Jakarta, InfoPublik - Indonesia memiliki dasar negara Pancasila yang di dalamnya mengandung nilai-nilai yang mengajarkan untuk menjaga keharmonisan antara manusia. Nilai-nilai Pancasila juga bisa diimplementasikan di tingkat global, tidak hanya sebatas Indonesia.
Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Vivi Yulaswati, mengatakan nilai-nilai Pancasila itu seperti toleransi, gotong royong dan juga keselarasan berbagai upaya dalam meningkatkan serta menjaga kelestarian alam dan lingkungan di muka bumi.
Vivi menambahkan, merupakan suatu kehormatan nantinya bagaimana masyarakat Indonesia lintas generasi bisa memegang teguh nilai-nilai seperti gotong-royong dan juga keberagaman, apalagisaat ini menjadi tuan rumah penyelenggara Value 20 (V20) Presidensi G20 Indonesia 2022.
Nilai-nilai tersebut kemudian diterapkan dalam berbagai program pembangunan. Walaupun dampaknya terhadap pembangunan tidak selalu berdampak positif.
"Kita banyak berharap bisa memperluas dan juga menghadirkan contoh nyata penerapan nilai-nilai untuk transformasi Indonesia menjadi lebih maju, serta memainkan peran penting dalam kontribusi global," kata Vivi, Selasa (9/8/2022).
Co-Sherpa V20 Alissa Wahid menambahkan gotong-royong sebagai nilai yang sudah diajarkan sejak lama perlu dihidupkan sehingga identitas kita sebagai bangsa yang guyub tidak luntur oleh nilai individualistik yang sekarang berhembus kencang.
"Nilai gotong royong yang dimunculkan dalam perilaku keseharian akan membantu kita untuk berbicara tidak hanya dari pandangan 'saya' tetapi melibatkan pandangan 'kita'," kata Alissa.
Menurut Alissa, kita selalu ingin agar Indonesia itu bisa berkontribusi pada dunia, walaupun di Indonesia banyak terjadi kasus-kasus ketegangan antar kelompok.
"Tapi kalau kita bicaranya ke tingkat dunia, kita Indonesia tetap menjadi model sampai saat ini. Kalau saya sedang berada di forum-forum dunia, Indonesia ternyata menjadi model untuk ke-Bhinekaan dan ke-Tunggal Ika-an," ujar Alissa.
Alissa menjelaskan, kalau pergi ke seluruh penjuru tanah air, dirinya biasanya melibatkan satu pertanyaan. Kenapa orang sini bangga menjadi orang "sini'.
"Jadi misalnya kalau ke Poso saya tanya kenapa orang Poso bangga menjadi orang Poso. Kalau ke Jogja, saya tanya orang Jogja kenapa bangga menjadi orang Jogja. Ternyata tuh ada satu nilai yang sama, yang mirip, dengan istilah yang berbeda-beda, yang intinya kemudian oleh oleh Bung Karno disebutkan itu nilai gotong royong," ujar Alissa.
Menurut Alissa, di semua daerah ini banyak nilai yang sama yaitu nilai kerjasama atau kolaborasi. Nilai kolaborasi ini kalau kita cari ke seluruh dunia ternyata sama dengan nilai gotong royong.
Foto: Istimewa