Indonesia.go.id - Bendungan Margatiga Kunci Ketahanan Air dan Pangan Lampung

Bendungan Margatiga Kunci Ketahanan Air dan Pangan Lampung

  • Administrator
  • Minggu, 1 September 2024 | 07:17 WIB
IRIGASI
  Bendungan Margatiga yang diresmikan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Senin (26/8/2024). Bendungan ke-44 yang dibangun pada 10 tahun terakhir di kepemimpinan Presiden Joko Widodo. KEMENPEUPR
Bendungan Margatiga di Lampung merupakan bendungan ke-44 yang diresmikan Presiden Jokowi dalam 10 tahun terakhir.

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan Bendungan Margatiga yang berada di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Senin (26/8/2024). Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan, Bendungan Margatiga merupakan bendungan ke-44 yang telah diresmikannya dalam periode 10 tahun pemerintahan Kabinet Indonesia Maju.

“Kita harapkan Bendungan (Margatiga), yang merupakan bendungan ke-44 yang saya resmikan dalam 10 tahun terakhir ini, dapat betul-betul bisa berfungsi dengan baik untuk irigasi, air baku, listrik dan reduksi banjir di hilir bendungan. Dan kita harapkan produktivitas petani yang terkait dengan bendungan ini bisa naik dengan signifikan,” kata Presiden Jokowi.

Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dalam pembangunan infrastruktur air, khususnya melalui pembangunan bendungan. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan air bagi irigasi, air baku, pengendalian banjir, serta pembangkit listrik.

Simbol Komitmen Pemerintah

Merujuk sambutan Presiden Jokowi, air adalah sumber kehidupan yang sangat penting bagi keberlanjutan masyarakat dan pertanian. Oleh sebab itu, manajemen pengelolaan sumber daya air di seluruh provinsi di Indonesia telah menjadi fokus pemerintah.

Manfaat air, menurut Presiden Jokowi, pertama sebagai air baku untuk kehidupan. Kedua, untuk irigasi sawah-sawah. Dan ketiga, untuk mereduksi banjir.

Bendungan Margatiga terletak di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, dan dibangun sejak 2017. Bendungan itu merupakan salah satu contoh nyata dari sebuah inisiatif besar. Dengan luas genangan mencapai 2.217,84 hektare dan kapasitas tampung sebesar 42,31 juta meter kubik, bendungan itu dibangun dengan anggaran sekitar Rp846 miliar.

Dalam peresmian tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa bendungan ini diharapkan dapat mendukung irigasi lahan pertanian seluas 16.588 hektare, menyediakan air baku berkapasitas 800 liter per detik, dan mengurangi risiko banjir di kawasan sekitarnya. “Sudah 7 tahun yang lalu bendungan ini dikerjakan. Alhamdulillah, pada hari ini Bendungan Margatiga sudah selesai dan bisa difungsikan,” kata Presiden Jokowi.

Investasi Besar 

Sejak dilantik pada 2014, Presiden Jokowi dan jajarannya telah menetapkan pembangunan bendungan sebagai salah satu prioritas utama untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan nasional. Selain itu juga untuk mendukung kehidupan masyarakat secara berkelanjutan, mengurangi risiko bencana, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian dan energi terbarukan.

Investasi besar dilakukan dalam pembangunan 44 bendungan, yang telah diresmikan hingga tahun 2024. Total investasi yang digelontorkan mencapai puluhan triliun rupiah. Anggaran tersebut selain untuk renovasi bendungan lama, juga digunakan untuk membangun bendungan-bendungan baru dan memperbaiki infrastruktur yang ada, guna meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan efisiensi pengelolaannya.

Keberadaan bendungan-bendungan baru ini juga diharapkan dapat mendukung lumbung pangan nasional. Bendungan seperti Margatiga dirancang untuk memberikan pasokan air irigasi yang memadai bagi lahan pertanian di wilayah sekitar bendungan, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah-wilayah yang sering mengalami defisit air selama musim kemarau.

Perekonomian dan Lingkungan

Keberhasilan program pembangunan bendungan tidak hanya penting untuk sektor pertanian, melainkan memiliki dampak positif lain. Dengan adanya bendungan, risiko banjir dapat dikurangi secara signifikan, mengurangi potensi kerugian ekonomi, dan kerusakan lingkungan.

Selain itu, beberapa bendungan juga dilengkapi dengan fasilitas pembangkit listrik tenaga air, yang berkontribusi pada pasokan energi terbarukan nasional. Juga dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata air.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia menjelaskan bahwa bendungan seperti Margatiga tidak hanya fokus pada irigasi yang mendukung lumbung pangan nasional di Provinsi Lampung, melainkan berfungsi sebagai sumber air baku yang penting dan sebagai alat untuk pengendalian banjir di wilayah Lampung Timur dan sekitarnya.

Dengan mengelola kapasitas air hingga 42,31 juta meter kubik, bendungan ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat lokal. "Nantinya, Bendungan Margatiga dapat dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pertanian, khususnya irigasi seluas 16.588 hektare yang berada di Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Selatan. Untuk yang sudah fungsional seluas 5.638 hektare dan potensi irigasi yang dapat dialiri seluas 10.950 hektare,” jelas Dirjen Bob.

Bendungan Margatiga juga bermanfaat sebagai sumber air baku berkapasitas 800 liter per detik di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Selatan. Serta sebagai pengendali banjir seluas 4.227 hektare di delapan kecamatan di Kabupaten Lampung Timur.

Keberadaan bendungan seperti Margatiga merupakan bukti nyata bahwa pengelolaan sumber daya air yang baik adalah fondasi bagi masa depan yang berkelanjutan. Upaya tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, melainkan juga menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan sumber daya alamnya untuk generasi mendatang.

 

Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari