Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan, harga BBM bersubsidi masih sesuai kebijakan yang berlaku saat ini, tidak akan berubah hingga Juni 2024.
Situasi geopolitik di Timur Tengah yang semakin memanas. Seiring dengan dampak dari ketegangan serangan Israel ke Iran dan sebaliknya, membuat harga minyak mentah dunia mengalami peningkatan.
Harga minyak mentah jenis Brent diperdagangkan di atas USD90 setelah ditutup 1,1% lebih tinggi pada Rabu (10/4/2024). Sementara itu, harga West Texas Intermediate (WTI) mendekati USD86. Tentunya fluktuasi harga minyak mentah akan berpengaruh pada perekonomian global. Pasokan migas terhenti dan jalur logistik di sekitar Timur Tengah dan Afrika juga terganggu. Dampaknya, ongkos produksi meningkat serta memukul ekonomi negara-negara berkembang dan miskin.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, ketegangan geopolitik dan pengurangan pasokan OPEC telah mengerek harga minyak dunia tahun ini naik hampir 18%. Ia menambahkan, di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, Pertamina Patra Niaga akan terus menjaga pasokan BBM nasional serta stabilitas harga.
“Sebagai perusahaan negara, kami mendukung upaya pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif,” imbuh Riva.
Kabar melegakan datang dari pemerintah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan, harga BBM bersubsidi masih sesuai kebijakan yang berlaku saat ini, tidak akan berubah hingga Juni 2024. Saat ini, meskipun terjadi konflik antara Iran dengan Israel, Dirjen Migas Tutuka Ariadji menjelaskan, pihaknya masih melihat dampak jangka pendek dari konflik tersebut.
Ariadji melanjutkan, kondisi saat ini tergantung reaksi investor, produsen dan, konsumen terhadap risiko ke depan. Misalnya, bagaimana potensi respons Israel akan mempengaruhi kemungkinan eskalasi pasar. “Iya harga BBM masih seperti itu. Karena sekali lagi kami berpikiran ini short term karena kecenderungan dunia dan banyak pihak itu tidak menginginkan harga yang terlalu tinggi,” kata Dirjen Tutuka saat berbicara dalam webinar Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI, Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, Senin (15/4/2024).
Kementerian ESDM menilai, selama 100 tahun harga minyak cenderung lebih rendah. Jika terjadi lonjakan kenaikan (spike) karena ada seperti ini gangguan geopolitik, spike ini kemudian kembali turun dan harga kembali datar. Untuk itu, Kementerian ESDM telah melakukan simulasi-simulasi dampak konflik di Timur Tengah terhadap harga minyak, dengan berbagai parameter seperti kurs, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia, serta faktor-faktor lainnya.
Stok BBM Lebaran
Di tengah kondisi tersebut, lanjutnya Pertamina Patra Niaga juga memastikan stok BBM nasional aman selama masa liburan Lebaran 2024. Pasokan tersedia jauh lebih tinggi untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama arus mudik dan balik Lebaran. Saat ini, stok bensin Pertalite tercatat di level 20 hari, Pertamax 41 hari, Turbo 58 hari, Solar dan Biosolar 22 hari, Dex 70 hari serta Avtur 41 hari.
Pertamina Patra Niaga menyatakan, pihaknya melalui Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI 2024) terus memonitor ketersediaan BBM memasuki puncak arus balik lebaran 2024 di jalur-jalur krusial, salah satunya dengan pengecekan langsung jalur Yogyakarta menuju akses tol fungsional Klaten. Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan bahwa pihaknya terus siaga memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat.
Ega mengungkapkan bahwa pada arus mudik, tol fungsional Klaten menuju Yogyakarta menjadi salah satu jalur yang ramai dimanfaatkan pemudik. Pengalaman pada masa mudik tahun lalu, terjadi peningkatan sekitar 39% untuk konsumsi BBM bensin (gasoline) di jalur Sragen menuju Yogyakarta. Itulah sebabnya, selain mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM, Pertamina Patra Niaga juga menyiagakan dua motorist Pertamina Delivery Service (PDS), satu unit berada di gate fungsional Banyudono—Boyolali dan satu lagi bersiaga di exit Ngawen—Klaten.
“Terjadi lonjakan konsumsi BBM, sedangkan di tol fungsional ini belum ada akses SPBU, di sinilah manfaat motorist hadir. Saat arus mudik lalu, ada 3 pemudik yang dibantu oleh layanan motoris kami,” kata Ega Sabtu (13/4/2024).
Di samping itu, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pengecekan di beberapa rest area di wilayah Sragen. Hal ini mengingat SPBU di rest area perbatasan seperti Sragen sangat strategis karena berada di tengah perjalanan arus balik dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari