengembangan sarang burung walet pada 2022 akan difokuskan pada intervensi terkait pengolahan dan pemasaran di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara. Data 2021 menunjukkan, serapan KUR sektor pertanian mencapai sebesar Rp85,61 triliun dari target sebesar Rp70 triliun atau mencapai 122,31%.
Realisasi pembiayaan dari KUR subsektor peternakan mencapai sebesar Rp15,54 triliun (103,19% dari target Rp15,06 triliun). Atas pencapaian KUR sektor pertanian yang melebihi target tersebut, pada 18 Januari 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekenomian Airlangga Hartarto memberikan penghargaan KUR 2021 kepada Kementerian Pertanian.
Realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada subsektor peternakan hingga 2021 mencapai Rp2.1 triliun, sedangkan realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp416,9 miliar. Dalam kegiatan taktorteknas tersebut, dilakukan penandatanganan naskah kerja sama program superprioritas Ditjen PKH yang dilaksanakan oleh 21 pelaku usaha untuk komoditas sapi, kambing dan domba, serta walet.
Hal tersebut merupakan wujud sinergi dan komitmen dalam pencapaian target pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional. Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan secara simbolis dengan diwakili oleh delapan pelaku usaha.
Adapun beberapa pelaku usaha yang melakukan penandatanganan adalah PT Asia Beef Bio Farm Indonesia dan PT Sulung Ranch, sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung program pengembangan sapi berbasis integrasi sapi-sawit dan padang penggembalaan.
Kemudian, Bulungan Mandiri Farm dan PT Agro Investama sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung program pengembangan korporasi kambing domba. Serta Pemda Kabupaten Minahasa Selatan dan CV Ading Walet sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung program pengembangan sarang burung walet.
Selain penandatanganan antara pemerintah dan pelaku usaha, pada acara ini juga dilakukan penandatanganan pengembangan kerja sama investasi di bidang peternakan antara PT Baladna Food Industries (Qatar Q.P.S.C) dan PT Berdikari senilai USD500 juta, dan kerja sama dengan perbankan untuk fasilitasi pembiayaan melalui KUR dengan PT BNI.
Menteri Pertanian SYL sempat melakukan komunikasi langsung dengan Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hasan melalui zoom. Dubes Ridwan mendukung kerja sama investasi di bidang peternakan antara PT Baladna Food Industries (Qatar QPSC) dan PT Berdikari senilai USD500 juta setara Rp7,25 triliun. PT Baladna menargetkan akan melakukan investasi sapi indukan sebanyak 10 ribu ekor dan target produksi 100 juta liter susu segar pada tahun pertama.
“Kita saat ini mendorong terus peningkatan produksi dan ekspor komoditas pertanian, baik melalui investasi swasta maupun pembiayaan dari perbankan,” ungkap Mentan SYL.
Mentan SYL meminta kepada jajarannya untuk meningkatkan jumlah ekspor. “Agustus ada Merdeka Ekspor. Petakan daerah yang berpotensi, pergunakan KUR. Negara cukup, tinggal memerlukan kebersamaan semua pihak," kata Mentan SYL.
Perlu diketahui, ekspor kumulatif sektor pertanian 2021 mencapai Rp625,04 triliun atau meningkat 38,69% dibandingkan 2020. “Kami memberikan apresiasi atas capaian peningkatan ekspor sektor pertanian yang menunjukkan kinerja yang menggembirakan,” ucap Mentan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal PKH Nasrullah menyampaikan, kerja sama investasi dan pembiayaan merupakan wujud sinergi dan komitmen untuk mencapai target pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional. Menurutnya, kerja sama ini dimaksudkan sebagai salah satu landasan dalam pelaksanaan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan memberikan permodalan kepada peternak melalui investasi dan penyaluran KUR.
Ruang lingkup kerja sama dengan BNI, meliputi penyaluran KUR kepada peternak untuk mendukung program prioritas Ditjen PKH di sektor peternakan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kemudian, pemberian informasi dan data peternakan serta sentra-sentra lokasi pengembangan peternakan untuk keperluan analisa terhadap pengajuan permohonan KUR dan monitoring, serta evaluasi pelaksanaan pemanfaatan KUR oleh peternak.
Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari