Kali Biru merupakan satu dari sebagian keajaiban alam di Lembah Grime Nawa yang membentang seluas 900.000 hektare atau 65 persen dari total luas Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Pesona alam Papua seolah tak pernah habis dibicarakan. Mulai dari kawasan pantai, daratan hingga ke pegunungan selalu mampu membuat siapa saja yang melihatnya menjadi terpukau. Salah satunya adalah Kali Biru, sebuah objek wisata yang terdapat di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Destinasi ini berjarak sekitar 65 km dari Bandara Sentani ke arah barat dengan lama perjalanan selama 2 jam.
Kendati waktu tempuhnya terbilang cukup lama, perjalanan ke Kali Biru dijamin tidak bakal membosankan karena melintasi kawasan perbukitan dan lembah dengan panorama alam khas Papua, hijau dan asri. Rutenya ke arah Doyo Lama menyusuri tepian Danau Sentani dan melewati Bukit Tungkuwiri yang lebih dikenal sebagai Bukit Teletubbies.
Jalanannya berkelok-kelok dengan aspal mulus yang sepi dilalui kendaraan. Setelah 30 menit berjalan akan memasuki Genyem yang merupakan kawasan perkampungan di antara rimbunnya pepohonan hutan di Lembah Grime Nawa. Genyem pernah viral pada akhir 2021 ketika dijadikan lokasi pengambilan api Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) dengan cara unik.
Tak seperti pada kegiatan pesta olahaga multicabang umumnya yang diambil dari sumber alam atau menggunakan reflektor memanfaatkan cahaya matahari. Maka api yang akan disulut pada kaldron Stadion Utama Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, saat Peparnas 2021 diambil dengan cara menggosokkan setangkai kayu berujung runcing ke wadah kayu yang diberi lubang dipimpin oleh pemuka adat atau ondoafi.
Kemudian di sekitar wadah ditebar beberapa jumput semak kering serta bilah-bilah besar kayu kelapa kering. Selang 15 menit, memercik bunga api dan langsung menyambar semak-semak kering yang telah disiapkan dan membuat api membubung.
Dengan cepat ondoafi mengambil seikat ranting kayu kering sebagai wadah sementara bagi api sebelum dipindahkan ke tongkat obor Peparnas. Cara pengambilan api seperti ini diklaim pertama kali dilakukan di dunia untuk keperluan perhelatan olahraga multievent atau banyak cabang.
Masuk ke wisata Kali Biru Genyem di Kampung Berap, Distrik Nimbokrang, kita mesti membayar karcis kendaraan kepada keluarga Masse selaku pemilik tanah ulayat sekaligus pengelola. Untuk tiap motor retribusinya Rp20.000 dan Rp100.000 bagi mereka yang membawa mobil pribadi. Kali Biru sesuai namanya merupakan aliran sungai berair jernih berwarna biru sehingga pengunjung bisa melihat bagian dasar sungai.
Kedalaman sungai mencapai 5 meter yang di bagian dasarnya banyak terdapat batang kayu mati serta sejenis tanaman bawah air mirip lamun (seagrass). Suhu air sungai yang memancarkan warna biru kehijauan ini sungguh sejuk dan menyegarkan. Jika terkena sinar matahari, permukaan airnya seperti berkilauan bak berlian.
Oktavianus Masse selaku perwakilan pengelola seperti dikutip dari kanal Youtube Ale Wild mengatakan bahwa aliran Kali Biru yang berada di atas tanah leluhur mereka dibuka sebagai pemandian untuk umum pada 5 Februari 2022. Menurut Oktavianus yang juga seorang ondoafi, pemandian yang mereka kelola merupakan aliran atas dari Kali Biru atau dia menyebutnya sebagai Kali Biru 2 yang terletak di kaki bukit dan dikelilingi oleh hijaunya pepohonan dan merupakan hutan adat.
Alirannya berasal dari hulu perbukitan Lembah Grime Nawa. Warga dan ondoafi setempat mengenal Kali Biru sebagai Nggam yang artinya air pemberian Tuhan. Oh iya, Lembah Grime Nawa merupakan dataran rendah yang subur dilingkupi perbukitan hijau di bagian selatan dan tengah dari Kabupaten Jayapura. Luasnya mencapai 900.000 hektare (ha) atau sekitar 65 persen dari total luas wilayah kabupaten.
Letaknya mulai dari Kecamatan Kemtuk di sebelah timur hingga Kecamatan Airu di selatan. Sebanyak tujuh suku mendiami lembah tersebut yakni Kemtuk, Gresi, Namblong, Uria, Elseng, Aotaba, dan Tecuari. Dalam hutan rimba hujan tropis ini bersemayam keragaman hayati seperti anggrek hitam papua, rotan, masoi, gaharu, dan lainnya. Terdapat pula kakatua hitam dan kakatua putih, nuri, kuskus pohon, dan beo.
Lembah ini juga menjadi rumah bagi satwa endemik khas Papua, burung cenderawasih yang dikenal pula sebagai burung surga lantaran warna bulunya yang indah. Bulu bagian ekornya panjang menjuntai. Lembah Grime Nawa juga menjadi habitat bagi tumbuhan tali kuning yang acap dijadikan sebagai bahan baku obat tradaisional masyarakat setempat.
Berenang di Kali Biru Kampung Berap bukan satu-satunya pengalaman menarik yang bisa dirasakan oleh setiap pengunjung. Mereka juga bisa merasakan sensasi beristirahat atau menginap di rumah-rumah warga sekitar Kali Biru dan mengikuti paket wisata edukasi seperti belajar menganyam noken atau mencoba aneka makanan khas setempat.
Penulis: Anton Setiawan
Redaktur: Ratna Nuraini/Taofiq Rauf