Indonesia.go.id - Penguatan Ekonomi di Selatan ASEAN

Penguatan Ekonomi di Selatan ASEAN

  • Administrator
  • Jumat, 12 Mei 2023 | 12:57 WIB
ASEAN
  Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kedua kanan), Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah (kiri) dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kanan) bersiap berfoto bersama sebelum memulai pertemuan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-AEGA) Ke-15 dalam KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (11/5/2023). POOL/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemulihan ekonomi subkawasan BIMP-EAGA menunjukkan hasil menggembirakan di tengah ketidakpastian global.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Brunei-Indonesia-Malaysia- Philippines East Asean Growth Area (BIMP-EAGA) ke-15 kembali digelar di sela-sela rangkaian KTT ke-42 ASEAN 2023, pada Kamis (11/5/2023), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Pertemuan antarkepala negara di subkawasan ASEAN yang diadakan di Hotel Meruorah Komodo dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku signing minister kerja sama subregional BIMP-EAGA.

BIMP-EAGA merupakan sebuah inisiatif yang muncul di antara negara-negara Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina yang memiliki tekad yang sama untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan melakukan integrasi di kawasan selatan ASEAN.

Inisiatif kerja sama ekonomi di subregional selatan ASEAN, yang juga dikenal kawasan yang kaya ekologi dan didirikan di Davao, Filipina pada 1994. Oleh karena itu, sangat disadari kawasan subregional itu juga perlu disentuh pertumbuhan ekonominya sebagai bagian integral ASEAN, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo dalam KTT BIMP-EAGA tersebut.

“Perlu dilakukan tiga hal untuk penguatan kerja sama ekonomi di subkawasan, yaitu peningkatan infrastruktur konektivitas dan revitalisasi pariwisata, penguatan ketahanan pangan agar menjadi food-basket kawasan, dan yang terakhir transformasi energi terbarukan untuk ketahanan energi,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara menambahkan, pemulihan ekonomi subkawasan menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian global. Menurut data Kementerian Perekonomian, Gross Domestic Product (GDP) BIMP-EAGA tumbuh 7,1 persen pada 2022. Tingkat pengangguran pun turun di angka 5,5 persen.

“Para pemimpin negara mengapresiasi kerja BIMP- EAGA dalam akselerasi pemulihan ekonomi dengan mempercepat implementasi Visi BIMP- EAGA 2025,” ujar Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menekankan tiga hal fundamental yang perlu dilakukan dalam konteks penguatan ekonomi BIMP-EAGA yakni pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas perdagangan lintas batas dan revitalisasi pariwisata di subkawasan, ketahanan pangan, dan mewujudkan ketahanan energi subkawasan.

“Percepatan penyelesaian proyek infrastruktur prioritas harus segera dilakukan dan diimplementasikan demi mencapai visi BIMP-EAGA di 2025,” tambah Presiden Jokowi.

Reaktivasi konektivitas lintas batas setelah pandemi usai, juga menjadi salah satu arahan Presiden Jokowi, seperti angkutan darat Pontianak- Brunei Darussalam yang belum lama ini beroperasi kembali. Terkait dengan ketahanan pangan, BIMP-EAGA penting menjadi food-basket di kawasan menjadi salah satu perhatian Indonesia dalam kerja sama ini.

“Saya baru saja meresmikan lumbung pangan di Keerom Papua, dan saya rasa hal ini dapat diintegrasikan ke dalam koridor ekonomi BIMP-EAGA,” ungkap Presiden Jokowi.

Selain itu Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas produk ekspor dan pengembangan produk halal dan organik. “Saya rasa kesejahtaraan petani dan nelayan di sub-kawasan juga harus kita utamakan dalam kerja sama ini,” tutur Presiden Jokowi.

Dalam hal mewujudkan ketahanan energi subkawasan, transformasi energi menuju energi terbarukan dan akses terhadap energi perlu didorong sesuai target 100 persen akses ke listrik pada 2025.

“BIMP-EAGA kaya sekali dengan sumber energi terbarukan. Saat ini kami juga tengah membangun PLTA Mentarang Induk yang diproyeksikan jadi PLTA terbesar di Indonesia,” pungkas Presiden Jokowi. PLTA ini diharapkan dapat mendukung ketahanan energi di kawasan.

“BIMP-EAGA yang merupakan building block ASEAN diharapkan dapat berkontribusi menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth sesuai dengan tema Keketuaan Indonesia ASEAN 2023,” ujar Presiden Jokowi di akhir pidatonya.

KTT BIMP-EAGA ke-15 juga telah mengesahkan dokumen BIMP-EAGA Leaders’ Joint Statement. Minister Report to Leader yang berisikan capaian perkembangan dari berbagai kerja sama juga turut dilaporkan kepada para pemimpin negara. Harapannya, di kawasan Sulawesi Utara, Indonesia, misalnya, masyarakatnya bisa berinisiatif melakukan kerja sama ekonomi intrasubregional dengan tetangganya di Mindanao Selatan, Filipina, atau dengan Sarawak atau Sabah, Malaysia.

Dengan demikian, kerja sama ekonomi subregional BIMP-EAGA terus terakselerasi sehingga pertumbuhannya juga bisa beriringan dengan subkawasan lainnya sebagai bagian terintegrasi dalam pusat pertumbuhan ASEAN.

 

Penulis: Firman Hidranto
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari