Presiden Lula juga mengapresiasi sikap tegas Presiden Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang mengkritik penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional serta menekankan pentingnya penegakan hukum internasional.
Terkait penyelesaian konflik global, Presiden Prabowo menegaskan dukungan Indonesia terhadap pendekatan Brasil dalam mendorong perdamaian di berbagai wilayah konflik.
“Pencegahan korupsi harus dimulai dari perencanaan dan pelaksanaan program. MBG menyangkut anggaran besar dan jutaan penerima manfaat, maka sistemnya harus kuat sejak awal,” ujar Setyo.
Sekretaris Kabinet mengungkapkan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam KTT BRICS tahun ini merupakan tonggak sejarah penting dalam hubungan luar negeri Indonesia.
KTT BRICS 2025 menjadi momentum tepat bagi Indonesia untuk memperluas jaringan diplomasi sekaligus menegaskan komitmennya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Pertemuan bilateral di Istana Al-Salam, Jeddah, RI-Arab Saudi menyepakati kolaborasi di bidang pertahanan, keamanan siber, dan kontra-terorisme, memperkuat posisi Indonesia dan Arab Saudi sebagai mitra kunci di kawasan.
Presiden menekankan bahwa Polri harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, keadilan, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Presiden juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Polri atas dedikasi dalam menjaga stabilitas keamanan dan mendukung agenda pembangunan nasional.
Presiden juga menekankan bahwa Polri kini berada di garis terdepan mendukung program-program prioritas pemerintah, termasuk pendidikan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia dan kedaulatan pangan nasional.