Mulai 2025 program skrining kesehatan gratis dilakukan bagi masyarakat di hari ulang tahunnya.
Program pemerintah di bidang kesehatan tidak hanya berupaya meningkatkan kualitas pengobatan dan perawatan. Pemerintah juga mendorong promotif dan preventif. Tujuan agar kualitas kesehatan masyarakat Indonesia semakin baik. Hal itu, seiring dengan tujuan pemerintah mencapai Indonesia Emas 2045.
Saat ini, sistem kesehatan di Indonesia lebih diarahkan pada upaya pencegahan ketimbang pengobatan. Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di Puskesmas. Adapun pembiayaan ini masuk dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Juru Bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril mengatakan, upaya pencegahan atau promotif preventif ini merupakan strategi yang lebih penting dan mudah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Upaya pencegahan ini dilakukan dengan kesadaran dan konsistensi masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Upaya pencegahan jauh lebih efektif menjaga kesehatan daripada mengobati saat jatuh sakit. Kemungkinan tubuh tetap sehat lebih tinggi dilakukan dengan pencegahan daripada diobati,” ujar dr Syahril.
Kementerian Kesehatan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan pencegahan terjadinya penyakit melalui skrining kesehatan atau medical check up (MCU). Dalam hal ini Kemenkes telah menjamin pembiayaan gratis untuk 14 jenis penyakit, antara lain, skrining diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.
Kebijakan ini dibuat mengingat banyak kasus di berbagai negara serta memburuknya kondisi pasien akibat kurangnya deteksi dini dan pemahaman soal kesehatan. Studi ASEAN Cost in Oncology (ACTION) menemukan, hampir 50 persen pasien kanker mengalami kebangkrutan atau masalah finansial setelah menjalani pengobatan selama 12 bulan.
Terlebih lagi, data Bank Dunia menunjukkan total pembiayaan kesehatan mandiri (Out of Pocket Health Expenditure) Indonesia mencapai 34.76 persen--jauh di atas rekomendasi WHO sebesar 20 persen. Tentu saja, hal ini menunjukkan bahwa dengan dukungan asuransi pun, beban biaya kesehatan yang tidak terencana tetap menjadi tantangan.
Deteksi dini kesehatan tersebut diharapkan bisa menekan biaya kesehatan masyarakat. Sebagai catatan, klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atas penyakit ginjal kronik pada 2023 meningkat drastis menjadi Rp2,92 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,16 triliun.
Seturut dengan kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Kemenkes akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia pada hari ulang tahunnya mulai tahun 2025. Program ini merupakan hadiah dari negara kepada masyarakat, yang berfokus pada deteksi dini dan pencegahan penyakit sesuai kategori usia.
“Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Program ini berbeda dari skrining JKN yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.
Kategori Skrining Berdasarkan Golongan Usia:
- Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
- Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
- Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
- Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
Lokasi Skrining dan Mekanisme Pendaftaran
Skrining akan dilakukan di Puskesmas maupun lembaga pendidikan sesuai dengan kategori usia yang relevan. Untuk mendukung pendataan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Warga yang berulang tahun cukup mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa identitas, dan petugas akan memverifikasi data berdasarkan basis data kependudukan untuk mengakses layanan ini.
Melalui program ini, Kementerian Kesehatan berharap masyarakat Indonesia dapat memantau kondisi kesehatannya sejak dini, guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh.
Penulis: Kristantyo Wisnubroto/Taofiq Rauf
Redaktur: Ratna Nuraini