Indonesia.go.id - Revitalisasi Pendidikan di Riau, Pemerintah Pastikan Pemerataan Mutu hingga Lulusan Siap Kerja

Revitalisasi Pendidikan di Riau, Pemerintah Pastikan Pemerataan Mutu hingga Lulusan Siap Kerja

  • Administrator
  • Senin, 22 September 2025 | 15:25 WIB
REVITATALISASI PENDIDIKAN
  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa revitalisasi satuan pendidikan merupakan pintu masuk untuk menghadirkan mutu pembelajaran yang lebih baik (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Pemerintah mendorong penguatan link and match dengan dunia usaha, pembekalan bahasa asing, soft skills, hingga pemahaman lintas budaya agar lulusan mampu bersaing secara global.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa revitalisasi satuan pendidikan merupakan pintu masuk untuk menghadirkan mutu pembelajaran yang lebih baik. Pesan tersebut ia sampaikan saat meninjau SMPN 43 Pekanbaru dan SMKN 4 Pekanbaru, Sabtu (20/9/2025), sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Riau.

Sebelumnya, pada Jumat (19/9/2025), Mendikdasmen juga meninjau Sekolah Alam Indonesia Pekanbaru. Kunjungan ini menandai komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem pendidikan, tidak hanya lewat pembangunan fisik, tetapi juga melalui inovasi pembelajaran dan peningkatan kualitas lulusan.

SMPN 43 Pekanbaru menjadi salah satu sekolah yang mendapat program revitalisasi. Sekolah ini sebelumnya hanya memiliki enam ruang belajar sehingga harus menerapkan sistem double shift. Akibatnya, jam pelajaran dipangkas menjadi 35 menit per mata pelajaran, sementara guru kerap pulang hingga sore.

Kini, pembangunan ruang kelas baru, laboratorium komputer, dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi solusi untuk pemerataan sarana prasarana. Kepala SMPN 43 Pekanbaru, Zuraida, mengaku lega karena seluruh siswa dapat belajar pada pagi hari dengan jam pelajaran normal. “Suasana belajar jauh lebih efektif. Anak-anak pulang lebih awal, guru juga bisa lebih cepat kembali ke rumah,” ujarnya.

Meski revitalisasi fisik masih berjalan, guru-guru di sekolah ini mulai menerapkan konsep deep learning melalui komunitas belajar. “Tantangan ada, tapi yang terpenting adalah kemauan untuk terus belajar dan berinovasi,” tambah Zuraida.

Fokus revitalisasi berbeda diterapkan di SMKN 4 Pekanbaru. Sekolah vokasi ini diarahkan untuk memperkuat pembelajaran praktik agar siswa benar-benar siap memasuki dunia kerja. “Revitalisasi adalah program prioritas Presiden. Tujuannya bukan sekadar membangun ruang kelas, melainkan memastikan mutu pembelajaran meningkat. Bagi SMK, target akhirnya adalah lulusan siap kerja, bahkan bisa diterima industri sebelum mereka lulus,” tegas Abdul Mu’ti.

Ia menambahkan, pemerintah mendorong penguatan link and match dengan dunia usaha, pembekalan bahasa asing, soft skills, hingga pemahaman lintas budaya agar lulusan mampu bersaing secara global.

Kepala SMKN 4 Pekanbaru mengamini hal tersebut. “Revitalisasi ini memperkuat pembelajaran praktik sesuai kebutuhan industri. Harapannya, siswa lebih mudah terserap di dunia kerja setelah lulus,” katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau menegaskan bahwa pemerintah daerah siap bersinergi mempercepat pemerataan mutu pendidikan. “Program revitalisasi sangat membantu daerah memperbaiki sarana prasarana sekolah sekaligus meningkatkan kualitas SDM. Kami berharap dukungan ini terus berlanjut,” ungkapnya.

Revitalisasi Satuan Pendidikan di Riau menjadi bukti bahwa pembangunan pendidikan tidak hanya berhenti pada bangunan fisik, tetapi juga menyiapkan ruang belajar yang layak, guru yang kompeten, serta siswa yang berkarakter.

Dengan langkah ini, pemerintah menegaskan tekad untuk melahirkan generasi hebat yang mampu mengantarkan Indonesia melangkah lebih percaya diri menuju masa depan.

 

Penulis: Pasha Yudha Ernowo
Redaktur: Kristantyo Wisnubroto

Berita ini sudah terbit di infopublik.id: https://infopublik.id/kategori/prioritas-nasional/938802/revitalisasi-pendidikan-di-riau-pemerintah-pastikan-pemerataan-mutu-hingga-lulusan-siap-kerja