Akulturasi masyarakat Tionghoa dan Minangkabau menghasilkan budaya baru dan menambah khasanah kekayaan tradisi di Ranah Minang.
Maung memiliki kemampuan melaju dengan kecepatan aman 120 km/jam, memiliki transmisi manual 6 speed, mesin diesel, dan dapat menjangkau jarak tempuh hingga 800 km.
Keindahan alam Pulau Maitara yang terletak di antara Pulau Kota Ternate dan Pulau Kota Tidore merupakan magnet wisatawan.
Tersedia jembatan kayu sepanjang 1,8 kilometer sebagai jalur trekking turis menikmati talao dan hutan mangrove seluas hampir 2 hektare.
Menyimpan kekayaan alam dan budaya dari masa lampau, tebing dan bukit karst di Taman Bumi Lansek Manih ada yang berumur 359 juta tahun.
Pemerintah pusat meresmikan masjid dan dua unit jembatan di kabupaten bermoto Tau Jo Nan Ampek di Sumatra Barat, yang berbatasan dengan Jambi dan Riau.
Talempong, warisan budaya takbenda nasional dari Sumatra Barat sudah ada sejak abad 13 dan dimainkan dengan dua teknik, yakni “dipacik” (dipegang) dan dijajarkan dalam wadah kayu.
Sebagian besar acara olahraga disiarkan ke seluruh dunia dan menjadi kesempatan besar untuk mempromosikan pariwisata di tanah air yang terkenal akan keindahan alam, keragaman budaya, dan adat istiadat.
Kekayaan alam bawah laut Karimunjawa memukau siapa pun yang melihatnya. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pun mengakui kawasan Karimunjawa itu sebagai cagar biosfer dunia.
Teknologi modifikasi cuaca bukan barang baru bagi Indonesia. Sejak 1977, proyek hujan buatan itu sudah dimulai.