Indonesia.go.id - Optimistis Nilai Perdagangan Indonesia, Inggris, dan ASEAN Meningkat

Optimistis Nilai Perdagangan Indonesia, Inggris, dan ASEAN Meningkat

  • Administrator
  • Selasa, 22 Agustus 2023 | 14:20 WIB
ASEAN
  Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan selaku AEM Chair melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Negara untuk Perdagangan Internasional Inggris, Nigel Huddleston MP. KEMENDAG
Potensi peningkatan nilai dan volume perdagangan dengan Inggris sangat besar. Oleh karena itu, perlu segera diwujudkan perjanjian perdagangan bebas maupun perjanjian kemitraan ekonomi.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri  Negara untuk Perdagangan Internasional Inggris Nigel Huddleston MP. Pertemuan itu berlangsung pada Minggu, 20 Agustus  2023 di Semarang, Jawa Tengah.

Pertemuan itu dilaksanakan di sela Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN  ke-55 dan pertemuan terkait lainnya (the  55th ASEAN Economic Ministers' Meeting and Related Meetings). Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, hubungan perdagangan Indonesia  dan Inggris kini telah berjalan dengan baik.

Ke depan, Menteri Zulkifli mengatakan, potensi peningkatan nilai dan volume perdagangan sangat besar. Oleh karenanya, perlu segera diwujudkan perjanjian perdagangan dengan Inggris, baik perjanjian perdagangan bebas maupun perjanjian kemitraan ekonomi.

“Indonesia dan Inggris telah memiliki komite ekonomi dan perdagangan bersama (Joint  Economic  and Trade  Committee/JETCO).  Kita harapkan JETCO dapat ditingkatkan ke  perjanjian  dagang, seperti Persetujuan Perdagangan Bebas (FTA) atau Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA),” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Pada pertemuan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga meminta agar kebijakan lingkungan Inggris tidak berdampak negatif pada  ekspor produk pertanian dan kehutanan Indonesia. “Saat ini, ekspor Indonesia untuk komoditas minyak kelapa sawit (CPO), kertas, dan produk kayu ke Inggris tidak terganggu. Diharapkan Inggris juga dapat mengakui sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO),”urai Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam rangka kerja sama ASEAN dan Inggris, Zulkifli Hasan mengapresiasi dukungan dan kerja sama Inggris dalam Prioritas Capaian Ekonomi Indonesia 2023. Zulkifli Hasan mengharapkan dukungan Inggris dalam rangka digitalisasi UMKM dan mendorong kerja sama di bidang rantai pasok pangan, energi terbarukan, dan lingkungan hidup.

Sementara itu, Menteri Huddleston menekankan, pentingnya hubungan ekonomi dengan Kawasan Indo-Pasifik bagi Inggris, termasuk dengan Indonesia dan ASEAN. Menteri Huddleston optimistis dapat meningkatkan nilai perdagangan dan investasi Inggris dengan  Indonesia dan ASEAN melalui  forum, seperti JETCO dan AEM-UK Consultation.

Dalam laporan Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Inggris pada Januari—Juni 2023 tercatat sebesar USD1,43 miliar. Nilai ini meningkat 13,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD2,70 miliar dengan ekspor Indonesia ke Inggris sebesar  USD 1,66  miliar dan  impor  Indonesia  dari  Inggris  sebesar  USD 1,04  miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus neraca perdagangan atas Inggrs sebesar USD0,62 miliar.

Ketika memberikan sambutan pada ASEAN-United Kingdom (UK) Forum  on  Regional  Industrial Integration yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, sehari sebelumnya, yakni pada Sabtu, 19 Agustus 2023, Menteri  Perdagangan Zulkifli  Hasan  meyakini, kerja sama  industri juga bisa dianggap sebagai strategi promosi kerja sama ekonomi di tingkat regional. Hal ini disebabkan sektor industri sangat penting bagi kebanyakan negara anggota ASEAN.

ASEAN-UK Forum on Regional Industrial Integration digelar secara paralel dengan Pertemuan ke-55 para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 (55th ASEAN Economic Ministers’ Meeting). Hadir dalam forum tersebut Menteri Perdagangan Internasional Inggris Nigel MP Huddleston dan Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin.

Forum ini membahas empat  hal. Pertama, tema dan hasil dari capaian prioritas ekonomi Indonesia (priority economic deliverables/PED) tentang inisiatif industri berbasis proyek di  ASEAN. Kedua, peluang sektoral utama dalam proyek industri pan-regional ASEAN. Ketiga, tantangan pelaksanaan proyek. Keempat, jenis dukungan fasilitasi yang diperlukan untuk proyek dimaksud.

Menurut Zulkifli Hasan, lanskap ekonomi regional dan global telah berubah secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir. Contoh kasusnya adalah pandemi Covid-19 yang mendisrupsi kegiatan perekonomian global termasuk industri manufaktur. Zulkifli Hasan berharap, forum tersebut dapat meningkatkan kerja sama antara industri ASEAN dan Inggris serta mempercepat pertumbuhan investasi di ASEAN.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari