Indonesia.go.id - Sejarah Baru di F1 Powerboat Toba

Sejarah Baru di F1 Powerboat Toba

  • Administrator
  • Senin, 27 Februari 2023 | 08:23 WIB
WISATA OLAHRAGA
  Presiden Joko Widodo (bawah) memberikan trofi kepada pebalap tim Stromoy Racing, Bartek Marszalek (kedua kiri) saat penyerahan trofi sesi balap pertama pada putaran pertama Kejuaraan Dunia Perahu Motor F1 Powerboat (F1H2O) 2023 di Danau Toba, Balige, Sumatra Utara, Minggu (26/2/2023).
Danau Toba ciptakan sejumlah sejarah dalam penyelenggaraan balap jet air tercepat di dunia. Presiden Joko Widodo ikut memberikan piala kepada pemenang lomba.

Pebalap Formula Satu Powerboat asal Polandia, Bartek Marszalek berhasil keluar sebagai juara seri pembuka musim 2023 yang digelar di sirkuit Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Minggu (26/2023). Memulai lomba dari urutan start terdepan atau pole position, Marszalek sukses menjadi yang tercepat menembus garis akhir setelah menyelesaikan 18 putaran (lap).

Andalan tim asal Norwegia, Stromoy Racing Team ini catatan waktunya lebih cepat 1,97 menit dari rival terdekatnya, Sami Selio yang harus puas berada di urutan kedua diikuti Erik Stark (Victory Team). Secara keseluruhan, Marszalek memimpin dan mampu menciptakan jarak hingga 3,29 detik dari lawan-lawannya bahkan sejak separuh jalannya perlombaan yang diadakan di lintasan sepanjang 2.218 meter di perairan Danau Toba.  

Perairan Danau Toba menjadi saksi bisu untuk kemenangan Marszalek lantaran ia mencatatkan namanya sebagai pebalap F1 Powerboat pertama yang juara pada musim perdana Indonesia sebagai tuan rumah. Selain itu, titel juara di Toba ini rupanya adalah yang pertama kali ia rengkuh sejak turun perdana di F1 Powerboat 11 tahun lalu.

Prestasi terbaiknya sebelum ini adalah runner-up pada seri terakhir musim 2022 di Sharjah, Persatuan Emirat Arab, 18 Desember 2022 lalu. Danau Toba membuat Marszalek mampu mempermalukan juara dunia 2022 dari Abu Dhabi Team, Shaun Torrente. Andalan Abu Dhabi Team itu terlempar ke urutan sembilan lomba karena terkena penalti akibat melakukan start melayang saat lomba mesti diulang pada lap ke-16.  

Marszalek, kelahiran Warsawa, 9 September 1983 itu juga untuk pertama kalinya mengisi posisi start terdepan sejak 50 kali ikut balapan jet air tercepat di dunia tersebut. Ia juga berterima kasih atas keramahan masyarakat sekitar Toba dan membuatnya sangat menikmati balapan. Hasil di Toba membuatnya untuk sementara berada di urutan teratas klasemen sementara F1 Powerboat musim 2023 dengan 20 poin diikuti Selio (15 poin) dan Stark (12 poin) di urutan 2-3 besar.

"Saya tak dapat menggambarkan perasaan saat ini, sungguh fantastis. Saya begitu menikmati balapan dan penontonnya luar biasa banyak. Saya sungguh terkejut dan ingin memberikan yang terbaik kepada mereka. Masyarakatnya murah senyum dan ramah, terima kasih Toba," kata Marszalek. 

 

Angin Kencang

Marszalek mengaku, baru kali ini ia dan 19 pebalap F1 Powerboat menjalani babak kualifikasi di hari bersamaan dengan pelaksanaan lomba (race day). Semua terjadi karena babak kualifikasi yang semestinya digelar sehari sebelumnya, dibatalkan Direktur Lomba, Luis Miguel Ribeiro lantaran karena kencangnya tiupan angin.

Ribeiro mengangkat bendera merah (red flag) tanda lomba harus berhenti. Pembatalan karena munculnya gelombang setinggi 50 sentimeter, atau melebihi batas aman. Demikian dikatakan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Media Center Kominfo F1 Powerboat di Balige, Sabtu sore.

Itu terjadi karena kecepatan angin dari timur laut yang berlawanan dengan arah Danau Toba yang menghadap barat laut mencapai 5,2-8 knot. Situasi itu berbahaya bagi keselamatan para peserta lomba karena dapat menyebabkan perahu motor mereka melayang dan terbalik. "Jadi, penyebabnya adalah kecepatan angin, tinggi gelombang, dan temperatur udara," ujar Dwikorita.

Tiga hal yang disebutkan Dwikorita kembali muncul ketika race kedua digelar pada Minggu sore. Saat seluruh peserta sedang beradu cepat memasuki lap ketiga, satu per satu powerboat menepi ke dermaga dan hanya menyisakan 11 pebalap di lintasan air. Ribeiro untuk kedua kalinya mengangkat bendera merah.

Selang beberapa menit kemudian, pria asal Portugal dan mantan pebalap F1 Powerboat itu kemudian melambaikan bendera start/finish bercorak kotak-kotak hitam dan putih mirip papan catur. Ribeiro memutuskan untuk menyudahi race kedua hanya sampai putaran keempat saja dan tidak ada pemenangnya.

Sehingga panitia mempersilakan Marszalek, Selio, dan Stark untuk naik podium dan menerima piala dan trofi dari Presiden Joko Widodo. Presiden menyempatkan diri hadir di lokasi lomba usai melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah dan terbang dari Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Semarang pada Minggu pagi menuju Bandara Internasional Silangit di Tapanuli Utara.

Selain Presiden, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut menonton jalannya lomba. Mereka di antaranya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

Ikut pula menyaksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Mereka ditemani Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Toba Poltak Sitorus dan Direktur Pengelola F1 Powerboat, Nicola di San Germano. 

Situs resmi F1 Powerboat menyebut, dari pantauan udara, mereka memprediksi lomba disaksikan oleh lebih dari 150 ribu penonton dan menjadi rekor tersendiri sejak lomba ini pertama kali diadakan pada 1981 silam. Indonesia selaku penyelenggara membangun tempat menonton atau grandstand berkapasitas total 2.100 kursi yang tiketnya ludes terjual hanya dalam waktu 23 menit dalam penjualan secara daring. Penonton dalam jumlah jauh lebih banyak menyemut di tepian dan perbukitan Danau Toba untuk menyaksikan ajang langka ini. 

Balapan yang diikuti 20 pebalap dari 13 negara di empat benua dan mewakili 10 tim tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara ketiga setelah Malaysia dan Singapura yang menjadi tuan rumah F1 Powerboat. Promotor lomba, H2O telah menunjuk Danau Toba sebagai lokasi lomba untuk lima tahun berturut-turut.

 

Penulis: Anton Setiawan/Elvira Inda Sari