Jakarta, InfoPublik - Indonesia memiliki komitmen besar dalam pengurangan emisi demi mencapai Net Zero Emission (NZE) di 2060 atau lebih cepat lagi.
Selain pengalihan teknologi, sumber daya manusia (SDM) juga menjadi faktor penting dalam mencapai target tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Prahoro Nurtjahyo, pada acara Embassies Forum, Rabu (22/6) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, secara hybrid, seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Jumat (1/7/2022).
"Dalam rangka mencapai Net Zero Emission, Kementerian ESDM telah menyusun roadmap hingga 2060, dimana akan difokuskan pada pengurangan penggunaan pembangkit listrik batubara, percepatan pembangunan fasilitas energi baru terbarukan, penggunaan kendaraan listrik, serta penggunaan smart grid," ungkap Prahoro.
Terkait roadmap tersebut, Prahoro menyampaikan pentingnya sumber daya manusia yang dapat mendukung pelaksanaan pembangunan fasilitas-fasilitas baru tersebut.
"Roadmap tidak berarti apabila tidak ada tenaga yang berkompeten untuk menjalankannya," kata Prahoro.
Ia menyebutkan, BPSDM ESDM berkomitmen untuk menyediakan tenaga yang sesuai dalam rangka mejawab tantangan roadmap tersebut.
"Kami memiliki roadmap Net Zero Emmission, sehingga semua program terkait pengembangan SDM harus mengikuti roadmap tersebut. Kami telah menyiapkan anggaran untuk 2022 dan telah berdiskusi dengan beberapa universitas di luar negeri antara lain Selandia baru, Australia, dan Inggris," lanjut Prahoro.
Lebih lanjut BPSDM ESDM juga membuka kemungkinan kerjasama dengan pihak universitas yang memiliki program di luar skema pembiayaan negara.
Terkait tingkat pendidikan yang menjadi fokus utama program itu, Prahoro menjelaskan, kerja sama menyasar pendidikan Magister dan Doktoral (S2 dan S3), namun tidak menutup kemungkinan bentuk kerjasama lainnya.
"Pasca pelaksanaan forum ini, maka dapat diketahui kapasitas SDM yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, sehingga memperjelas strategi pendidikan yang akan dilaksanakan, serta mendapatkan prioritas untuk ditindaklanjuti. Acara seperti ini tidak akan berarti apabila tidak ada tindak lanjut," tegas Prahoro.
Senada dengan Prahoro, narasumber lainnya, Direktur Jenderal EBTKE, Dadan Kusdiana, dan Staf Ahli Menteri ESDM bidang Perencanaan Strategis Kementerian ESDM, Yudo Priaadi, selaku Chair Energy Transition Working Group G20, menggarisbawahi bahwa demi tercapainya target Net Zero Emission, perlu adanya kerjasama antar negara maju dengan negara berkembang dalam bentuk transfer teknologi melalui pendidikan.
Foto: esdm.go.id