Masyarakat diharapkan dapat hadir untuk mengikuti upacara HUT ke-78 RI di Istana Negara dan mendaftarkan diri melalui sistem aplikasi Pandang Istana.
Lantunan ayat suci Alquran dan Salawat Badar oleh Ustaz Wahyu Andi Saputra mengawali acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka, Selasa (1/8/2023). Kegiatan ini merupakan pembuka rangkaian Bulan Kemerdekaan memperingati HUT ke-78 RI ini digelar di Halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Hadir Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Iriana Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin. Pada kesempatan itu, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan tausiyah.
“Saya mengajak kepada seluruh kiai, para habaib, para alim ulama, para tokoh agama, para santri yang hadir, serta seluruh komponen masyarakat yang bergabung secara daring, untuk bersama-sama melantunkan zikir, melantunkan doa, memohon rida Allah Swt., memohon perlindungan dan berkah-Nya agar bangsa ini terus melaju untuk Indonesia Maju,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Puncak dari rangkaian acara ini adalah zikir kebangsaan yang dipimpin oleh KH Munif Zuhri dan Doa Kebangsaan oleh Habib Luthfi bin Yahya yang didampingi oleh lima tokoh lintas agama. Sepanjang Agustus ini, pemerintah akan menggelar serangkaian acara menyambut HUT ke-78 RI. Rangkaian kegiatan tersebut mengusung tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Sesmensetneg) Setya Utama, dalam Keterangan Pers Bulan Kemerdekaan Tahun 2023, di Jakarta, Senin (31/7/2023). “Tema ini merefleksikan semangat bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan pembangunan, berkolaborasi bersama memanfaatkan momentum untuk mewujudkan Indonesia maju,” ujar Setya Utama.
Rangkaian kegiatan tersebut, tak hanya berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan. Melainkan, di sejumlah tempat lainnya. Setelah zikir dan doa kebangsaan, agenda selanjutnya adalah Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan yang akan dilaksanakan pada 14 Agustus dilanjutkan dengan Upacara Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada 15 Agustus.
Kemudian pada 16 Agustus akan ada rangkaian acara kenegaraan yang setiap tahun dilaksanakan, yaitu Pidato Kenegaraan dan Pidato Penyampaian Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024. Rangkaian acara ini akan bertempat di Gedung MPR/DPR/DPD RI.
Setelah itu, pada 17 Agustus dini hari akan dilaksanakan Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, yang dilanjutkan dengan acara inti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di pagi hari dan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di sore hari.
“Untuk Upacara Detik-Detik Proklamasi dan Upacara Penurunan Bendera di Istana akan dilaksanakan sepenuhnya secara luring atau fisik. Jadi ini kembali sebagaimana sebelum pandemi,” ujar Setya.
Setya menambahkan, pihaknya juga akan kembali memberikan kesempatan bagi segenap masyarakat untuk mengikuti upacara tersebut secara langsung. Masyarakat dipersilakan untuk mendaftarkan diri melalui sistem aplikasi Pandang Istana.
Menyangkut acara pendukung, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan, akan ada tiga side events yang dirancang untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan kebanggaan atas tradisi dan budaya Indonesia. Gelaran pertama adalah pemecahan rekor dunia atau Guinness World of Records (GWR) Angklung tahun 2023 yang akan dipentaskan pada 5 Agustus. Acara itu melibatkan lebih dari 15 ribu pemain angklung yang dipandu oleh Saung Angklung Udjo untuk memainkan lagu nasional Berkibarlah Benderaku dan lagu internasional Wind of Change.
“Diinisiasi oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dengan tujuan untuk meningkatkan rasa kecintaan kita terhadap budaya Indonesia yang direpresentasikan melalui pergelaran angklung terbesar di dunia,” ujar Wamenparekraf Angela.
Acara kedua peragaan busana kebaya yang bertajuk Istana Berkebaya yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan bertujuan untuk mengangkat nasionalisme melalui budaya berkebaya. Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada 6 Agustus tersebut sebanyak 401 peserta akan berjalan di catwalk sepanjang 200 meter yang ditempatkan di area luar depan Istana Merdeka.
“Nanti akan dikenakan oleh tokoh-tokoh wanita inspiratif Indonesia serta harapannya masyarakat luas bisa berpartisipasi di sini,” imbuh Angela.
Acara ketiga adalah Gemilang Silang Monas yang akan diisi oleh pertunjukan video mapping. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas) pada 17 Agustus. Gebyar acara ini akan diisi tarian, bazar, dan persembahan musik juga. Puncaknya adalah pertunjukan kembang api.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, sebagai Ketua I Panitia Bulan Kemerdekaan 2023, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan 8.000 undangan pada pagi hari untuk pengibaran bendera dan angka yang sama di sore hari untuk penurunan bendera. Adapun masyarakat yang berminat hadir bisa mendaftar melalui situs www.pandang.istanapresiden.go.id/ yang akan segera dibuka.
Berikut langkah-langkah mendaftar undangan upacara 17 Agustus 2023 di Istana Negara.
- Kunjungi website pandang.istanapresiden.go.id/;
- Klik daftar;
- Isi data yang dibutuhkan, seperti nama lengkap, daerah asal, salinan KTP, foto diri, serta bukti telah divaksinasi booster atau vaksinasi tahap ketiga;
- Pilih salah satu dari dua permohonan undangan berikut: upacara pengibaran bendera (09.00 WIB) atau upacara penurunan bendera (14.00 WIB);
- Centang kesiapan mematuhi persyaratan dan ketentuan;
- Klik "Simpan". Nantinya, peserta akan mendapatkan konfirmasi melalui email dan WhatsApp.
Di samping masyarakat yang mendaftar, pemerintah juga mengundang atlet berprestasi, veteran, tokoh masyarakat teladan yang menjadi panutan tanpa mendaftar sebagai bentuk apresiasi negara. Tentunya, seperti biasanyam upacara di Istana Negara juga disiarkan di TV -TV nasional.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari